Menghadapi anak demam di malam hari tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua. Terlebih jika suhu tubuh anak meningkat secara tiba-tiba saat malam, sementara pada siang hari kondisinya terlihat normal dan tidak seperti sedang sakit.
Saat anak demam di malam hari bisa menjadi pertanda adanya infeksi yang perlu diwaspadai. Selain itu, jika kaki Si Kecil dingin yang disertai dengan demam tentunya membuat kekhawatiran semakin meningkat. Tak perlu risau dan gundah, Bunda hanya perlu mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Beberapa penyakit bisa menyebabkan demam yang hanya terjadi saat malam hari. Demam anak pada malam hari disertai dengan batu, hal ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi saluran pernapasan, Bunda. Terkadang, demam di malam hari bisa menjadi lebih tinggi dibandingkan siang hari karena tubuh anak lebih aktif dalam melawan infeksi saat istirahat.
Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian khusus agar demam tidak semakin parah dan anak tetap nyaman. Dengan begitu, gejala demam anak pada malam hari dapat ditangani secara cepat dan tepat.
Pada umumnya, obat penurun panas diberikan untuk mengatasi gejala demam anak pada malam hari. Bunda juga dapat menggunakan pengobatan alami seperti kompres air hangat, memberikan cairan yang cukup, hingga menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk dan nyaman bagi anak.
Cara tradisional juga masih banyak digunakan di berbagai kalangan, seperti memberikan ramuan herbal yang dipercaya dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Jika dilakukan dengan benar, cara ini bisa menjadi alternatif yang efektif untuk mengatasi anak demam di malam hari.
Namun, jika demam tidak kunjung reda atau disertai gejala lain seperti batuk, muntah, atau ruam, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter. Kala anak demam malam hari berkepanjangan, ini bisa menjadi tanda ada infeksi yang lebih serius. Misalnya seperti infeksi bakteri atau penyakit lainnya.
Sementara itu, jika gejala semakin memburuk, Bunda perlu membawa Si Kecil ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Penyebab anak demam di malam hari
Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab anak demam di malam hari dikutip dari laman Cheers Child Care. Simak selengkapnya.
1. Infeksi (Pilek, Flu, Infeksi telinga)
Infeksi seperti flu, pilek, dan infeksi telinga sering menjadi penyebab umum demam anak di malam hari. Ketika anak mengalami flu atau pilek, sistem kekebalan tubuh mereka akan bekerja lebih keras ,untuk melawan virus, terutama saat istirahat di malam hari.
Hal ini menyebabkan suhu tubuh anak naik lebih tinggi saat malam, meski di siang hari kondisinya normal. Selain itu, infeksi telinga juga sering kali menyebabkan anak demam di malam hari, disertai dengan rasa tidak nyaman atau nyeri di telinga, sehingga membuat anak lebih rewel dan sulit tidur.
2. Mengalami tumbuh gigi
Proses tumbuh gigi sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman dan peradangan pada gusi, yang dapat memicu peningkatan suhu tubuh. Pada siang hari, bayi atau balita mungkin lebih aktif sehingga rasa sakit dari gigi yang tumbuh dapat teralihkan.
Namun, jika di malam tiba dan tubuh lebih rileks, gejala ini menjadi lebih terasa dan dapat menyebabkan demam ringan. Meski demam saat tumbuh gigi biasanya tidak terlalu tinggi, Bunda tetap perlu waspada dan memberikan penanganan yang tepat agar bayi tetap merasa nyaman sepanjang malam.
3. Iklim yang tidak menentu
Iklim yang tidak stabil sering kali membuat sistem kekebalan tubuh anak lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri, seperti flu atau pilek. Kondisi ini bisa semakin parah di malam hari ketika suhu udara cenderung lebih dingin, memicu anak untuk mengalami demam. Selain itu, tubuh anak memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan suhu yang drastis, sehingga menyebabkan kenaikan suhu tubuh, terutama saat istirahat di malam hari.
4. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis tertentu, seperti gangguan autoimun juga dapat menyebabkan demam anak di malam hari. Pada kondisi autoimun, sistem kekebalan tubuh anak secara keliru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, sehingga menyebabkan peradangan yang memicu demam.
Fenomena ini sering kali terjadi lebih intens di malam hari ketika tubuh sedang beristirahat, karena aktivitas sistem imun cenderung meningkat pada waktu ini. Kondisi autoimun, seperti lupus atau artritis remaja idiopatik, bisa menyebabkan demam yang muncul secara berkala tanpa adanya infeksi jelas.
Bunda perlu waspada jika demam anak di malam hari sering terjadi dan disertai dengan gejala lain, seperti kelelahan atau nyeri sendi, dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Kondisi lingkungan terlalu panas
Kondisi lingkungan yang terlalu panas, seperti kasur yang menahan panas atau suhu kamar yang tidak nyaman menyebabkan demam anak di malam hari. Jika tempat tidur anak terlalu panas, tubuh anak kesulitan untuk mengatur suhu tubuhnya, sehingga memicu demam.
Kasur atau selimut yang terlalu tebal, ditambah dengan ventilasi kamar yang kurang baik, dapat membuat anak merasa gerah dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Dalam upaya menghindari hal ini, pastikan kamar memiliki sirkulasi udara yang baik dan anak tidur dengan kasur serta selimut yang nyaman. Menjaga suhu kamar tetap sejuk dan stabil bisa membantu mencegah demam di malam hari yang disebabkan oleh lingkungan tidur yang tidak ideal.
10 Cara Mengatasi Anak Demam di Malam Hari
Mengutip laman Your Kid's Urgent Care, Bunda tak perlu panik untuk menghadapi Si Kecil demam. Sebaiknya Bunda melakukan langkah-langkah berikut untuk mengatasi demam Si Kecil. Simak selengkapnya.
1. Memeriksa suhu
Memeriksa suhu Si Kecil dengan termometer merupakan cara untuk mengetahui tingkat demam sebelum melakukan penanganan. Bunda dapat menggunakan metode pengukuran melalui dubur untuk bayi yang baru lahir dan balita. Sedangkan anak-anak dapat diukur dengan termometer melalui ketiak dan bagian telinga.
2. Memberikan kompres dingin
Kala anak demam tentunya menimbulkan ketidaknyamanan dalam beraktivitas dan tidur. Bunda dapat memberikan waslap dingin untuk ditempelkan di dahi. Bunda juga dapat menggunakan pengering rambut dengan pengaturan rendah untuk mendinginkan kepala anak.
3. Jauhkan Si Kecil dari Prasekolah atau Penitipan Anak
Kala Si Kecil mengalami demam, Bunda dapat menjauhkan mereka dari teman-teman sekolah ataupun penitipan selama 24 jam. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus infeksi di lingkungan sekolah. Apabila gejala Si Kecil disertai mual, muntah, sakit kepala parah, dan leher kaku, Bunda dapat membawa Si Kecil ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
4. Menjauhkan kuman dari Si Kecil
Sebelum menyentuh Si Kecil, Bunda dan pengasuh sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu untuk perlindungan lebih dari kuman-kuman penyebab infeksi. Sementara itu, jika Bunda sakit jangan tinggalkan Si Kecil dengan orang yang belum diimunisasi untuk mencegah dari penyakit.
Kemudian Bunda dapat membiarkan Si Kecil bermain dengan teman-temannya saat mereka sehat. Tetapi jika sakit, jangan biarkan mereka untuk bermain bersama karena dapat menimbulkan penyakit.
Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini yang dikutip dari laman Kemenkes untuk mengatasi anak demam di malam hari. Simak selengkapnya.
5. Meminum air hangat
Demam di malam hari bisa disebabkan oleh radang tenggorokan pada tubuh Si Kecil. Bunda dapat mendorong untuk meminum air hangat, hal ini bertujuan untuk meredakan gejala radang dan mengeluarkan keringat. Dengan begitu, demam Si Kecil akan cepat turun melalui keringat yang mereka keluarkan.
6. Meminum air jahe
Kala Si Kecil mengalami demam di malam hari, Bunda dapat menawarkan air jahe untuk meredakan demam. Pada dasarnya, rempah ini memiliki senyawa antibakteri yang mampu melawan demam. Bunda dapat meracik secara mandiri di rumah dengan memotong sedikit jahe dan merebusnya untuk dijadikan teh. Tetapi, Bunda juga perlu memastikan ke pelayanan kesehatan agar tidak menyebabkan nyeri ulu hati pada Si Kecil.
Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini yang dikutip dari laman What To Expect untuk mengatasi anak demam di malam hari. Simak selengkapnya.
7. Memberikan obat pereda panas
Bunda dapat memberikan ibuprofen dan asetaminofen untuk Si Kecil. Selain itu, Bunda juga bisa mempertimbangkan untuk memberikan dosis Motrin atau Tylenol anak sebelum tidur guna menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Seorang dokter anak di New York dan juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP), Mahvash Madni, MD menyarankan "Bunda dapat memberikan obat penurun demam secara bergantian diantara keduanya, karena keduanya tidak sama. Pastikan untuk mengambil jeda setiap empat jam di antara dosis asetaminofen dan setiap 6 hingga 8 jam untuk ibuprofen," tutur Dr. Madni yang dikutip dari laman What To Expect.
Dr. Madni juga menambahkan kala Si Kecil tertidur nyenyak setelah meminum obat, sebaiknya tidak dipaksa untuk bangun dan meminum obat selanjutnya. Tetapi, jika Si Kecil terjaga dan rewel, Bunda dapat meneruskan dan memberikan lebih banyak obat kala waktu yang tepat.
8. Memakai pakaian yang pantas
Bunda dapat memilih piyama untuk Si Kecil kala demam. Dr. Madni mengatakan "Bunda dapat mencoba satu lapisan tipis, ringan, dan mudah menyerap keringat untuk bahan pakaian, kemudian Bunda juga dapat menyiapkan selimut di dekatnya jika lapisan lain perlu dilepas atau ditambahkan," ujar Dr. Madni seperti dikutip dari laman What To Expect.
Bahan pakaian yang ringan dan mudah menyerap keringat bertujuan untuk menurunkan demam dalam semalam dan mulai berkeringat.
9. Menjaga Si Kecil untuk tetap terhidrasi
Saat Si Kecil demam, mereka mulai kehilangan banyak cairan. Akibatnya, mereka berkeringat dan cenderung bernapas lebih keras, sehingga mereka mudah mengalami dehidrasi.
Apabila tidak diobati, hal ini dapat memperburuk kondisi Si Kecil hingga harus dirawat di rumah sakit. Dr. Madni mengatakan "Bunda dapat meminta Si Kecil untuk minum air sebanyak-banyaknya, Si Kecil juga dapat mencoba elektrolit alami seperti Kinderlyte atau Pedialyte dan es loli Pedialyte. Hal ini bertujuan untuk mengisi kembali cairan yang hilang," ujar Dr. Madni dikutip dari laman What To Expect.
10. Membiarkan Si Kecil tertidur nyenyak
Istirahat yang cukup dan tidur nyenyak sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan banyak penyakit dan melawan kuman. Selama tidur, protein dan antibodi khusus untuk melawan infeksi dilepaskan ke seluruh tubuh. Apabila Si Kecil kurang istirahat kala demam dapat mengganggu proses penyembuhannya.
Dr. Madni mengingatkan "Jika mereka tidur nyenyak, sebetulnya pertanda baik bahwa mereka merasa cukup nyaman untuk tidur, bahkan proses penurunan demam dapat terjadi di malam hari dan Si Kecil bangun dengan perasaan lebih baik," ujarnya seperti dikutip dari laman What To Expect.
Kapan demam anak di malam hari berbahaya dan harus dibawa ke dokter?
Mengutip laman Vinmec Internasional Hospital, Bunda dapat membawa Si Kecil ke dokter jika mereka mengalami demam di malam hari disertai gejala-gejala berikut ini:
- Si Kecil mengalami demam di saat usianya di bawah tiga bulan
- Suhu tubuh mencapai 38,3 derajat Celsius dan Si Kecil berusia 3-5 bulan
- Suhu tubuh mencapai 38,8 derajat Celsius dan Si Kecil berusia 6 bulan
- Suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius setelah meminum obat pereda panas, namun tidak memiliki efek untuk meredakan demam
- Lelah, lesu, banyak tidur, kejang-kejang, sakit kepala secara terus menerus dan bertambah secara bertahap. Hal ini dapat didiagnosis bahwa Si Kecil mengalami kejang demam
- Si Kecil mengalami mual, muntah berkali-kali, dan lebih dari 5 hari demam Si Kecil tidak mereda.
Dalam upaya pencegahan Si Kecil terserang penyakit kala pergantian musim, Bunda perlu berperan aktif dalam melindungi dan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Cara yang dilakukan seperti memastikan Si Kecil meminum air putih yang cukup setiap hari dan memakai baju yang sesuai dengan cuaca.
Hal ini karena pada malam dan pagi hari biasanya udara dingin, sedangkan pada siang hari udara mulai panas. Dengan membiasakan Si Kecil untuk mengganti pakaian pada siang hari, Bunda dapat mencegah risiko masuk angin dan mencegah Si Kecil berkeringat.
Demikian ulasan tentang anak demam di malam hari yang perlu diwaspadai. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)