Jakarta -
USG atau ultrasonografi merupakan salah satu pemeriksaan penting yang perlu dilakukan berkala selama masa kehamilan. Seperti apa pembagian jadwal USG janin yang umum diterapkan?
Dikutip dari laman University of Pittsburgh Medical Center (UPMC) Health Beat, USG selama kehamilan memberikan informasi medis penting kehamilan. American College of Gynecologists merekomendasikan agar setiap ibu hamil menjalani setidaknya satu kali USG selama kehamilan.
Akan tetapi, secara umum kebanyakan wanita menjalani setidaknya dua kali USG, yakni satu kali pada trimester pertama dan berikutnya pada trimester kedua.
Jika dokter khawatir tentang pertumbuhan bayi atau ada kemungkinan risiko komplikasi kehamilan, kemungkinan akan ada rujukan untuk melakukan USG lebih lanjut pada trimester ketiga.
Nantinya sekitar usia 36 minggu kehamilan, dokter juga akan melakukan USG untuk memastikan kepala bayi sudah berada di bawah dan dalam posisi untuk melahirkan.
Apa itu USG kehamilan?
Dikutip dari The Bump, USG kehamilan adalah pemeriksaan pranatal yang dilakukan dokter melalui gambar (disebut sonogram) janin dan struktur tubuh ibu hamil, termasuk seperti rahim, plasenta, dan ovarium.
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), USG dilakukan menggunakan gelombang suara, yang bersentuhan dengan jaringan tubuh, cairan, dan tulang, lalu memantul kembali sehingga menghasilkan gema.
Gema ini kemudian diterima oleh peralatan yang digunakan selama pemeriksaan dan diubah menjadi sonogram. Sonogram ini dapat memberikan tampilan 2D, 3D, atau 4D pada bayi dalam kandungan.
Jenis-jenis USG kehamilan
ACOG juga menyebutkan ada beberapa jenis USG selama kehamilan yang perlu diperhatikan:
1. USG transvaginal
USG transvaginal dilakukan dengan memasukkan alat bernama transduser ke dalam vagina dan menggerakkannya dari satu sisi ke sisi lain untuk mengumpulkan sonogram.
USG di periode awal kehamilan biasanya dilakukan secara transvaginal, karena memberikan tampilan yang lebih akurat pada tahap perkembangan bayi ini.
2. USG transabdominal
Ultrasonografi transabdominal dilakukan saat dokter menggerakkan transduser di perut untuk mendapatkan gambar Si Kecil di rahim.
Pemeriksaan ini kembali dibagi menjadi beberapa tipe, yakni USG 2D, 3D dan 4D. USG 2D adalah ultrasonografi standar (biasanya dilakukan secara transabdominal) yang menghasilkan gambar dua dimensi janin yang sedang berkembang.
Ini adalah jenis ultrasonografi yang paling sering digunakan dalam perawatan prenatal.
Kemudian USG 3D memberikan tampilan tiga dimensi janin di dalam rahim, yang memungkinkan dokter untuk melihat perkembangan mereka dengan lebih baik.
USG 3D biasanya digunakan setelah USG 2D, tepatnya ketika dokter masih perlu memeriksa lebih lanjut. Misalnya ketika ada kondisi kehamilan berisiko tinggi atau ketika kehamilan tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Sementara itu, USG 4D menawarkan tampilan tiga dimensi bayi disertai dengan gerakan gerakannya, mirip dengan video.
Meskipun USG 4D dapat memberikan gambaran unik tentang bayi dalam kandungan, USG ini biasanya tidak diperlukan secara medis dan lebih sering dilakukan untuk tujuan kenang-kenangan.
Tujuan USG kehamilan
Jadwal USG janin diterapkan secara berkala guna memantau perkembangan dan kesejahteraan janin, serta kesehatan ibu hamil.
"USG biasanya digunakan untuk menentukan jumlah, lokasi, anatomi, posisi, dan pertumbuhan bayi dan plasenta," kata dokter kandungan dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health, Sherry Ross, MD.
USG juga dapat digunakan untuk mendiagnosis kondisi apa pun yang mungkin timbul saat kehamilan berlanjut.
"USG mengidentifikasi masalah pada kehamilan yang dapat diperbaiki atau diminimalkan jika ditemukan sejak dini. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk memantau janin yang sedang tumbuh," imbuhnya.
Seberapa cepat USG dapat mendeteksi kehamilan?
Menurut dokter kandungan, Cynthia Flynn, MD, USG transvaginal dapat mendeteksi kehamilan sedini mungkin, bahkan sejak usia 5 minggu.
Penting juga untuk dicatat bahwa detak jantung janin akan semakin kuat selama trimester pertama karena katup dan bilik jantungnya terus berkembang.
Pengaturan jadwal USG janin
Flynn menjelaskan bahwa pada kehamilan umumnya, jadwal USG janin dilakukan setidaknya dua kali yakni pada trimester pertama dan satu lagi pada trimester kedua.
Namun, jumlah ini dapat bervariasi berdasarkan keadaan masing-masing calon ibu.
"Frekuensi seberapa sering jadwal USG janin dilakukan bergantung pada kapan pemeriksaan kali pertama, serta ada atau tidaknya gejala lain, termasuk pendarahan atau nyeri. Kondisi seperti masalah anatomi pada janin juga jadi pertimbangan," kata Ross.
USG tambahan mungkin juga diperlukan jika ada masalah dengan pemindaian awal atau jika hasilnya tidak meyakinkan. Sebagian besar ini disebabkan oleh komplikasi kehamilan.
Jadwal USG janin di trimester pertama
USG pertama kali umumnya dilakukan antara usia kehamilan 10 hingga 13 minggu. USG ini menunjukkan jumlah janin, detak jantung janin, dan ukuran janin. Ini juga membantu dokter memperkirakan tanggal persalinan.
USG pada periode waktu ini digunakan untuk memeriksa:
- Usia kehamilan (dengan mengukur panjang antara ubun-ubun kepala bayi dan bokongnya) dan tanggal persalinan.
- Bayi kembar atau tidak.
- Denyut jantung janin.
- Risiko kehamilan ektopik.
Jadwal USG janin di trimester kedua
USG berikutnya biasanya dilakukan antara minggu ke-18 dan ke-22 kehamilan. Selain memeriksa organ tubuh janin, USG di waktu ini juga memeriksa masalah pada cairan ketuban atau plasenta.
Karena organ tubuh bayi sudah terlihat, USG juga dapat mengungkap masalah pada jantung, paru-paru, ginjal, dan organ tubuh lainnya jika ada.
Pemindaian ini juga menunjukkan jumlah cairan ketuban di rahim, karena jumlah yang tinggi atau rendah dapat menimbulkan masalah. Lokasi plasenta juga diperiksa untuk memastikan persalinan pervaginam aman.
Menurut American Pregnancy Association, USG pada periode waktu ini digunakan untuk memeriksa:
- Perkembangan bayi, anggota badan, anatomi, dan jenis kelamin
- Kadar cairan ketuban dan lokasi plasenta
- Tanda-tanda kelainan dan penanda sindrom Down, penyakit jantung bawaan, cacat tabung saraf, langit-langit sumbing, dan lainnya
Jadwal USG janin di trimester ketiga
USG di trimester ketiga biasanya direkomendasikan jika ada masalah kehamilan atau ada kondisi medis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
Misalnya, dokter mungkin meminta USG trimester ketiga untuk ibu hamil yang mengalami pendarahan. Sebab ini bisa menjadi tanda plasenta telah tumbuh mendekati serviks.
Alasan umum lain untuk dilakukannya USG di trimester ketiga adalah ukuran perut yang lebih rendah atau lebih tinggi dari yang diharapkan. Ini bisa menunjukkan bahwa kadar cairan ketuban terlalu tinggi atau terlalu rendah, bisa juga karena pertumbuhan bayi melambat.
Jika USG trimester ketiga menunjukkan potensi masalah pada kehamilan, dokter dapat mengambil sejumlah langkah. Termasuk memantau masalah tersebut dari waktu ke waktu dengan USG kembali atau merekomendasikan kelahiran lebih awal melalui operasi caesar terencana atau persalinan pervaginam yang diinduksi.
Demikian ulasan tentang serba-serbi jadwal USG janin dan manfaat dilakukannya per trimester kehamilan. Jangan lupa untuk berkonsultasi segera jika ada keluhan atau gejala medis yang mengganggu aktivitas harian ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)