Hari Posyandu Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 April menjadi momen penting untuk mengingat kembali peran besar Posyandu dalam mendukung kesehatan keluarga, terutama ibu dan anak.
Posyandu hadir sebagai pelayanan kesehatan terdekat di tengah masyarakat, yang sudah dipercaya turun-temurun untuk memantau tumbuh kembang anak serta memberikan edukasi kesehatan bagi orang tua. Berkat Posyandu, Bunda tak perlu jauh-jauh ke rumah sakit hanya untuk memeriksakan tumbuh kembang Si Kecil.
Untuk menyambut Hari Posyandu Nasional 2025, yuk kenali lebih dalam sejarah berdirinya Posyandu, manfaatnya bagi keluarga, hingga berbagai kegiatan utamanya yang rutin dilakukan setiap bulan. Semua informasi ini penting Bunda ketahui agar makin semangat memanfaatkan pelayanan Posyandu.
Mengenal Hari Posyandu 29 April 2025
Mengutip buku Puskesmas dan Jaminan Kesehatan Nasional, posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan yang dikelola oleh kader, dengan sasaran seluruh masyarakat. Posyandu berperan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, dengan tujuan memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan pada masyarakat.
Layanan kesehatan yang ditawarkan oleh posyandu adalah masyarakat sudah bisa melakukan pemantauan tumbuh kembang anak, imunisasi, pemberian vitamin dan makanan tambahan, pelayanan kesehatan ibu hamil, serta penyuluhan gizi dan kesehatan.
Nah, sebagai bentuk menghargai jasa dan peran penting dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam membangun kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak, diperingati Hari Posyandu Nasional setiap tanggal 29 April, Bunda.
Keberadaan Posyandu telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak era 1980-an. Meski tidak ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden, tanggal 29 April diperingati secara luas sebagai Hari Posyandu karena pada momen itulah program penguatan Posyandu mulai digencarkan oleh pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan seperti PKK.
Tahun 2025 ini, peringatan Hari Posyandu kembali menjadi pengingat betapa pentingnya peran para kader dan relawan kesehatan yang bekerja tanpa pamrih di balik layar.
Sejarah Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu
Tahukah Bunda, dahulu nama posyandu berasal dari nama program Puskesmas? Dilansir detikcom, pada awalnya posyandu merupakan sebuah program Puskesmas bernama program perbaikan gizi masyarakat dengan mengadakan pos penimbangan dan pemberian makanan tambahan.
Pada tahun 1975, Departemen Kesehatan menetapkan kebijakan Pembangunan Masyarakat Desa (PKMD) demi mempercepat terwujudnya masyarakat sehat. PKMD memiliki berbagai macam kegiatan.
Perbaikan gizi dilakukan melalui Karang Balita, penanggulangan diare dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare, pengobatan masyarakat di pedesaan bisa melalui Pos Kesehatan, imunisasi dan program Keluarga Berencana (KB) dapat dilaksanakan melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa.
Dengan adanya PKMD masyarakat desa dimudahkan dalam pengadaan pelayanan kesehatan. Namun, karena PKMD masih dalam bentuk pos-pos terpisah, hal ini menyulitkan koordinasi dan membutuhkan banyak sumber daya.
Pada tahun 1984, Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Instruksi Bersama yang berisikan agar berbagai kegiatan yang ada di masyarakat diintegrasikan dalam satu wadah yang diberi nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Pada tahun 1986, sebagai pengenalan awal adanya posyandu, Kepala Negara Republik Indonesia melakukannya secara massal untuk pertama kali di Yogyakarta. Saat itu bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak pengenalan ini, posyandu tumbuh dengan pesat.
Pada tahun 1990, melihat perkembangan posyandu yang sangat pesat, akhirnya diperintahkan untuk meningkatkan pembinaan mutu posyandu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1990.
Nah, untuk revitalisasi posyandu di Ibu Kota, dilakukan kampanye melalui program Gebyar Posyandu 27 sejak Desember 2005. Hal ini membuat jadwal kunjungan anak-anak balita ke posyandu dijadikan serentak pada tanggal 27 setiap bulannya, Bunda.
Manfaat Posyandu
Dikutip dari buku Puskesmas dan Jaminan Kesehatan Nasional, menurut Jeremy Shiffman dalam artikel, “Generating Political Priority for Material Mortality Reduction in 5 Developing Countries,” yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health, Presiden memimpin langsung kampanye kebijakan, menambah anggaran untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak, dan memobilisasi pemerintah provinsi serta kabupaten/kota untuk memperhatikan masalah yang sama.
Dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak maka dibuatlah posyandu yang memiliki manfaat sebagai berikut.
Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
Dengan adanya posyandu, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan, terutama untuk ibu hamil seperti tanda-tanda bahaya pada kehamilan, penyakit pada balita, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi masalah kesehatan.
Menyediakan pemeriksaan kesehatan rutin
Di Posyandu, Bunda bisa memeriksakan kesehatan baik mengenai kondisi kehamilan hingga pemeriksaan berat badan, tinggi badan, status imunisasi, dan perkembangan anak. Hal ini sangat penting untuk dipantau untuk mengetahui tumbuh kembang dan kondisi kesehatan Si Kecil.
Menyediakan imunisasi gratis
Dengan adanya kegiatan imunisasi gratis di posyandu, Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir dengan biaya imunisasi yang mahal.
Melakukan penyuluhan terkait gizi
Posyandu menyediakan penyuluhan gizi kepada ibu hamil, busui, dan juga balita. Masyarakat akan diberikan informasi tentang makanan bergizi yang harus dikonsumsi. Dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat dapat memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada keluarganya.
Kegiatan utama Posyandu
Besarnya peran posyandu bagi masyarakat, banyak yang terbantu dan diberi kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Nah, berikut ini adalah kegiatan utama posyandu yang memiliki manfaat penting bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
1. Program Keluarga Berencana (KB)
Pada umumnya, pelayanan program Keluarga Berencana (KB) di Posyandu adalah melakukan pemberian kondom dan pil KB oleh kader posyandu. Namun, jika Bunda ingin melakukan KB suntik, kegiatan ini hanya dapat diberikan oleh tenaga medis Puskesmas. Apabila terdapat ruangan dan peralatan yang menunjang dan tenaga kerja yang terlatih, pemasangan IUD dan implan juga bisa dilakukan di posyandu.
2. Program kesehatan ibu dan anak (KIA)
Dalam hal program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) posyandu memberikan layanan pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan bayi, pemeriksaan balita, dan memberikan informasi terkait kesehatan ibu dan anak, seperti informasi pemberian ASI dan MPASI.
3. Program kesehatan anak
Program kesehatan anak juga menjadi program utama posyandu. Biasanya pemeriksaan bayi dan balita akan diselenggarakan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak. Pelayanan yang diberikan diantaranya, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta konseling tumbuh kembang.
4. Pemantauan gizi
Untuk mencegah risiko stunting pada anak, posyandu berperan penting dalam pemantauan gizi anak. Pelayanan yang dilakukan adalah penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, dan pemberian suplemen.
5. Pencegahan dan pengobatan diare
Pencegahan diare biasanya dilakukan dengan memberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk penanganan atau pengobatan diare biasanya dilakukan melalui pemberian oralit. Jika perlu penanganan lebih lanjut, petugas kesehatan dapat memberikan suplemen zinc.
6. Imunisasi
Imunisasi merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh posyandu. Hal ini mengikuti program pemerintah yang mengharuskan setiap anak usia di bawah satu tahun melakukan imunisasi. Berdasarkan ketetapan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada lima jenis imunisasi yang wajib diberikan, yaitu imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB.
7. Membimbing dan memotivasi orang tua
Posyandu juga memiliki kegiatan utama untuk membimbing orang tua untuk melakukan pencatatan hasil pengukuran dan pemantauan kondisi Si Kecil. Bunda juga akan dimotivasi untuk terus melakukan pola asuh yang baik untuk Si Kecil.
Bunda, demikianlah artikel terkait dengan Hari Posyandu Nasional beserta sejarah terbentuknya posyandu. Ternyata, begitu besar peran posyandu dalam mengabdi pada masyarakat demi menjaga kesehatan orang banyak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)