Jakarta -
Minum kopi saat hamil memang tidak dilarang selama tidak berlebihan. Namun, banyak ibu hamil nyatanya khawatir dengan dampak minum kopi yang dikaitkan dengan perkembangan janin, Bunda.
Dilansir Science Alert, beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi kopi selama kehamilan dikaitkan dengan anak yang mengalami kesulitan perkembangan saraf. Itu termasuk ciri-ciri yang dikaitkan dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), seperti kesulitan dengan bahasa, gangguan keterampilan motorik, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif. Sayangnya, penelitian-penelitian tersebut belum dapat memastikan bahwa kafein adalah penyebab langsungnya.
Selain itu, penelitian juga telah menunjukkan bahwa kafein dan produk sampingannya dapat melewati plasenta. Janin dianggap tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk membersihkan produk sampingan tersebut, sehingga diperkirakan bahwa metabolit kafein dapat memengaruhi perkembangan bayi.
Namun, lagi-lagi sulit untuk mengidentifikasi apakah kopi secara langsung menyebabkan perubahan pada perkembangan otak janin. Ibu hamil yang minum kopi mungkin berbeda dari mereka yang tidak minum dalam beberapa variabel. Tetapi, variabel yang memengaruhi perkembangan saraf belum tentu karena minum kopi .
Variabel-variabel tersebut, yang dikenal sebagai 'faktor pengganggu' mungkin mencakup seberapa banyak orang minum kopi atau merokok saat hamil, atau pendapatan dan pendidikan orang tua. Misalnya, orang yang cenderung minum kopi kemungkinan juga mengonsumsi alkohol dan merokok dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.
Ibu hamil minum teh dan kopi/ Foto: Istock
Studi terbaru tidak menemukan kaitan minum kopi sebabkan ADHD
Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Psychological Medicine oleh Cambridge University Press justru tidak menemukan kaitan antara minum kopi saat hamil dan ADHD pada anak. Studi menunjukkan, ketika faktor-faktor lain seperti gen dan pendapatan diperhitungkan, maka tidak ada hubungan kausal antara minum kopi selama kehamilan dan kesulitan perkembangan saraf anak. Itu berarti, ibu hamil aman minum kopi ya.
Studi terbaru ini secara khusus ingin melihat dampak minum kopi pada kesulitan perkembangan saraf, yang dipisahkan dari faktor-faktor pengganggu. Studi mengamati 58.694 ibu hamil bersama anak-anaknya di Norwegia antara tahun 1999 dan 2008.
Perempuan di studi lalu melaporkan berapa banyak kopi yang mereka minum sebelum dan selama kehamilan. Mereka mengisi kuesioner tentang ciri-ciri perkembangan saraf anak mereka antara usia enam bulan dan delapan tahun.
Pertanyaan-pertanyaan kuisioner mencakup banyak ciri-ciri, termasuk kesulitan fokus, masalah komunikasi, fleksibilitas perilaku, pengaturan aktivitas dan impuls, serta keterampilan motorik dan bahasa.
Dalam studi, para orang tua dan anak-anak juga memberikan sampel genetik. Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk mengendalikan varian genetik yang dimiliki oleh ibu dan anak dan mengisolasi perilaku minum kopi.
Perubahan biologis selama kehamilan sendiri memang dapat mengurangi metabolisme kafein. Itu berarti molekul dan metabolit kafein (molekul yang diproduksi saat memecah kafein) membutuhkan waktu lebih lama untuk dikeluarkan dari tubuh Bunda.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan kausal yang kuat antara peningkatan konsumsi kopi pada ibu hamil dengan kesulitan perkembangan saraf anak-anaknya. Meski hasilnya berbanding terbalik dengan penelitian terdahulu, studi ini tetap memiliki keterbatasan ya, Bunda.
"Kami hanya menyelidiki sifat perkembangan saraf yang diturunkan, dan apakah konsumsi kopi selama kehamilan dapat memengaruhi ibu dan anak dengan cara lain. Namun, kami sebelumnya telah menunjukkan konsumsi kopi selama kehamilan tidak memiliki efek kausal yang kuat pada berat lahir, durasi kehamilan, risiko keguguran atau lahir mati. Namun, hasil lain seperti kesehatan mental atau risiko anak terkena penyakit jantung dan stroke di kemudian hari masih harus diselidiki," demikian tulis tim peneliti.
Anjuran minum kopi saat hamil
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan ibu hamil tidak mengonsumsi lebih dari 200 miligram (mg) kafein per hari. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batasan jumlah kafein yang bisa dikonsumsi ibu hamil, yakni tidak lebih dari 300 miligram per hari.
Menurut WHO, proses metabolisme kafein dalam darah akan melambat secara signifikan selama hamil. Konsumsi kafein dengan dosis berlebihan, tidak baik untuk kesehatan janin, dan berisiko menimbulkan komplikasi.
"Hasil dari beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa kelebihan asupan kafein mungkin berhubungan dengan hambatan pertumbuhan, penurunan berat badan lahir, kelahiran prematur, atau lahir mati," tulis WHO dalam laman resminya.
Efek minum kopi saat hamil yang akan dirasakan Bunda adalah kesulitan tidur. Kafein bekerja dengan cara memblokir adenosin di sel-sel otak, sehingga Bunda tidak merasa kantuk setelah minum kopi.
Demikian penjelasan mengenai studi terkait minum kopi saat hamil dan anjuran konsumsinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)