Tata Cara Salat Duduk saat Hamil yang Benar sesuai Ajaran Islam

1 month ago 27

Jakarta -

Bagi ibu hamil, gerakan-gerakan salat mungkin sulit atau tidak mungkin dilakukannya di waktu-waktu tertentu selama masa kehamilannya. Namun, secara umum, jika ia dapat berdiri misalnya sambil mencuci piring, atau mengantre, maka ia wajib berdiri dalam salat. Rasa lelah bukanlah alasan untuk meninggalkan salat dan salat sambil duduk, Bunda.

Dikutip dari laman Moslem Obgyn, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya salat sambil berdiri lebih utama, dan siapa yang salat sambil duduk memperoleh separuh pahala, dan siapa yang salat sambil berbaring memperoleh separuh pahala orang yang duduk.” (Sahih Bukhari)

Sehingga, penting untuk tetap berdiri dalam salat wajib jika ia mampu. Lalu, bagaimana jika ibu hamil tidak mampu karena kondisi medis? Dalam artikel ini akan dibahas tentang dalil salat dalam posisi duduk, tata cara salat sambil duduk bagi ibu hamil.

Namun, sebelum itu, Bunda perlu ketahui dahulu manfaat gerakan salat untuk ibu hamil. Simak penjelasan berikut ini!

Manfaat gerakan salat untuk ibu hamil

Shalat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas harian umat Islam dan meskipun shalat dilakukan sebagai kewajiban agama. Mengutip laman Rehability Journal berikut manfaat gerakan salat untuk fisik.

Takbir & Qayyam 

Takbir adalah awal dari salat dan dimulai dengan mengangkat kedua tangan, menjaga telapak tangan terbuka di samping kedua telinga, meletakkan ibu jari di belakang daun telinga, menjaga siku tetap tertekuk, otot-otot pektoralis meregang dengan lembut dan tulang belikat. Mengangkat kedua tangan dan meletakkannya di perut dapat memperluas rongga dada.

Ada distribusi berat yang merata melalui kedua kaki selama latihan postur Qayyam. Ini akan memudahkan keseimbangan tubuh dan punggung bawah dibawa ke posisi netral sambil mengaktifkan otot-otot inti pada saat yang sama. Posisi ini membantu meluruskan punggung dan memperbaiki postur tubuh.

Ruku’

Ruku' adalah posisi membungkuk ke depan dalam shalat umat Islam. Ruku’ adalah tindakan merendahkan diri dengan menundukkan kepala kepada Allah, melepaskan kesombongan dan berserah diri kepada Allah. Ruku’ meregangkan otot-otot punggung bawah, tubuh bagian depan, paha, dan betis sepenuhnya.

Sujud

Ketika sujud di mana dahi menyentuh tanah. Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa ini adalah posisi di mana umat Islam paling dekat dengan Sang Pencipta. Abu Huraira meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

“Seseorang paling dekat dengan Tuhannya ketika ia bersujud, maka berdoalah (dalam keadaan ini).” (Sahih Muslim, Kitab Doa, Hadits: 482). 

Latihan otot dan peregangan dalam sujud membantu melepaskan rasa sakit/ketegangan di punggung bawah, bahu, dan dada.

Duduk tahiyat

Duduk di lantai, dengan membaca doa di rakaat kedua dan terakhir dari salat. Posisi ini membantu menyingkirkan sembelit, melawan gangguan perut, dan meningkatkan sirkulasi darah tubuh. Ini juga membantu menenangkan pikiran dan merangsang tubuh untuk rileks, Bunda. 

Pada usia kehamilan berapa bulan, boleh salat sambil duduk?

Faktanya, bahwa dalam Islam tidak ada aturan yang mengatur dalam kaidah fiqih tentang usia kehamilan berapa bulan seorang ibu hamil diperkenankan shalat sambil duduk.

Namun, jika terjadi komplikasi selama kehamilan yang menyebabkan ibu khawatir akan kesehatannya sendiri atau kesehatan bayinya, ia boleh shalat sebagai orang sakit. Hukumnya adalah, jika berdiri untuk shalat akan memperparah gejala atau menunda pemulihannya, ia boleh shalat sambil duduk.

Dalil mengenai salat sambil duduk

Telah disinggung sedikit sebelumnya bahwa alangkah baiknya salat dalam keadaan berdiri. Hal ini, mengutip laman NU Lampung, berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 238:

"Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyu'. 

Berdiri dengan catatan jika memang kondisinya mampu. Hal ini karena, sebagaimana Rasulullah SAW kepada Imran bin Husain:

"Kerjakanlah shalat dengan berdiri. Jika kamu tidak mampu maka kerjakanlah dengan posisi duduk. Jika tidak mampu juga maka kerjakanlah dengan posisi berbaring." (HR : Al-Bukhari 1117 dan Abu Daud : 952)

Tata cara salat sambil duduk

Mengutip buku Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah karya Yoli Hemdi, berikut tata cara shalat sambil duduk:

Tata cara sholat sambil duduk bisa dilaksanakan dengan melakukan gerakan shalat seperti biasanya. Dimulai dengan takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan lalu bersedekap.

Ketika ruku' bisa sedikit membungkukkan badan layaknya hendak ruku'. Sementara itu, gerakan sujud dilakukan seperti biasanya, Bunda.

Bagaimana jika tidak mampu salat sambil duduk?

Jika tidak mampu shalat sambil duduk, bagaimana dengan berbaring? Tidak ada larangan untuk berbaring selama kondisi ibu hamil tidak memungkinkan untuk berdiri atau duduk, dalam hal ini kondisi bedrest. dikutip dari detikcom, firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Al-Baqarah ayat 286, berbunyi:

"Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai batas kemampuannya,"

Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, dengan kata lain ayat tersebut menjelaskan bahwa seseorang tidak dibebani melainkan sebatas kesanggupannya. Hal ini, menurut Ibnu Katsir, merupakan salah satu dari lemah lembut Allah SWT kepada makhluk-Nya dan kasih sayang-Nya kepada mereka, serta kebaikan-Nya kepada mereka.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online