INFO NASIONAL – Wahyu Hidayat, Penjabat Wali Kota Malang periode 24 September 2023 sampai 10 Agustus 2024, dinilai piawai memajukan wilayahnya dalam waktu singkat. Fokus pada empat program prioritas, Wahyu meraih tiga penghargaan sekaligus dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024 di The Tribrata Hotel and Convention Center, Darmawangsa, Jakarta, pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Wahyu mendapatkan penghargaan di tiga kategori. Pertama, kategori Kinerja Total untuk daerah dengan Fiskal Sedang; kedua, kategori Kesejahteraan Rakyat; dan ketiga, kategori Pelayanan Publik. “Ini penghargaan yang luar biasa dan merupakan penilaian dari Kementerian Dalam Negeri bersama Tempo Media terkait dengan kinerja yang saya lakukan selama menjadi Penjabat Wali Kota Malang,” kata dia.
Adapun empat sektor yang menjadi prioritas kerjanya, pertama dalam hal mengatasi kemiskinan. Wahyu memulai dengan inovasi sistem informasi sistem pendataan melalui aplikasi Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKT SAM) Reborn. Tujuannya, memastikan penanganan dan penanggulangan kemiskinan tepat sasaran. Upaya pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan masyarakat, dan strategi meminimalkan kantong kemiskinan terus digencarkan.
Tercatat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang per Agustus 2024, persentase penduduk miskin di Kota Malang menyentuh 3,91 persen. Angka ini terendah dalam satu dekade terakhir. “Secara komparatif, angka itu terendah se-Jawa Timur dan jauh di bawah angka nasional,” ujar dia.
Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Malang juga menurun dari 7,66 persen pada 2022 menjadi 6,80 persen pada 2023. Beberapa langkah konkret yang dilakukan Pemerintah Kota Malang, yaitu membuka pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja hingga menjaga kondusifitas hubungan industrial.
Pada aspek kesehatan, Wahyu membuat kebijakan alokasi kesehatan sebesar Rp 285,8 miliar. Anggaran ini berdampak pada peningkatan fasilitas dan tenaga kesehatan. Khusus penanganan stunting, Wahyu menambah alokasi anggaran sebesar Rp 18,08 miliar atau naik 9,01 persen dari 2023. Sehingga, totalnggaran untuk penanganan stunting pada 2024 mencapai Rp 227,6 miliar.
Anggaran itu Wahyu gunakan untuk intervensi spesifik, intervensi sensitif, dan intervensi pilar sebagai program penanganan stunting. Langkah ini ditunjang oleh inovasi Aksi Lima Gerakan Cegah Stunting,Gemas Si Keling, Puskesmas Gribig, Gunting Mas Jo, dan Klenting Donasi. Semua itu dicanangkan untuk menekan angka stunting.
Aspek kesejahteraan rakyat dan pelayanan publik dia tingkatkan dengan berbagai upaya. Di antaranya, mendirikan Mal Pelayanan Publik, mengoptimalkan pelayanan perizinan dan non-perizinan. Wahyu juga melahirkan inovasi pelayanan publik. Salah satunya, portal tunggal layanan terintegrasi yakni Malang Mbois yakni sistem informasi yang disiapkan sebagai rumah integrasi layanan publik berbasis elektronik dari seluruh perangkat daerah di Kota Malang.
Kini Wahyu pun siap kembali memimpin jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat pada Pilkada Serentak 2024. Pada akhir Agustus lalu, Wahyu Hidayat bersama Ali Muhohirin (WALI) telah mendaftarkan diri di Pilkada Kota Malang. Dia pun telah menyusun lima program unggulan untuk menjadikan Kota Malang lebih bersinar lagi. (*)