Ini Penyebab Ibu Hamil Meninggal setelah Operasi Caesar, Kerap Dialami Bumil di Negara Berkembang

1 week ago 9

Jakarta -

Orang sering beranggapan persalinan caesar atau operasi caesar itu aman. Namun, ini bukan berarti persalinan caesar tanpa risiko. Bahkan sejumlah ibu hamil di negara berkembang meninggal setelah operasi caesar.  Apa sebabnya?

Penyebab kematian ibu setelah operasi caesar bisa karena faktor medis dan komplikasi. Di Indonesia saja, angka kematian ibu melahirkan masih tergolong tinggi. 

Menurut situs Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu dan bayi menjadi perhatian pemerintah. Apalagi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masuk peringkat tiga besar di ASEAN.

Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, angka kematian ibu melahirkan mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian bayi tercatat mencapai 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. 

Menurut Data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun  2023 tercatat 29.945.

Studi kematian akibat operasi caesar di negara berkembang

Melansir laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), kematian ibu setelah operasi caesar di negara berpendapatan rendah dan menengah 100 kali lebih tinggi dibandingkan di negara-negara berpendapatan tinggi. Menurut data dari 12 juta kehamilan, sepertiga bayi meninggal.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan di The Lancet pada 2019 telah mempertimbangkan 196 penelitian dari 67 negara berpenghasilan rendah dan menengah. Data dari tahun 1990 hingga 2017 menunjukkan bahwa seperempat dari seluruh perempuan yang meninggal saat melahirkan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah telah menjalani operasi caesar. 

"Hasil yang dialami perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah jauh lebih buruk dari yang kami perkirakan,” kata penulis pertama, Dr Soha Sobhy, dari Queen Mary University of London. 

Risiko lahir mati dan kematian perinatal juga lebih tinggi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Angka lahir mati secara keseluruhan pada bayi yang lahir melalui operasi caesar adalah 56,6 per 1.000 operasi caesar, dengan angka tertinggi di Afrika Sub-Sahara (82,5 per 1.000). 

Angka kematian perinatal adalah 84,7 per 1000 operasi caesar, dengan angka tertinggi di Timur Tengah dan Afrika Utara (354,6 per 1.000) diikuti Afrika Sub-Sahara (100,4 per 1.000).

Perempuan yang menjalani operasi caesar darurat di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk meninggal dibandingkan perempuan yang melahirkan melalui operasi caesar elektif, dan ketika operasi caesar dilakukan pada persalinan lanjut dengan pembukaan penuh serviks (tahap kedua). 

Peluang itu meningkat 12 kali lipat dibandingkan operasi caesar pada tahap pertama. Kematian perinatal meningkat 5 kali lipat pada operasi caesar darurat vs elektif, dan 10 kali lipat bila dilakukan pada kala dua vs satu persalinan.

Berdasarkan studi tersebut, sepertiga dari seluruh kematian setelah operasi caesar disebabkan perdarahan postpartum (32 persen), 19 persen disebabkan oleh pre-eklamsia, 22 persen disebabkan sepsis, dan 14 persen disebabkan penyebab terkait anestesi.  Ini sejalan dengan banyaknya bukti yang memperingatkan bahwa operasi caesar sebagai penyebab utama perdarahan postpartum.

Penyebab ibu meninggal saat dan setelah melahirkan

Secara keseluruhan, operasi caesar, yang biasa disebut C-section, merupakan operasi yang sangat aman. Namun, terkadang dapat terjadi  komplikasi. Komplikasi ini biasanya muncul dari alasan operasi caesar.

Kebanyakan komplikasi operasi caesar bukan disebabkan operasi itu sendiri. Sebaliknya, komplikasi biasanya datang dari alasan persalinan caesar atau dari anestesi umum.

WHO mencatat bahwa penyebab ibu meninggal itu akibat komplikasi selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Sebagian besar komplikasi ini terjadi selama kehamilan dan sebagian besar dapat dicegah atau diobati. 

Komplikasi lain mungkin sudah ada sebelum kehamilan namun memburuk selama kehamilan, terutama jika tidak ditangani sebagai bagian dari perawatan. 

Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75 persen dari seluruh kematian ibu adalah:

1. Pendarahan hebat

Ini kebanyakan terjadi setelah melahirkan. Pendarahan hebat menjadi salah satu penyebab utama kematian setelah operasi caesar. Ini dapat terjadi akibat komplikasi selama operasi atau ketidakmampuan tubuh untuk menghentikan perdarahan setelah prosedur selesai. 

2. Infeksi biasanya setelah melahirkan

Bunda bisa mengalami infeksi luka operasi atau sepsis akibat kontaminasi selama atau setelah operasi, terutama jika rumah sakit memiliki standar sanitasi yang rendah. Kondisi ini memerlukan perawatan cepat, termasuk penggunaan antibiotik dan pemantauan ketat. Infeksi pasca operasi di negara-negara berkembang menjadi penyebab kematian yang lebih tinggi.

3. Tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklamsia dan eklamsia)

Operasi caesar meningkatkan risiko komplikasi serius pada ibu dengan tekanan darah tinggi atau preeklamsia, termasuk eklamsia (kejang) yang dapat memicu kondisi fatal. Risiko ini membutuhkan pemantauan ketat sebelum, selama, dan setelah operasi.

4. Komplikasi persalinan

Anastesi selama operasi caesar dapat menimbulkan reaksi negatif pada beberapa pasien, seperti menyebabkan tekanan darah turun atau masalah pernapasan. Reaksi ini memerlukan respons medis cepat, yang sayangnya sering tidak tersedia di fasilitas kesehatan yang kurang dilengkapi.

5. Emboli cairan ketuban

Cairan ketuban yang masuk ke dalam aliran darah dapat memicu emboli, menyebabkan masalah serius pada paru-paru dan jantung. Kasus ini jarang terjadi namun emboli cairan ketuban merupakan komplikasi yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal dalam hitungan menit hingga jam setelah operasi.

Cara mencegah Bunda meninggal karena melahirkan

Kesehatan ibu dan kesehatan bayi baru lahir saling berhubungan erat. Untuk itu, sangatlah penting semua kelahiran ditangani tenaga kesehatan yang ahli, karena penatalaksanaan dan pengobatan yang tepat waktu dapat menentukan hidup dan matinya ibu serta bayi yang baru lahir.

Berikut beberapa cara pencegahan meninggalnya ibu karena melahirkan:

1. Pendarahan hebat setelah melahirkan

Ibu yang sehat dalam hitungan jam dapat kehilangan nyawanya jika tidak diawasi. Menyuntikkan oxytocics segera setelah melahirkan secara efektif mengurangi risiko pendarahan.

2. Infeksi setelah melahirkan

Ini dapat dicegah jika mempraktikkan kebersihan dengan baik dan jika ada tanda-tanda awal infeksi dapat mengenalinya dan mengobati dengan tepat waktu.

3. Preeklamsia

Preeklamsia harus dideteksi dan ditangani dengan tepat sebelum timbulnya kejang (eklamsia) dan komplikasi lain yang mengancam jiwa. Pemberian obat-obatan seperti magnesium sulfat untuk preeklamsia dapat menurunkan risiko perempuan terkena eklamsia.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online