Ketika Pramono Anung Didoakan Pendeta GKPS dan Ridwan Kamil Didukung PGPI

1 month ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Pramono Anung dan Ridwan Kamil bertemu dengan pimpinan gereja menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2025.

Adapun sejumlah pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jakarta mendoakan Pramono yang mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Praeses Distrik VII GKPS, Pendeta Sariaman Purba, mengaku senang mendoakan paslon Pilkada dan tidak ada batasan untuk melakukan hal tersebut.

"Tentunya gereja sangat bersedia mendoakan setiap orang dengan sebuah cita-cita yang luhur, mendoakan itu kan tidak dibatasi, khusus mendoakan cagub dan cawagub kami senang. Itu artinya kami bertemu di sini," kata Sariaman usai audiensi dengan Pramono Anung, di Restoran Cerita Rasa, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024.

Sariaman tidak secara tegas menyatakan bahwa doa tersebut sebagai bentuk dukungan. Meski begitu, dia mengaku senang untuk dikunjungi oleh calon gubernur dan wakil gubernur dalam gelaran Pilkada.

Pendeta ini juga memberi pesan kepada calon gubernur nomor urut 3 itu untuk melaju di Pilkada Jakarta dengan rendah hati dan menyerahkan segala keputusan terhadap sang pencipta.

"Bertarung dan berjuang saja dengan rendah hati, tentunya dengan berserah. Selebihnya biar kehendak Tuhan," ujar Sariaman.

Dalam agenda pertemuan yang tertutup itu, Sariaman sudah mendengar sejumlah program yang dipaparkan oleh Pramono. Dia mengakui bahwa program pasangan calon nomor urut 3 ini sudah berpihak kepada rakyat dan berkeadilan.

"Programnya sangat bagus tadi yang dipaparkan oleh Pak Pram, menciptakan keadilan dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Karena tadi beliau bilang sangat jelas sekali perbedaan jurang antara orang kaya dan masyarakat biasa," ucap Sariaman.

Pramono berterima kasih karena telah didoakan oleh para pendeta GKPS. Dia menyebut merasa terhormat mendapatkan doa tersebut. Pramono juga menyebut bahwa dirinya sangat menjunjung tinggi toleransi dan kesetaraan dalam menjalani kehidupan.

"Saya merasa sangat terhormat dan merasa sangat nyaman, doa yang tadi disampaikan untuk bisa menjadi pemimpin yang berlaku adil bagi semua," ujar Pramono saat ditemui usai audiensi. "Bagi saya, urusan toleransi, urusan kesetaraan, itu adalah hal yang saya junjung tinggi dari dulu."

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online