Pola Makan Ibu Hamil Seperti Ini Disebut Tingkatkan Risiko Autisme pada Bayi hingga 122 Persen

8 hours ago 1

Jakarta -

Tahukah Bunda bahwa pola makan selama kehamilan dapat mempengaruhi risiko autisme pada Si Kecil? 

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan barat modern selama kehamilan, yang kaya akan makanan olahan dan tinggi lemak, dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf pada anak, termasuk autisme.

Dikutip dari Scitechdaily, sebuah studi komprehensif dari Universitas Kopenhagen dan Copenhagen Prospective Studies on Asthma in Childhood (Copsac) Denmark menemukan bahwa semakin sering ibu hamil mengonsumsi makanan dengan pola makan Barat, semakin besar risiko anak terkena ADHD atau autisme.

“Semakin besar kepatuhan wanita terhadap pola makan Barat selama kehamilan—tinggi lemak, gula, dan produk olahan serta rendah ikan, sayur, dan buah—semakin besar pula risiko anaknya mengalami ADHD atau autisme,” kata Dr. David Horner, MD, PhD.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sedikit peningkatan konsumsi pola makan Barat dikaitkan dengan peningkatan risiko ADHD sebesar 66 persen dan peningkatan risiko autisme sebesar 122 persen. Hal ini juga menunjukkan manfaat potensial bahkan perubahan pola makan kecil dari pola makan Barat dapat membantu menurunkan risiko gangguan perkembangan saraf ini.

Merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang buruk telah lama dikenal sebagai faktor yang memengaruhi perkembangan janin. Pola makan Barat didefinisikan sebagai pola makan modern yang ditandai dengan tingginya asupan makanan kemasan, biji-bijian olahan, daging merah, daging olahan dan ultra-olahan, minuman berkadar gula tinggi, permen, makanan yang digoreng, susu berlemak tinggi, dan produk fruktosa tinggi.  

Sebaliknya, pola makan sehat selama kehamilan, yang kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian utuh, dapat menurunkan risiko autisme pada anak hingga 22 persen. Anak-anak yang lahir dari ibu yang secara konsisten mengikuti pola makan sehat selama kehamilan juga ditemukan memiliki peluang 24 persen lebih rendah untuk mengalami masalah sosial dan komunikasi pada usia 3 dan 8 tahun.  

Lalu, pola makan seperti apa yang masuk kategori risiko tinggi autisme?

  • Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan pizza.
  • Makanan tinggi gula seperti soda, kue, dan permen.
  • Daging olahan seperti sosis, nugget, dan daging asap.
  • Produk susu tinggi lemak.
  • Makanan kemasan dengan pengawet dan pemanis buatan.


Menurut penelitian, makanan olahan dan tinggi lemak dapat memicu peradangan dalam tubuh ibu, yang pada akhirnya bisa mengganggu perkembangan otak janin. Selain itu, pola makan seperti ini juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan mikrobiota usus yang berperan penting dalam kesehatan otak.

Pola makan sehat untuk ibu hamil

Tenang, Bunda! Ada cara untuk menurunkan risiko ini, yaitu dengan menerapkan pola makan sehat dan seimbang. Para ahli menyarankan agar ibu hamil lebih banyak mengonsumsi:

  • Buah dan sayuran segar
  • Protein sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan
  • Karbohidrat kompleks seperti beras merah, quinoa, dan oat
  • Lemak sehat dari alpukat, minyak zaitun, dan ikan berlemak (salmon, tuna)
  • Susu rendah lemak atau nabati

Asam folat dan omega-3: Kunci kesehatan otak janin

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa konsumsi cukup asam folat dan omega-3 dapat membantu menurunkan risiko autisme lo Bunda. Asam folat banyak ditemukan dalam sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, sementara omega-3 bisa didapat dari ikan, biji chia, dan kenari.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi ikan selama kehamilan terkait dengan penurunan risiko gangguan spektrum autisme sebesar 20 persen dan penurunan risiko sifat terkait autisme pada anak-anak.  

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi asam folat dan vitamin B12 yang berlebihan selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko autisme pada anak. Berdasarkan penelitian di Johns Hopkins University menemukan bahwa kadar asam folat yang sangat tinggi di tubuh ibu pasca melahirkan membuat risiko anak mengalami autisme menjadi dua kali lipat, dan kadar vitamin B12 berlebih dapat meningkatkan risiko autisme hingga tiga kali lipat.  

Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk menjaga pola makan seimbang dan bergizi selama kehamilan, serta berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan asupan nutrisi yang tepat. Dengan demikian, Bunda dapat membantu menurunkan risiko autisme dan mendukung perkembangan optimal Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online