TEMPO.CO, Jakarta - Para petinggi Partai NasDem buka suara ihwal tidak menyodorkan nama calon menteri ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, membeberkan alasan partainya tak berada di dalam kabinet Prabowo-Gibran karena rasa tahu diri atas posisinya.
Menurutnya, Partai NasDem bukan merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Diketahui, NasDem bersama Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera ((PKS) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Nah, karena itu secara etika tentu NasDem istilahnya tahu diri ya, memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo-Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet," ujar Saan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 14 Oktober 2024.
Dia menyebut, NasDem mendahulukan pos-pos kementerian bagi para partai politik yang mendukung Prabowo sejak awal. Meskipun, NasDem akhirnya juga menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran usai dinyatakan memenangi Pilpres.
"Jadi, sekali lagi ini lebih kepada soal etika dan kepantasan aja, karena memang NasDem bukan partai pendukung," ujar Saan.
Viktor: Dukung lewat DPR
Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Viktor Laiskodat mengatakan, NasDem akan mendukung pemerintah Prabowo-Gibran lewat dukungan Fraksi NasDem di DPR RI.
Viktor mengatakan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah menegaskan mendukung Prabowo-Gibran sejak KPU menetapkan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Viktor menuturkan, dukungan Partai NasDem akan diberikan oleh 69 anggota DPR dari NasDem.
“Ini untuk mendukung pemerintah sehingga pikiran-pikiran visi misi presiden Prabowo Subianto akan dapat dibantu lewat pikiran-pikiran 69 orang ini, secara fisik akan bergabung di DPR,” kata Viktor lewat keterangan tertulis, Senin, 14 Oktober 2024.
Viktor mengatakan tidak perlu diperdebatkan lagi apakah NasDem secara fisik ada di pemerintahan atau tidak. Sebab, kata dia, 69 orang anggota DPR dari NasDem ini bergabung dalam pemerintahan presiden Prabowo Subianto untuk membantu mendukung visi-misinya.
NasDem disebut tidak masuk kabinet Prabowo karena urung menyerahkan nama-nama untuk calon menteri.