4 Cara Menekan Stres saat Menyusui agar ASI Tetap Banyak

1 month ago 11

Jakarta -

Sudah seharusnya stres segera diatasi. Apalagi stres yang dirasakan ibu menyusui, karena dapat menghambat produksi ASI. Ketahui cara mengurangi atau menekan stres agar pemberian ASI lebih maksimal untuk Si Kecil.

Menyusui menjadi salah satu arena positif dalam menciptakan bonding antara ibu dan bayi. Selain itu, menyusui juga membuat ibu dan bayi mendapatkan berbagai manfaat kesehatan.

Tetapi, di luar manfaatnya tersebut, menyusui juga kerap mendatangkan stres bagi sebagian besar ibu. Misalnya saat ASI seret, hal ini akan membuat bunda semakin stres. Dampaknya pun bisa membuat ASI mampet karena hormon oksitosin tidak banyak berproduksi.

Kenali Dampak Stres Pada Pemberian ASI

Menyusui dengan segala tantangannya bukanlah perkara mudah untuk dilalui ya, Bunda. Terkadang, berbagai tantangan selama menyusui memicu ibu menyusui menjadi stres. Ya, stres memang dapat secara langsung memengaruhi menyusui karena mengurangi produksi ASI. Kondisi ini juga akan membuat busui tidak sabar atau tegang saat mencoba menyusui.

Penting Bunda ketahui bahwa stres menjadi penghambat utama produksi ASI, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Bunda menyusui akan merasakan kurang tidur dan belajar menyesuaikan jadwal mengurus bayi. Pada kondisi ini, peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol dapat secara drastis mengurangi produksi ASI, seperti dikutip dari laman Utswmed.

Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut ya, Bunda. Sebab, pasokan ASI yang semakin minim tentunya dapat berpengaruh pada kebutuhan ASI Si Kecil yang nantinya tidak terpenuhi dengan baik. Dampaknya, pertumbuhan dan perkembangan bayi jadi kurang maksimal dikarenakan nutrisi yang kurang.

Cara Menekan Stres Agar Produksi ASI Maksimal

Bunda juga perlu tahu cara memangkas atau menekan stress yang menjadi penghambat ASI. Yuk, simak seperti apa saja caranya, Bunda:

1.Cari tahu apa yang menjadi penyebab stres

Sebagai ibu baru, berbagai jenis stres sebelum dan setelah melahirkan merupakan hal wajar dirasakan. Misalnya, ibu baru mungkin merasa stres karena menyusui, perubahan dalam hubungan keluarga, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak, keuangan, dan kembali bekerja.

Perubahan hormon dan kurang tidur dapat membuat busui merasa stress. Meskipun Bunda tidak dapat menghilangkannya sekaligus dalam waktu singkat, Bunda setidaknya dapat mengatasi satu atau dua pemicu stres.

2. Tidak bersikap keras pada diri sendiri

Ibu baru sering kali ingin melakukan semuanya sendiri meskipun mendatangkan kelelahan. Perubahan yang terjadi dalam hidup setelah melahirkan, membuat sebagian bunda tidak menyadari bahwa ia membutuhkan bantuan.

Ada baiknya rencanakan waktu untuk istirahat dan jika ada bantuan jangan ragu untuk menerima bantuan tersebut agar meringankan beban Bunda. Katakan pada suami atau orang di rumah jika Bunda membutuhkan bantuan untuk berjaga mengurus Si Kecil.

Kemudian, buatlah daftar hal-hal yang paling Bunda butuhkan bantuannya. Meskipun keluarga atau teman tidak dapat menyusui, mereka dapat membantu berbagai tugas rumah tangga seperti membersihkan, memasak, mencuci, dan mengurus keperluan lain seperti dikutip dari laman Unmhealth.

3. Me time

Tidak masalah melakukan hal yang disenangi untuk menghilangkan stres. Dengan memaksimalkan me time, setidaknya Bunda akan merasa bahagia dan rileks. Ini adalah cara yang bagus untuk mengistirahatkan pikiran dari hal-hal yang menyebabkan stres.

4. Cobalah memompa ASI

Memompa ASI dapat melengkapi kebutuhan harian bayi dengan baik selain dengan direct breastfeeding. Bayi juga akan mendapatkan manfaat nutrisi dari ASI tanpa harus menyusuinya. Hal ini memungkinkan Bunda untuk beristirahat sejenak untuk memulihkan energi.

Cara Meningkatkan Pasokan ASI

Penurunan produksi ASI atas berbagai alasan sebaiknya langsung ditangani sesegera mungkin sehingga proses menyusui tidak terganggu. Berikut ini beberapa cara meningkatkan pasokan ASI yang bisa dipraktikkan di rumah secara rutin:

1. Pompa ASI sedikit lebih banyak

Tingkatkan frekuensi pemompaan dan pastikan payudara benar-benar kosong setelah setiap kali menyusui. Bahkan, jika bayi tidak lapar, memompa ASI setiap dua jam, bukan tiga jam selama beberapa hari akan meningkatkan pasokan ASI dan menghasilkan lebih banyak ASI.

2. Power pumping

Trik ini dapat dilakukan setelah Bunda selesai menyusui bayi dan memompa sisa ASI yang ada. Baringkan bayi hingga tertidur kemudian minum segelas air dan tunggu 20 menit. Setelah itu, pompa ASI secara perlahan. Lakukan ini setiap kali selesai menyusui atau memompa selama 24 hingga 48 jam.

3. Gunakan produk yang menghasilkan ASI

Mengonsumsi oatmeal dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Ada juga banyak produk lainnya seperti kue dan teh laktasi yang dianggap dapat meningkatkan produksi ASI.

Semoga informasi mengenai penyebab stres ibu menyusui dan cara mengatasinya membantu ya, Bunda. Jangan lewatkan juga cara memperbanyak ASI agar Bunda tidak makin stres saat produksinya menurun.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online