2 Jenis Gejala Gangguan Tiroid pada Wanita yang Sering Diabaikan

1 month ago 18

Khawatir punya penyakit tiroid? Mari memahami gejala gangguan tiroid pada wanita yang sering diabaikan. 

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang mengendalikan banyak aktivitas dalam tubuh, termasuk seberapa cepat Bunda membakar kalori dan jantung berdetak. Sementara penyakit tiroid menyebabkan produksi hormon menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Penyakit tiroid termasuk gangguan kesehatan yang melibatkan kelenjar tiroid, yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh melalui produksi hormon tiroid. Meski terdengar sederhana, gangguan pada kelenjar ini bisa berdampak signifikan pada kesehatan, terutama pada wanita.

Mengutip dari Women's Health, ada dua gejala utama dari gangguan tiroid namun sering diabaikan. Gejala tersebut hipotiroidisme dan hipertiroidisme.

Bergantung pada seberapa banyak atau sedikit hormon yang diproduksi tiroid, Bunda mungkin sering merasa gelisah atau lelah. Di satu sisi Bunda juga mungkin mengalami kehilangan atau menambah berat badan.

Wanita lebih mungkin menderita penyakit tiroid daripada pria, terutama setelah kehamilan dan menopause. Mari kita bahas lebih lanjut tentang penyakit tiroid pada wanita, gejala-gejala yang muncul, hingga cara mencegahnya.

Apa itu penyakit tiroid?

Penyakit tiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid yang terletak di leher bagian depan tidak berfungsi dengan baik. Kelenjar tiroid bertugas menghasilkan hormon yang mengatur banyak fungsi tubuh, seperti suhu, metabolisme, detak jantung, dan produksi energi.

Jika kelenjar tiroid menghasilkan hormon dalam jumlah yang berlebihan atau terlalu sedikit, hal ini dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Gejala tiroid di leher juga tentu bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Bunda.

Apakah penyakit tiroid bisa menyerang wanita?

Ya, penyakit tiroid dapat menyerang siapa saja, namun wanita lebih rentan terkena gangguan tiroid dibandingkan pria. Menurut beberapa penelitian, wanita memiliki risiko lima hingga delapan kali lebih tinggi untuk mengalami gangguan tiroid.

Penelitian juga menyebut satu dari delapan wanita akan mengalami masalah tiroid selama hidupnya. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal yang lebih kompleks pada wanita, terutama yang berkaitan dengan kehamilan, menopause, dan siklus menstruasi.

Selain itu, wanita yang memiliki riwayat gangguan autoimun juga berisiko lebih besar mengembangkan penyakit tiroid. Bahaya penyakit tiroid pada wanita bisa menyebabkan masalah menstruasi berat dan tidak teratur.

Jika sistem kekebalan tubuh menyebabkan penyakit tiroid, kelenjar lain, termasuk ovarium, dapat menyebabkan menopause dini (sebelum usia 40). Penyakit tiroid memengaruhi siklus menstruasi sehingga ovulasi juga akan terpengaruh. Hal ini dapat mempersulit Bunda untuk hamil.

Masalah tiroid selama kehamilan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius bagi Bunda dan bayinya.

Penyebab tiroid pada wanita

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan tiroid pada wanita, antara lain:

  1. Faktor genetik: Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid lebih rentan mengalami kondisi ini.
  2. Gangguan autoimun: Penyakit autoimun seperti penyakit Hashimoto atau penyakit Graves dapat menyebabkan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
  3. Perubahan hormon: Kehamilan, menopause, dan perubahan hormon yang terjadi pada wanita dapat memicu gangguan tiroid.
  4. Paparan radiasi: Terapi radiasi di area leher atau kepala, atau paparan radiasi lingkungan, dapat merusak kelenjar tiroid.
  5. Pola makan yang kurang sehat: Kekurangan nutrisi tertentu seperti yodium atau selenium juga bisa menjadi penyebab gangguan fungsi tiroid.

Ciri-ciri gejala penyakit tiroid yang sering dialami wanita

Gejala penyakit tiroid bisa berbeda-beda, tergantung apakah kelenjar tiroid terlalu aktif atau kurang aktif. Berikut dua jenis gejala gangguan tiroid yang sering dialami wanita.

1. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Beberapa gejala yang mungkin dialami wanita dengan hipotiroidisme meliputi:

  • Kelelahan berlebihan: Merasa lelah sepanjang waktu, meskipun sudah cukup tidur.
  • Berat badan naik: Kenaikan berat badan tanpa alasan yang jelas atau sulit menurunkan berat badan meski sudah melakukan diet.
  • Kulit dan rambut kering: Kulit terasa kering, kasar, dan rambut mudah rontok.
  • Siklus menstruasi tidak teratur: Periode menstruasi yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya.
  • Suasana hati yang depresi: Cenderung merasa depresi atau murung tanpa sebab yang jelas.
  • Detak jantung lambat: Denyut jantung melambat, membuat penderitanya mudah merasa pusing.

2. Hipertiroidisme

Sebaliknya, hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Gejala-gejala yang sering muncul pada wanita dengan hipertiroidisme adalah:

  • Berat badan turun drastis: Penurunan berat badan yang tidak diinginkan meskipun nafsu makan meningkat.
  • Detak jantung cepat: Denyut jantung meningkat bahkan dalam kondisi istirahat.
  • Keringat berlebihan dan intoleransi terhadap panas: Merasa terlalu panas atau berkeringat berlebihan meskipun suhu ruangan tidak panas.
  • Gugup dan gelisah: Merasa cemas atau gugup tanpa alasan yang jelas.
  • Tangan gemetar: Mengalami tremor atau gemetaran pada tangan.
  • Siklus menstruasi tak teratur: Menstruasi yang lebih pendek atau jarang terjadi.

Bahaya penyakit tiroid pada wanita

Bahaya penyakit tiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius pada wanita, seperti:

  • Masalah jantung: Hipertiroidisme dapat meningkatkan risiko detak jantung tidak teratur atau gagal jantung.
  • Kemandulan: Gangguan tiroid dapat memengaruhi kesuburan dan menyebabkan masalah dalam berusaha hamil.
  • Komplikasi kehamilan: Penyakit tiroid yang tidak terkontrol selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur, preeklampsia, dan gangguan perkembangan pada bayi.
  • Masalah mental: Gangguan tiroid dapat memengaruhi kesehatan mental, menyebabkan depresi, kecemasan, atau gangguan suasana hati lainnya.
  • Kanker: Kanker tiroid terjadi ketika sel kanker terbentuk dari jaringan kelenjar tiroid.

Cara mencegah penyakit tiroid pada wanita

Mengutip dari Cleveland Clinic, penyakit tiroid umumnya tidak dapat dicegah. Hal ini karena sebagian besar kasus penyakit tiroid terkait dengan genetika atau disebabkan oleh kondisi autoimun yang tidak dapat dicegah.

Dua kondisi yang mungkin dapat dicegah adalah masalah tiroid terkait dengan kelebihan atau kekurangan yodium. Bicaralah dengan dokter khawatir tentang mengonsumsi yodium dalam jumlah yang sehat.

Cara mengobati penyakit tiroid

Cara mengobati penyakit tiroid bergantung pada jenis kondisi dan penyebabnya. Tujuannya mengembalikan kadar hormon tiroid ke kisaran yang sehat.

Jika Bunda menderita hipertiroidisme, pilihan perawatannya meliputi:

  • Obat antitiroid (methimazole dan propylthiouracil): Obat ini menghentikan tiroid Bunda dari memproduksi hormon.
  • Terapi radioiodine (iodin radioaktif): Perawatan ini merusak sel-sel tiroid Bunda, mencegahnya memproduksi hormon tiroid dalam kadar tinggi.
  • Beta-blocker: Obat ini tidak memengaruhi tiroid tapi membantu mengelola beberapa gejala, seperti detak jantung yang cepat.
  • Pembedahan: Untuk bentuk perawatan yang lebih permanen, dokter mungkin merekomendasikan pengangkatan tiroid melalui pembedahan (tiroidektomi). Ini akan menghentikan produksi hormon. Namun perlu mengonsumsi hormon pengganti tiroid sintetis (buatan) (pil) selama sisa hidup Bunda.

Jika Bunda menderita hipotiroidisme, pilihan perawatan utama bisa berupa pengobatan pengganti tiroid. Ini adalah cara sintetis untuk menambahkan kembali hormon tiroid ke dalam tubuh. Salah satu obat yang sering diresepkan oleh dokter adalah levotiroksin.

Penyakit tiroid, terutama hipotiroidisme dan hipertiroidisme, seringkali diabaikan karena gejalanya mirip dengan kondisi kesehatan lainnya. Namun penting bagi wanita untuk memahami dan mengenali gejala gangguan tiroid sejak dini agar dapat segera ditangani.

Dengan menjaga pola makan sehat, mengelola stres, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, penyakit tiroid dapat dicegah atau dikendalikan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online