Jakarta -
Nutrisi yang lebih berkualitas telah membuat tinggi anak di China bertambah drastis selama puluhan tahun terakhir. Pertambahan tinggi badan ini diketahui lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Namun, perlu diketahui bahwa naiknya tinggi badan anak di China ini tidak terjadi begitu saja, tetapi melibatkan peranan orang tua. Sebagian orang tua di China merasa khawatir jika tubuh pendek anak-anak mereka dapat menghambat masa depan.
Di tengah lingkungan yang kompetitif, ada cara yang populer digunakan orang tua di China untuk menambah tinggi anak. Lalu, seperti apa cara orang tua menambah tinggi badan anak-anak mereka di China?
Tinggi anak di China bertambah 8 cm dibandingkan puluhan tahun yang lalu
Menurut sebuah survei yang dilakukan pemerintah China, tinggi anak-anak di sana telah bertambah drastis dan mereka kini lebih kuat daripada empat dekade yang lalu. Dilansir NDTV World, anak-anak yang menjadi peserta penelitian menunjukkan kesenjangan tinggi badan mencapai 8 cm.
Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional mensurvei 161.774 anak sehat di bawah tujuh tahun dari sembilan kota pada tahun 2015. Survei ini rutin dilaksanakan oleh otoritas kesehatan China setiap 10 tahun sekali sejak tahun 1975.
Berdasarkan data survei, tinggi rata-rata anak laki-laki berusia 5 tahunan di China pada tahun 2015 adalah 113,6 cm, 8 cm lebih tinggi dari tahun 1975 dan 1,7 cm lebih tinggi dari tahun 2005. Sementara anak perempuan memiliki tinggi rata-rata 112,5 cm, 8,2 cm lebih tinggi dari tahun 1975 dan 1,8 cm lebih tinggi dari tahun 2005.
Selain tinggi badan, rata-rata berat badan anak-anak di China juga mengalami peningkatan. Pertambahan berat badan mereka berkisar di angka 3,28 hingga 3,7 kilogram lebih berat daripada anak-anak pada tahun 1975.
Orang tua di China beri suntikan hormon agar anak bertambah tinggi
Beberapa anak di China diberikan suntikan hormon pertumbuhan untuk membuat mereka lebih tinggi, dilansir South China Morning Post. Orang tua khawatir anak-anak mereka akan tertinggal di masyarakat jika mereka dianggap bertubuh pendek.
Tren ini muncul dikarenakan berbagai faktor, termasuk lingkungan yang kompetitif, meningkatnya kekayaan sehingga produk lebih terjangkau, dan berkembangnya pengobatan yang relatif aman dan efektif. Suntikan hormon ini juga telah disetujui penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.
Suntikan hormon pertumbuhan diketahui dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan tulang yang kerjanya mirip dengan hormon alami manusia. Pengobatan ini biasanya diresepkan kepada anak-anak yang pertumbuhannya terhambat dan sering diberikan untuk anak dengan kondisi medis seperti sindrom Turner, sindrom Prader-Willi, dan sindrom usus pendek.
Selama beberapa tahun terakhir, permintaan suntikan penambah tinggi badan ini telah menjadi tren yang semakin berkembang pada beberapa wilayah di China. Hal ini menyebabkan para ahli kesehatan memperingatkan akan adanya potensi penyalahgunaan resep hormon pertumbuhan.
Menurut Nikkei Asia, perusahaan farmasi di Tiongkok memanfaatkan lonjakan permintaan dari para orang tua. Beberapa perusahaan juga memberikan potongan harga sehingga banyak rumah sakit yang memberi resep secara berlebihan kepada orang tua yang cemas akan tinggi badan anaknya.
Spesialis di Departemen Endokrinologi Pediatrik Wuhan Union Hospital, Dr. Lin Ming, menyayangkan sikap orang tua yang menjadi terlalu khawatir dengan tinggi badan anak-anak mereka.
“Hanya sebagian kecil orang yang benar-benar perlu menggunakan terapi hormon pertumbuhan; kebanyakan anak-anak hanya memerlukan pola makan bergizi dan seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga yang tepat, serta tidak memerlukan hormon pertumbuhan untuk menambah tinggi badan mereka,” tutur Dr. Lin Ming kepada The Epoch Times.
Para ahli di Tiongkok memperingatkan agar anak-anak yang sehat tidak diberi suntikan mahal tersebut karena tidak ada jaminan bahwa perawatan itu akan berhasil. Menurut Rumah Sakit Tsinghua Changgung Beijing, beberapa kasus perawatan yang berhasil membuat tinggi badan anak di China bertambah hingga 4-6 cm.
Alasan orang China terobsesi pada tinggi badan
Ilustrasi Tinggi Badan Anak/Foto: iStock
Tinggi badan anak di China yang cenderung rendah menimbulkan diskriminasi di masyarakat. Hal ini mendorong kekhawatiran para orang tua dan membuat mereka berusaha keras untuk membuat anak-anak menjadi tinggi.
Dilansir dari The World of Chinese, Jiang Yong merupakan seorang programmer berusia 30 tahunan dari Provinsi Hubei. Ia menceritakan bahwa saat kelas empat, gurunya memintanya untuk mengulang kelas hanya karena ia tidak setinggi teman-teman lainnya.
Saat ini, Jiang memiliki tinggi badan 162 cm dan merupakan yang terpendek di keluarganya. Seiring bertumbuh dewasa, Jiang merasakan pengalaman yang disebabkan oleh reaksi negatif orang-orang terhadap tinggi badannya, seperti ditolak oleh pasangannya di suatu acara tari.
“Menurutku, bertubuh pendek membuat kita merasa rendah diri... dan bertubuh tinggi memberi keuntungan dalam hal berpacaran dan hal-hal lainnya,” ujar Jiang Yong.
“Aku sudah menjadi orang yang tertutup, jadi selain tinggi badanku, aku tidak begitu diperhatikan dalam lingkungan sosial dan aku tidak merasa cocok," lanjutnya.
Diskriminasi tinggi badan tidak hanya terjadi pada anak-anak di China. Berbagai penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa tinggi badan berkorelasi dengan pendapatan dan kemajuan karier seseorang. Namun, masalah ini semakin parah di Tiongkok seiring persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan dan sumber daya pendidikan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)