TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Aldy Perdana Putra, menargetkan jagoannya dapat memenangkan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta dalam satu putaran.
“Target kami satu putaran di atas 50 persen,” kata Aldy saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu, 6 November 2024.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis Litbang Kompas pada Senin, 4 November lalu, Pramono-Rano berhasil unggul dari dua penantangnya dengan tingkat keterpilihan 38,3 persen yang disusul Ridwan Kamil-Suswono sebesar 34,6 persen tingkat elektabilitas atau terpaut 3,7 persen. Sementara itu, paslon jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana menduduki urutan terakhir dengan perolehan 3,3 persen.
Keunggulan Pramono-Rano tidak sampai 4 persen dari Ridwan Kamil-Suswono sehingga perlu strategi khusus untuk mendongkrak elektabilitas paslon yang disokong PDIP tersebut. Aldy mengatakan untuk mendongkrak elektabilitas paslon nomor urut 3 itu di angka 50 persen, Pramono dan Rano berupaya membidik berbagai kalangan pemilih termasuk suara Anak Abah yakni sebutan bagi pendukung Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Bahkan sampai suara partai pun akan coba diambil,” tuturnya.
Menurut Aldy, pemilih di Jakarta dinilai sebagai orang yang rasional dan kritis sehingga tidak bisa digaet melalui gimik. Ketimbang menjajakan gimik, kata Aldy, paslon yang diusung PDIP dan Partai Hanura itu cenderung memilih menampung aspirasi masyarakat melalui program NyalainPram diyakini dapat menjadi senjata utama untuk mengambil hati warga Jakarta.
Iklan
Meskipun berhasil unggul mengacu kepada temuan survei Litbang Kompas, Aldy mengaku tak menampik adanya kaum undecided voters atau pemilih yang masih bimbang dalam menentukan arah dukungannya. Ia mengatakan Pramono dan Rano juga mengejar suara tersebut melalui kampanye secara langsung seperti blusukan maupun melalui media sosial.
Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti turut menyinggung temuan 23,8 persen masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihannya. Ia mengatakan, jumlah tersebut cukup besar lantaran mengisi seperempat dari responden dalam survei tersebut.
Menurut Rangga, alasan 23,8 persen responden itu belum menentukan arah dukungan karena masih menimbang-nimbang progress kampanye paslon dalam beberapa minggu ke depan. “Terutama mungkin bagi teman-teman di DKI ini melihatnya sentuhan langsung,” ujarnya.
Survei elektabilitas Litbang Kompas dilaksanakan dalam rentang waktu 20-25 Oktober 2024 dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan margin of error (MoE) kurang lebih 3,46 persen. Disebutkan pembiayaan survei dilakukan sepenuhnya oleh Harian Kompas atau PT Kompas Nusantara.
Pilihan Editor: Ingin Raih Dukungan Anies untuk Ridwan Kamil-Suswono, Ini yang Dilakukan PKS