TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan kepada peserta di forum CEO kerja sama ekonomi Asia Pasifik atau APEC bahwa Indonesia terbuka untuk peluang menjalin lebih banyak kerja sama bisnis. Kepala negara tidak ragu untuk memberikan jaminan.
“Saya bertekad untuk melindungi semua investasi untuk memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan terlibat dalam organisasi ekonomi utama dunia. Untuk bekerja sama dengan Anda semua untuk menciptakan kesejahteraan bersama,” kata Prabowo dalam pidato utama di APEC CEO Summit yang digelar di Lima, Peru, pada Kamis, 14 November 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden.
APEC CEO Summit merupakan bagian dari rangkaian KTT APEC 2024 di Lima Peru. Forum tingkat tinggi kepala negara akan digelar 15 November 2024, waktu setempat. Acara tersebut dihadiri oleh bos-bos perusahaan terkemuka dari Amerika Latin, Karibia, pejabat tinggi dan delegasi negara-negara APEC, hingga peserta dari ASEAN Business Advisory Council.
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tantangan signfikian yang ingin dia atasi seperti kemiskinan Namun, Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan bahwa Indonesia punya sumber daya yang melimpah. Ia mengklaim bahwa Indonesia punya potensi panas bumi terbesar, bahan bakar nabati, mineral penting, dan sumber daya vital lainnya untuk kehidupan modern.
Ketua Umum Partai Gerindra ini memahami bahwa investor membutuhkan kepastian hukum, iklim ekonomi politik, stabilitas keamanan, serta insentif yang saling menguntungkan. Ia menjamin Indonesia telah meliberalisasi hukum dan telah membuka banyak sektor seperti kesehatan dan pendidikan di dalam negeri untuk pihak asing.
“Jadi, hadirin sekalian, saya sangat percaya pada peran bisnis swasta. Sebelum saya masuk pemerintahan, saya juga seorang pengusaha, seorang wirausahawan, jadi saya memahami dari kedua sisi kekhawatiran, tantangan yang dihadapi oleh bisnis swasta,” katanya.
Prabowo sendiri mengklaim dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia memiliki kebijakan ekonomi dan fiskal yang baik. Ia menyebut Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan di angka lima persen setelah pandemi Covid-19 dan menjaga inflasi pada dua persen.
Namun Prabowo mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan seperti kemiskinan. Mantan Menteri Pertahanan 2019-2024 ini mengatakan ingin mengatasi masalah ini langsung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen. Angka ini telah mengalami penurunan sebesar 0,33 persen. Pada Maret 2023 angka kemiskinan sebesar 9,36 persen. Sementara kondisi kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen.