Bunda terlalu sering minum obat maag? Hati-hati, obat maag bisa meningkatkan risiko sakit ginjal.
Obat maag sudah lama menjadi andalan untuk meredakan gejala asam lambung naik, seperti nyeri ulu hati, perih, dan mual. Meski ampuh dalam membantu meredakan gejala tersebut, ternyata ada efek samping serius yang dapat terjadi jika obat maag dikonsumsi secara berkepanjangan.
Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa beberapa jenis obat maag dapat memicu masalah serius pada ginjal, termasuk sakit ginjal kronis. Menurut beberapa penelitian, penggunaan jangka panjang obat maag tertentu, khususnya dari golongan Proton Pump Inhibitors (PPI), dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
Ginjal yang terus-menerus memproses obat ini akan mengalami tekanan dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan permanen. Risiko ini sering tidak disadari masyarakat karena gejala awal gangguan ginjal kerap tak terasa atau disalahartikan sebagai kondisi lain.
Para ahli mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat maag dalam waktu lama. Mari bahas mengenai jenis obat maag yang berisiko dan cara aman menggunakannya agar terhindar dari komplikasi yang berbahaya.
Obat maag bisa meningkatkan risiko sakit ginjal
Obat maag terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya:
1. Antasida digunakan untuk menetralisasi asam lambung.
2. H2 Receptor Blockers, seperti ranitidin dan famotidin, yang bekerja mengurangi produksi asam lambung.3.
3. Proton Pump Inhibitors (PPI), seperti pantoprazole, omeprazole, lansoprazole, dan esomeprazole, yang sangat efektif dalam mengurangi produksi asam lambung dalam waktu lama.
Studi menunjukkan bahwa golongan PPI yang paling berisiko terhadap kesehatan ginjal. Meskipun PPI mampu meredakan gejala maag secara cepat, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan ginjal serius, mulai dari nefritis akut hingga gagal ginjal kronis.
Studi yang dipimpin oleh Charat Thongprayoon dari Bassett Medical Center di New York, melakukan meta-analisis terhadap 5 penelitian dengan 536.902 peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang menggunakan PPI memiliki 33 persen peningkatan risiko penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal dibandingkan dengan yang tidak.
"Studi ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara penggunaan PPI dan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal," kata Thongprayoon, dilansir dari Indian Express.
Studi lain yang dipublikasikan di jurnal BMJ juga menemukan bahwa sekitar 15 persen pasien yang mengonsumsi PPI dalam waktu lebih dari dua tahun mengalami masalah ginjal, baik berupa penurunan fungsi ginjal, peradangan, hingga sakit ginjal.
Tidak hanya gagal ginjal bahkan ada juga risiko terkena kanker. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Gut, pengguna PPI ditemukan dua kali berisiko terkena kanker perut.
"Respon dosis yang jelas dalam penggunaan PPI dan risiko kanker perut, menunjukkan bahwa dokter harus berhati-hati saat meresepkan PPI jangka panjang," ujar para peneliti.
Bagaimana obat maag memengaruhi fungsi ginjal?
Ginjal bertugas menyaring racun dan zat berbahaya dalam tubuh. Pada pengguna obat maag, terutama PPI, ginjal harus bekerja lebih keras untuk memproses dan mengeluarkan sisa-sisa obat dari tubuh.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan peradangan ginjal yang dikenal sebagai interstitial nephritis. Oleh karena itu, orang yang mengonsumsi PPI dan dokter harus lebih waspada dalam memantau penggunaan obat-obatan tersebut.
Tanda-tanda gangguan ginjal yang harus diwaspadai
Jika sering mengonsumsi obat maag, ada beberapa tanda awal gangguan ginjal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Bengkak pada kaki dan tangan: Ini terjadi akibat ginjal yang mulai kesulitan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
- Perubahan warna urine: Urine bisa menjadi lebih gelap atau berbusa.
- Sering kelelahan: Ginjal yang tidak berfungsi optimal dapat menyebabkan racun menumpuk dalam tubuh, yang bisa memicu rasa lelah.
- Nyeri punggung bawah: Beberapa orang melaporkan nyeri di sekitar ginjal.
Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Cara meredakan maag alami selain pakai obat
Bagi Bunda yang ingin mengurangi penggunaan obat maag, beberapa alternatif alami yang bisa dicoba untuk meredakan gejala maag, antara lain:
- Minum air jahe hangat: Dapat membantu menenangkan saluran pencernaan.
- Konsumsi gel lidah buaya: Gel lidah buaya dikenal sebagai antiradang yang baik untuk lambung.
- Teh chamomile: Menenangkan sistem pencernaan dan meredakan gejala asam lambung.
- Kompres hangat: Kompres hangat dapat membantu meredakan rasa perih di perut.
- Tidur miring: Tidur miring bisa membantu meredakan asam lambung.
- Konsumsi buah pereda maag: Apel, cranberry, dan kapulaga dapat membantu maag. Berry merah kecil dan rempah-rempah harum memiliki sifat antibakteri yang dapat menurunkan risiko sakit maag yang disebabkan oleh bakteri H. pylori.
Penggunaan obat maag, khususnya dari golongan PPI, memang sangat bermanfaat dalam mengatasi gejala asam lambung tapi juga membawa risiko gangguan ginjal jika digunakan tanpa pengawasan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan obat maag dalam jangka panjang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)