Menginjak usia 8 bulan, makanan bayi sudah mulai naik tekstur. Tak sehalus dibanding makanan usia enam bulan yang bisa langsung ditelan. Ketika sudah naik tekstur, tak jarang orang tua akan menjumpai beberapa masalah. Salah satunya adalah makan diemut.
Ya, selain gerakan tutup mulut (GTM), mengemut makanan juga bisa menjadi masalah yang bisa orang tua hadapi dalam mendampingi Si Kecil yang sedang belajar makan. Terlebih jika itu sudah menjadi kebiasaan, Bunda, butuh waktu untuk mengajari anak agar tidak mengemut makanannya.
Ada beberapa alasan mengapa bayi atau balita mungkin memasukkan makanan dan menahannya di mulut, atau istilahnya diemut, tanpa menelannya. Mengutip Solid Starts, alasan yang paling umum adalah kurangnya kesadaran sensorik dan/atau koordinasi lidah untuk mengunyah dan menelan makanan tertentu sepenuhnya. Sebaliknya, mereka mengunyah atau mengisap makanan, dan mengemutnya.
Beberapa bayi mungkin secara tidak sengaja mengemutnya karena tidak dapat dikeluarkan atau dilepeh. Sementara, bayi lain bahkan mungkin sengaja memasukkan makanan dan mengemutnya karena mereka tidak merasa yakin untuk menelannya dengan aman.
Sama seperti memasukkan makanan ke dalam mulut, mengemut sering kali normal pada bayi berusia 6-12 bulan saat mereka memetakan dan mempelajari batas dan ruang mulut mereka. Mengemut seharusnya lebih jarang terjadi saat bayi karena mereka sudah membangun "peta" mulut mereka dan mengembangkan koordinasi lidah dan kekuatan rahang untuk mengunyah dan menelan makanan dengan sukses.
Apakah mengemut makanan berbahaya?
Jawabannya berbahaya, Bunda. Setiap kali makanan tertahan di mulut dalam waktu lama atau mulut terlalu penuh dengan makanan sehingga tidak dapat dikunyah sepenuhnya, risiko tersedak akan meningkat.
Semakin lama makanan berada di mulut bayi, semakin besar kemungkinan bayi atau anak akan beralih ke hal lain, mungkin tanpa pengawasan, dan melupakan makanan tersebut, yang merupakan risiko tersedak yang serius. Mengemut makanan juga membawa risiko yang signifikan terhadap kerusakan gigi dan gigi berlubang karena makanan menempel terlalu lama pada gigi anak.
Cara mengatasi bayi mengemut makanan
Sebelumnya kita membahas beberapa alasan umum mengapa bayi 8 bulan mengemut makanannya, pertanyaan berikutnya yang perlu kita jawab adalah bagaimana cara membuat mereka menelan makanannya?
Pertama-tama, makanan yang dimaksud harus sesuai dengan rentang usia mereka. Jika mereka makan makanan yang sesuai dengan usianya dan masih belum menelan, ikuti beberapa kiat berikut untuk mendorong mereka menyelesaikan makan dengan aman, seperti dikutip dari Baby Connect:
1. Beri tahu bayi apa yang harus dilakukan
Mereka mungkin merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan. Misalnya, Bunda dapat mengatakan sesuatu seperti, "Mama lihat kamu masih punya makanan di mulutmu! Kunyah dan telan supaya perutmu kenyang."
2. Tunjukkan caranya
Terkadang kita semua butuh sedikit visual untuk memulai. Ambil sedikit makanan dan tunjukkan cara mengunyah dan menelan, tetapi lakukan dengan cara yang benar sehingga mereka mengerti!
3. Jaga rutinitas menyikat gigi
Menyikat gigi bayi secara teratur tidak hanya akan menjaga kebersihan mulut, tetapi juga meningkatkan kesadaran sensorik mereka, yang penting saat belajar makan.
4. Sesekali tawarkan untuk minum
Saat bayi makan, mereka harus memiliki minuman yang siap sedia. Jika mereka masih kesulitan menelannya, dorong mereka untuk menyesapnya. Jika memungkinkan, hal ini harus dilakukan dengan cangkir terbuka, karena cangkir ini akan menutupi lebih banyak area di mulut mereka untuk membantu menelan makanan. Tapi, perlu dicatat bahwa tawarkan hanya sesekali saja ya, Bunda, tidak perlu setiap kali menelan.
5. Berikan berbagai tekstur makanan
Beberapa bayi tidak menyukai tekstur tertentu dan akan mencoba menghindarinya. Tawarkan beberapa makanan dan tekstur yang berbeda untuk bayi sehingga mereka dapat berganti-ganti antara apa yang paling mereka sukai dan apa yang paling tidak mereka sukai.
6. Berikan kuah sayur atau saus
Beberapa makanan menjadi sedikit lebih kering daripada yang lain karena mungkin overcooked, dan ini dapat membuat bayi sulit mengunyah dan menelan. Jika mereka memiliki makanan yang lebih kering, menambahkan saus atau cocolan akan membantu melembabkannya dan membuatnya lebih mudah dimakan. Bunda juga bisa memberikannya kuah sayur.
7. Persilakan anak jika ingin melepehnya
Setelah semua tips ini dilakukan, makanan tersebut mungkin terlalu keras atau sulit dikunyah. Jika mereka dapat melepehnya sendiri, beri tahu mereka bahwa tidak apa-apa jika mereka sama sekali tidak dapat menelannya.
8. Tunggu saja
Jika mereka tidak bisa melepehnya sendiri, Bunda mungkin harus menunggu sebentar. Usahakan untuk tidak langsung menjepit makanan dengan jari karena ini dapat meningkatkan risiko tersedak karena panik atau mendorong makanan lebih jauh ke belakang. Jika kita telah menunggu beberapa saat dan bayi tidak menelan atau meludahkan makanan, bawa mereka ke kamar mandi dan minta mereka untuk membuka mulut. Gunakan sikat gigi dan dengan hati-hati sapu makanan keluar dari mulut mereka.
Demikian pembahasan mengenai penyebab anak mengemut makanan, dan cara untuk mengatasinya. Segera lakukan penanganan agar mengemut makanan tidak menjadi kebiasaan bagi anak. Semoga informasi ini membantu Bunda mendampingi Si Kecil belajar makanan padat di masa MPASI ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)