Jakarta -
Akhir-akhir ini, sikap anak yang tidak memiliki sopan santun atau tata krama terlihat meningkat. Jenisnya pun beragam mulai dari perkelahian di media sosial, intimidasi di kelas, serangan fisik, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari laman Forbes, para ahli mengatakan bahwa ketidaksopanan yang mencolok itu merampas perasaan berharga dan harga diri pelaku serta korban. Terkadang, kondisi ini menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, dan sejumlah tantangan kesehatan mental lainnya.
Seorang pakar etiket di San Diego, Maryanne Parket mengatakan bahwa saat ini dunia tengah mengalami krisis kesopanan. Padahal, ini adalah hal yang umumnya diajari pertama kali di rumah.
"Anak-anak pertama-tama belajar etiket dan perilaku baik di rumah. Namun, semakin sulit bagi orang tua untuk menyajikan pengetahuan ini kepada anak-anak karena semua orang sangat sibuk dan penekanannya selalu pada ketrampilan yang keras," ujarnya.
Tata krama dasar yang wajib diajarkan pada anak
Dilansir dari laman Parents, ada beberapa tata krama dasar yang wajib diajarkan pada anak sejak usia dini. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Katakan 'tolong'
Ajari anak bahwa mengatakan 'tolong' itu sopan ketika mereka meminta sesuatu. Bunda bisa memberikan contoh perilaku baik ini dengan mengatakannya saat mengajukan permintaan pada anak. Misalnya, 'Tolong angkat mainanmu sebelum menyalakan TV'.
2. Ucapkan 'terima kasih'
Sama seperti meminta sesuatu, ketika anak menerima sesuatu pun mereka harus mengucapkan 'kata ajaib', yakni 'terima kasih'. Ketika anak merapikan mainannya, Bunda bisa berikan contoh dengan mengucapkan terima kasih.
Belajar menunggu giliran dalam percakapan tentu menjadi hal yang sulit bagi anak. Bunda bisa kembangkan keterampilan ini dengan menjelaskan mengapa bergiliran itu penting.
Katakan pada anak bahwa setiap anak perlu di dengar secara setara. Selain itu, anak harus memahami bahwa tidak apa-apa menyela saat berbicara, tetapi dalam keadaan darurat.
4. Katakan 'permisi'
Terkadang, anak perlu menyela. Mereka mungkin mengalami keadaan darurat di kamar mandi, misalnya saudaranya jatuh dan terluka. Dalam kasus ini, kata 'permisi' adalah cara paling sopan untuk memulai percakapan.
5. Meminta izin
Ajari anak untuk meminta izin ketika mereka ragu untuk melakukan sesuatu. Bunda mungkin juga memiliki aturan tetap tentang situasi yang memerlukan izin seperti membukakan pintu, mengunduh aplikasi, atau membeli sesuatu.
6. Jangan berkomentar tentang penampilan
Anak-anak cenderung ahli dalam melontarkan komentar dan pengamatan yang tidak pantas. Mereka tidak berusaha menjadi jahat, tetapi mereka hanya belum bisa mengembangkan keterampilan sosial untuk menghindari mengatakan apa yang mereka pikirkan.
Batasi momen tidak nyaman ini dengan menanamkan satu aturan mendasar. Beritahu anak untuk jangan mengomentari ciri fisik orang lain.
7. Membalas salam
Jelaskan pada anak bagaimana salam adat bekerja. Misalnya ketika seseorang menanyakan kabar, berikan tanggapan dengan membalas menanyakan kabar mereka.
8. Mengetuk pintu
Pintu adalah bentuk privasi seseorang. Jadi, jika sebuah pintu ditutup, anak harus mengetuknya sebelum masuk. Tidak hanya itu, pastikan agar mereka mendapatkan tanggapan dan izin sebelum masuk, ya.
9. Perkenalkan diri
Etika telpon juga penting untuk anak-anak. Ajari mereka untuk memperkenalkan diri saat menelpon, lalu mintalah untuk berbicara dengan orang yang dituju.
10. Tidak menggunakan bahasa kasar
Anak-anak biasanya mulai memahami beberapa bahasa yang penuh warna. Namun, jangan khawatir, karena hal ini terjadi pada semua orang tua.
Ajari anak untuk tidak menggunakan bahasa yang kasar atau tidak sopan dengan membersihkan kata-katanya sendiri. Dari sini, jelaskan bahwa setiap orang menoleransi kata-kata makian secara berbeda, jadi jangan menggunakan kata-kata ini di depan umum.
11. Jangan sembarangan mengganti nama orang lain dengan panggilan tak pantas
Ilustrasi Bunda berbicara dengan anak/ Foto: Getty Images/1shot Production
Sebagian besar anak dapat mengingat saat nama-nama jahat menyakiti mereka. Gambarkan empati mereka dengan menjelaskan kata-kata mereka juga bisa menyakiti teman-temannya. Jadi, mereka tidak boleh menyebut nama orang dengan kejam.
12. Jangan menggoda
Sama seperti memanggil nama dengan kejam, mengejek juga bisa menimbulkan perasaan sakit hati, Bunda. Etiket yang tepat adalah tidak mengolok-olok siapa pun.
Meskipun godaan ini mungkin hanya candaan, setiap orang memiliki tingkat kepekaan yang berbeda. Untuk menjadi teman yang baik, hindari menggoda dengan cara apapun, ya.
13. Katakan 'aku minta maaf'
Ketika bertemu dengan orang lain dan tidak sengaja menabraknya, Bunda bisa ajarkan anak untuk mengatakan 'aku minta maaf'.
14. Tahu cara menjaga kebersihan
Kuman bisa menyebar melalui udara atau sentuhan. Ketika anak-anak memahami cara mempraktikkan kebersihan yang baik, mereka bisa mengurangi kemungkinan sakit dan menghindari penyebaran penyakit kepada orang lain.
15. Menahan pintu
Menahan pintu untuk orang lain merupakan tata krama dasar yang baik untuk diajarkan pada anak. Harapannya, setiap kali anak melewati sebuah pintu, mereka akan melihat sekeliling untuk melihat apakah mereka bisa membukakan pintunya untuk orang lain.
16. Tawarkan bantuan
Beritahu anak bahwa membantu orang lain itu adalah tata krama yang sopan, baik untuk orang tua, guru, maupun tetangga. Ketika melihat seseorang kesulitan, anak harus menawarkan untuk membantu mereka.
17. Lakukan tugas tanpa menggerutu
Melakukan pekerjaan memang tidak selalu mudah. Namun, ada baiknya untuk memberitahu anak melakukan tugas tersebut tanpa menggerutu.
18. Gunakan peralatan makan dengan benar
Salah satu tata cara makan yang penting bagi anak adalah menggunakan peralatan yang benar. Anak-anak sering belajar cara ini melalui pengamatan, tetapi kadang-kadang, mereka merasa kesulitan. Jadi, ajari anak cara memakai sendok dan garpu yang tepat, ya.
19. Gunakan serbet
Ketika anak-anak selesai makan, ajari mereka menyeka sisa kotoran di mulut dengan serbet. Jangan biarkan anak terbiasa membersihkan sisa makanan dengan lengan bajunya.
20. Lewati piring di meja
Salah satu etika penting di meja makan adalah tidak meraih barang-barang di atas meja. Sebaliknya, mintalah pada orang lain mengembalikannya, sehingga anak tidak membenturkan siku dan menghindari kemungkinan makanan yang tumpah.
21. Mengirim kartu ucapan terima kasih
Jika anak menerima hadiah, beri tahu mereka bahwa penting untuk menghargainya dan mengucapkan terima kasih. Bunda bisa ajarkan mereka untuk membuat kartu ucapan terima kasih atau mengirimkan ucapannya melalui email.
Demikian informasi tentang tata krama dasar yang perlu diajarkan pada anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)