Jakarta -
Keguguran adalah istilah lain untuk keguguran yang terjadi pada tahap awal, biasanya pada trimester pertama atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Keguguran tergolong umum, dengan sekitar 10 hingga 25 persen kehamilan berakhir dengan keguguran.
Tanda-tanda umum bahwa seorang ibu hamil mungkin mengalami keguguran adalah:
- Keluarnya cairan berwarna cokelat.
- Bercak, darah merah terang, gumpalan.
- Jaringan yang keluar melalui vagina.
- Cairan vagina bening atau merah muda.
- Nyeri perut, kram.
- Gejala kehamilan mulai menghilang.
- Pusing, sakit kepala ringan.
Dilansir Columbia Health, dalam banyak kasus, keguguran dapat ditangani tanpa perawatan tambahan karena akan selesai dengan sendirinya. Beberapa penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan agar jaringan kehamilan seseorang dikeluarkan dari tubuh secara alami. Namun hal itu bergantung pada situasinya, Bunda.
Apakah mual setelah keguguran normal?
Ya, masih merasa mual. Setelah keguguran, ternyata ibu mungkin masih merasakan beberapa gejala kehamilan, seperti mual dan muntah, nyeri payudara, dan kelelahan. Dikutip dari Madison Women's Health, gejala-gejala ini terkait dengan jumlah beta hCG (hormon kehamilan) yang masih ada dalam aliran darah, dan biasanya hilang setelah sekitar dua minggu.
Alasan potensial lain yang membuat ibu yang alami keguguran merasa mual adalah hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) masih menurun dalam tubuh setelah keguguran.
Setiap situasi berbeda-beda, tetapi setelah keadaan membaik, kadar hCG biasanya menurun secara signifikan (66 hingga 87 persen) setelah satu minggu. Mungkin saja tubuh masih berperilaku seolah-olah sedang hamil dan terus menyebabkan morning sickness.
Cara mengatasi mual setelah keguguran
Ada beberapa cara mengatasi mual setelah keguguran. Berikut cara yang dapat diikuti:
1. Jahe
Jahe banyak digunakan untuk mengurangi rasa mual. Dilansir Medical News Today, sebuah riset menyatakan bahwa jahe dapat efektif dalam mengobati gejala mual dan muntah yang disebabkan oleh kehamilan dan kemoterapi.
Satu gram jahe per hari dapat efektif untuk mengatasi rasa mual yang berhubungan dengan kehamilan, tanpa efek samping yang signifikan. Jahe segar dapat digunakan untuk memasak atau dimakan begitu saja. Jahe juga dapat dikonsumsi sebagai teh.
2. Aromaterapi peppermint
Aromaterapi peppermint juga dapat membantu mengurangi rasa mual. Satu penelitian terhadap 100 orang menemukan bahwa minyak esensial peppermint secara signifikan mengurangi rasa mual ketika digunakan sendiri atau bersamaan dengan obat-obatan.
Menyeruput teh peppermint dapat memiliki efek antimual yang serupa. Namun, meskipun Anda tidak akan rugi banyak dengan mencoba teh peppermint, belum ada penelitian yang saat ini mengonfirmasi efektivitasnya.
3. Protein
Makanan yang sebagian besar terdiri dari makanan kaya protein, bukan karbohidrat, telah disarankan oleh para peneliti untuk mengurangi rasa mual. Jika seseorang memiliki nafsu makan, mereka dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi protein seperti ayam, kacang-kacangan, dan selai kacang, untuk membantu mengatasi rasa mual.
4. Suplemen vitamin B6
Dilansir Healhtline, vitamin B6 merupakan pengobatan alternatif bagi ibu hamil yang lebih suka menghindari obat antimual. Tinjauan penelitian terkini melaporkan bahwa suplemen vitamin B6, yang juga dikenal sebagai piridoksin, berhasil mengurangi rasa mual selama kehamilan.
Karena alasan ini, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6 selama kehamilan sebagai pengobatan lini pertama untuk mengatasi rasa mual ringan.
5. Minum banyak air
Dehidrasi, saat tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi, dapat menyebabkan banyak gejala, termasuk sakit kepala dan kelelahan. Bagi sebagian orang, kondisi ini juga dapat memperparah rasa mual. Jadi, tetap terhidrasi sangat penting, terutama jika merasa mual.
6. Hindari bau yang menyengat saat makan
Orang mungkin ingin menghindari makanan dengan bau yang menyengat, terutama jika makanan tersebut sering membuat mereka merasa mual. Mereka mungkin ingin menghindari ikan, kopi, atau bawang. Meminta orang lain untuk menyiapkan makanan dapat membantu. Atau, pertimbangkan untuk makan di ruangan yang berventilasi baik.
7. Ubah pola makan
Membuat perubahan kecil pada rencana makan dapat membantu meredakan rasa mual. Misalnya, mengonsumsi makanan hambar yang terdiri dari makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, saus apel, kerupuk, atau kentang panggang, dapat meredakan mual dan mengurangi kemungkinan sakit perut.
Memilih makanan yang lebih kecil dan lebih sering saat merasa mual juga dapat membantu mengurangi gejala.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)