Mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik hati dan penuh perhatian terhadap sesama merupakan impian banyak orang tua. Namun, mengajarkan nilai-nilai tersebut di zaman sekarang sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Dalam praktiknya, sering kali menunjukkan hal yang berbanding terbalik dengan harapan ideal orang tua. Bunda dan Ayah dihadapkan kesulitan dalam membentuk karakter anak-anak menjadi perhatian dan baik hati terhadap orang lain. Itu sebabnya, rasa peduli dan empati perlu ditanamkan sejak dini.
Namun terkadang, ada perilaku orang tua yang memprioritaskan prestasi akademik atau kebahagiaan pribadi anak. Baik disadari atau tidak, fokus ini dapat mengaburkan upaya untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan kebaikan hati pada Si Kecil.
Melalui proyek Making Caring Common, para peneliti mewawancarai 10.000 siswa sekolah menengah pertama dan tingkat atas di AS, antara tahun 2013 dan 2014. Kemudian 80 persen dari anak-anak tersebut mengatakan bahwa orang tua mengajarkan mereka bahwa kebahagiaan pribadi dan prestasi tinggi lebih penting daripada kepedulian terhadap orang lain seperti dikutip dari laman The Bump.
Padahal, penelitian sebelumnya menunjukkan 96 persen orang tua mengatakan bahwa mengembangkan moral pada anak-anak merupakan hal penting. Sayangnya, penelitian ini menemukan bahwa anak-anak tidak mempercayainya. Sementara 19 persen menganggap kepedulian sebagai prioritas utama orang tua mereka.
Akan tetapi, Bunda tak perlu khawatir karena pendidikan karakter anak dapat dilakukan sedini mungkin. Pendidikan karakter baik hati dan perhatian dapat ditanamkan sejak Si Kecil berusia 0-6 tahun.
Mengutip laman The Washington Post, Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk membentuk karakter Si Kecil menjadi baik hati dan penuh perhatian. Simak selengkapnya.
1. Mengajarkan kepedulian terhadap orang lain
Anak-anak tentunya belajar dari kedua orang tuanya. Saat Bunda ingin menanamkan rasa peduli kepada orang lain, Bunda perlu memberikan Si Kecil contoh kecil seperti menghormati yang lebih tua.
Misalnya, Bunda berbicara kepada tetangga yang lebih tua dengan hormat, bahkan sedang lelah, terganggu, atau marah. Hal ini akan dipahami Si Kecil secara perlahan dan akan dipraktekkan secara langsung oleh mereka.
Sementara itu, saat Si Kecil akan keluar dari tim olahraga, band, dan persahabatan, Bunda dapat meminta mereka untuk mempertimbangkan kewajiban dari kelompok tersebut dan mendorong mereka untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu sebelum berhenti. Kemudian, Bunda juga dapat mengatakan pada Si Kecil "Yang terpenting adalah kamu baik" sebagai pengingat untuk selalu menjadi anak yang baik hati.
2. Memberikan kesempatan untuk anak dalam mempraktikkan kepedulian dan rasa syukur
Menumbuhkan kepedulian pada karakter Si Kecil seperti mempelajari olahraga dan alat musik. Tentunya membutuhkan pengulangan dan waktu yang tidak sebentar. Bunda dapat mengarahkan Si Kecil untuk membantu pekerjaan rumah, mengajari temannya saat mengerjakan pekerjaan rumah, atau mengerjakan tugas di sekolah. Dengan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, rasa kepedulian akan muncul pada benak Si Kecil untuk selalu membantu orang lain.
Pembentukan rasa syukur pada Si Kecil juga dapat dipraktikkan setiap hari dengan mengungkapkan rasa syukur kala makan malam, sebelum tidur, di mobil, atau di kereta bawah tanah. Selain itu, Si Kecil juga dapat mengucapkan terima kasih untuk orang lain yang telah berkontribusi dalam hal besar maupun kecil.
3. Memperluas lingkaran perhatian anak
Bunda dapat memberikan contoh pada Si Kecil untuk menumbuhkan sikap peduli dengan meminta untuk mendengarkan orang lain secara saksama dan memperhatikan orang-orang di lingkaran mereka. Dengan begitu, anak-anak mendapatkan perspektif dari teman-teman dekatnya, termasuk yang rentan.
Si Kecil juga dapat mempertimbangkan bagaimana keputusan yang akan diambil, seperti keluar dari tim olahraga atau band, sehingga dengan keputusan tersebut akan berdampak dan merugikan berbagai anggota komunitas mereka.
Mengutip laman The Bump, Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk membentuk karakter Si Kecil menjadi baik hati dan penuh perhatian.
4. Menjadi panutan moral dan mentor yang kuat
Sebagai panutan moral dan mentor, Bunda perlu memberi contoh dalam hal kejujuran, keadilan, dan kepedulian terhadap diri sendiri. Namun, itu tidak berarti harus sempurna setiap hari. Sementara itu, Bunda juga terus berlatih untuk mengembangkan sikap peduli pada diri sendiri dan Si Kecil.
Seperti yang dikatakan oleh para peneliti, "Menumbuhkan kepedulian tentunya memerlukan latihan dengan memperbesar dan memperkecil perspektif, meningkatkan kapasitas untuk peduli, memperluas lingkaran perhatian, serta memperdalam pemahaman tentang keadilan dan kewajaran," ujar para peneliti Harvard dikutip dari The Bump.
Dalam upaya menumbuhkan kepercayaan dari Si Kecil, Bunda juga perlu mengakui kesalahan dan kekurangannya. Sementara itu, Bunda juga perlu menghormati pemikiran mereka dan mendengarkan perspektifnya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa bagaimana Bunda ingin Si Kecil melibatkan orang lain.
5. Membimbing anak dalam mengelola perasaan yang rusak
Bunda dapat mengajari Si Kecil untuk memberikan validasi bahwa semua perasaan yang dirasakan adalah wajar, kemudian Bunda dapat mengarahkan bahwa dengan perasaan yang muncul tidak menghalangi Si Kecil untuk tetap produktif. Hal ini dilakukan untuk mengalahkan rasa kemarahan, emosi, iri hati, dan perasaan negatif yang mengalahkan kemampuan untuk peduli kepada orang lain.
6. Mengajari anak untuk memperbesar dan memperkecil
Para peneliti berpendapat bahwa Si Kecil perlu menyelaraskan dengan kebutuhan orang-orang di sekitar, tetapi juga memiliki perspektif yang lebih luas. "Dengan memperbesar perspektif, termasuk pandangan dari orang-orang yang sering tidak terlihat, anak-anak akan memperluas perhatian dan mampu mempertimbangkan keadilan di komunitas dan masyarakat," jelas para peneliti Harvard seperti dikutip dari The Bump. Dengan begitu, Si Kecil dapat mempertimbangkan keadilan komunitas dan masyarakat mereka.
7. Berlatih untuk menjadi sempurna
Dalam upaya menumbuhkan kepedulian dan sikap tolong menolong Si Kecil, Bunda dapat mengarahkan untuk melakukan kegiatan secara berulang. Kegiatan tersebut seperti membantu teman dalam mengerjakan pekerjaan rumah, membantu pekerjaan rumah, dan mengerjakan tugas di kelas, atau mengerjakan proyek tentang tuna wisma.
Dengan kegiatan tersebut, kepedulian dan sikap tolong menolong pada Si Kecil akan tumbuh seiring berjalannya waktu. "Tentunya dengan bimbingan orang dewasa sebagai panutan," ungkap para peneliti Harvard seperti dikutip dari The Bump.
Itulah tujuh cara membesarkan anak agar baik hati dan penuh perhatian satu sama lain menurut pakar. Semoga bermanfaat untuk pendidikan karakter Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)