Jakarta -
Bayi baru lahir biasanya segera dimandikan untuk membersihkan sisa kotoran di tubuhnya pasca persalinan. Padahal, menunda bayi baru lahir dimandikan ternyata membantu proses menyusui pertama kali, Bunda.
Menurut sebuah penelitian di ASI, bayi baru lahir yang tidak segera dimandikan mungkin lebih mungkin disusui secara eksklusif daripada bayi yang segera dimandikan setelah lahir.
Untuk itu, dokter anak menyarankan agar ibu menyusui bayinya secara eksklusif hingga setidaknya berusia 6 bulan karena dapat mengurangi risiko infeksi telinga dan pernapasan, sindrom kematian bayi mendadak, alergi, obesitas anak, dan diabetes pada bayi.
Meskipun ASI sendiri dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan ini, demikian pula kontak kulit ke kulit yang terjadi saat bayi menyusu, namun, banyak ibu baru yang masih tidak menyusui secara eksklusif di rumah sakit atau berhenti melakukannya saat mereka pulang, demikian yang dicatat oleh para peneliti dalam The Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing.
Sementara beberapa perempuan berhenti menyusui karena terlalu menyakitkan atau sulit, atau karena jadwal kerja yang membuat hal itu tidak mungkin. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menyusui dapat dimulai dengan lebih baik ketika ibu tidak dipisahkan dari bayi di rumah sakit dan mendapatkan lebih banyak kesempatan dalam beberapa hari pertama untuk menjalin ikatan dan kontak kulit ke kulit.
Dalam penelitian saat ini, para peneliti memeriksa tingkat pemberian ASI eksklusif di satu rumah sakit yang mengubah kebijakan memandikan bayi baru lahir dari memandikan bayi dalam waktu dua jam setelah melahirkan menjadi menunda mandi hingga 12 hingga 24 jam setelah kelahiran.
Penelitian ini melibatkan 448 ibu dan bayi yang melahirkan dengan kebijakan memandikan lama dan 548 pasangan ibu-bayi yang tercakup dalam kebijakan memandikan tertunda yang baru seperti dikutip dari laman Reuters.
Proporsi ibu yang memberikan ASI eksklusif saat di rumah sakit meningkat dari sekitar 60 persen dengan memandikan cepat menjadi 68 persen dengan kebijakan memandikan tertunda yang baru.
"Praktik kami sebelumnya mendorong pemisahan dini antara ibu dan bayi," kata penulis utama studi Heather DiCioccio, Nursing Professional Development Specialist for the Mother/Baby Unit di Cleveland Clinic Hillcrest Hospital in Mayfield, Ohio.
"Kami akan memandikan bayi di atas penghangat saat persalinan atau jika perawat persalinan akan membawa ibu ke kamar mandi untuk pertama kalinya, kami akan membawa bayi ke kamar bayi untuk dimandikan," kata DiCioccio melalui email. "Dengan menunda mandi, pemisahan ini tidak terjadi."
Selama dirawat di rumah sakit, ibu 49 persen lebih mungkin untuk menyusui bayi secara eksklusif setelah kebijakan baru tersebut, demikian temuan studi tersebut.
Selain itu, perempuan juga lebih mungkin melaporkan bahwa mereka berencana untuk terus menyusui setidaknya beberapa waktu setelah mereka keluar dari rumah sakit.
Studi tersebut bukanlah eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan apakah atau bagaimana waktu memandikan bayi baru lahir dapat secara langsung memengaruhi pemberian ASI. Para peneliti juga tidak memiliki data tentang berapa banyak perempuan yang menyusui bayi setelah mereka pulang dari rumah sakit, dan berapa banyak yang melakukannya secara eksklusif.
Namun penelitian tersebut memperkuat bukti bahwa menunda mandi pertama dapat bermanfaat bagi bayi, kata Jennifer Yourkavitch, konsultan laktasi di The Center for Women Health and Wellness di The University of North Carolina, Greensboro, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Memandikan bayi segera setelah lahir dapat memicu serangkaian kejadian negatif dalam pengalaman menyusui," kata Yourkavitch melalui email.
Memandikan bayi segera setelah lahir dapat membuat bayi kedinginan dan mengharuskan mereka membakar lemak agar tetap hangat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan stres dan gula darah rendah.
"Ketika kadar gula darah terlalu rendah, bayi cenderung menerima susu formula, dan suplementasi susu formula dapat mempersulit bayi untuk menyusu dan menyusu," imbuh Yourkavitch.
"Kedinginan dan stres membuat bayi sulit menyusu secara efektif," kata Yourkavitch.
Bayi tidak perlu langsung dimandikan kecuali ada risiko infeksi tertentu, seperti HIV, kata Dr. Lori Feldman-Winter, peneliti pediatri di Cooper Medical School of Rowan University in Camden, New Jersey, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Jadi, pesan untuk para ibu dan keluarga adalah bahwa mandi akan ditunda untuk fokus pada masalah lain yang lebih penting dan sensitif terhadap waktu seperti menyusui," kata Feldman-Winter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSc-okWTDzj2ZWIh3BNIRis8OTfk0O6_rvQzSmvXHNX3uyE3PA/viewform?pli=1
(pri/pri)