7 Gejala PCOS pada Wanita dan Penyebabnya

1 month ago 22

Bunda khawatir punya polycystic Ovary Syndrome (PCOS) sehingga sulit hamil? Mari kita bahas mengenai gejala PCOS dan penyebabnya.

Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah salah satu gangguan hormonal yang paling umum dialami perempuan usia subur. Kondisi ini memengaruhi keseimbangan hormon, menyebabkan menstruasi tidak teratur, jerawat, hingga kesulitan hamil.

Selain itu, PCOS juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki PCOS karena gejalanya sering dianggap wajar atau ringan.

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi lebih parah. Dengan memahami gejala, penyebab, dan cara mengobati PCOS, Bunda dapat lebih waspada dan mengambil langkah tepat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Mengutip Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, mari kita bahas mengenai serba-serbi PCOS.

Apa itu Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)?

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada perempuan usia reproduksi. Kondisi ini ditandai oleh ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi fungsi ovarium, menyebabkan menstruasi tidak teratur, peningkatan kadar hormon pria (androgen), hingga terbentuknya kista kecil di ovarium.

Meskipun disebut 'polikistik', Bunda tidak pasti memiliki kista di ovarium untuk menderita PCOS. Kista ovarium juga tidak berbahaya atau menyakitkan.

PCOS dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati, seperti infertilitas, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung. PCOS merupakan salah satu penyebab infertilitas yang paling umum pada perempuan.

PCOS bukanlah kondisi yang hanya terkait dengan masalah kesuburan; ini merupakan sindrom metabolik yang membutuhkan perhatian medis menyeluruh. Menurut penelitian, sekitar 6 persen sampai 15 persen perempuan di seluruh dunia mengalami PCOS.

Untuk itu, mengenali gejalanya sejak dini sangat penting agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.

Penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Berikut penyebab PCOS yang perlu Bunda waspadai.

1. Ketidakseimbangan hormon

PCOS terjadi ketika ovarium memproduksi androgen (hormon pria) secara berlebihan yang mengganggu ovulasi normal. Ovulasi yang tidak teratur dapat menyebabkan kantung kecil berisi cairan terbentuk di ovarium.

2. Faktor genetik

Riwayat keluarga dengan PCOS atau diabetes dapat meningkatkan risiko Bunda mengalami kondisi ini.

3. Resistensi insulin

Banyak perempuan dengan PCOS memiliki resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh kesulitan menggunakan insulin secara efektif. Ini memaksa pankreas menghasilkan lebih banyak insulin yang pada akhirnya merangsang produksi androgen.

Tidak semua orang dengan resistensi insulin mengalami peningkatan glukosa atau diabetes tapi dapat menyebabkan diabetes. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas juga dapat menyebabkan resistensi insulin.

4. Peradangan kronis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peradangan tingkat rendah juga dapat memicu peningkatan kadar androgen pada perempuan dengan PCOS. Dokter bisa melakukan tes darah yang mengukur kadar protein C-reaktif (CRP) dan sel darah putih yang dapat mengindikasikan tingkat peradangan dalam tubuh Bunda.

Gejala Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Berikut deretan gejala PCOS.

1. Menstruasi tidak teratur: Siklus menstruasi yang jarang atau terlalu sering adalah gejala utama PCOS.
2. Hirsutisme: Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, dada, atau area tubuh lain yang biasanya tidak dialami perempuan.
3. Jerawat parah: Produksi minyak berlebih akibat hormon androgen sering memicu jerawat membandel, terutama di wajah, punggung, dan dada.
4. Rambut menipis atau rontok: PCOS dapat menyebabkan rambut kepala menjadi lebih tipis, mirip dengan pola kebotakan pria.
5. Kenaikan berat badan: Banyak perempuan dengan PCOS mengalami kesulitan mengelola berat badan, terutama di sekitar perut. Antara 40 persen dan 80 persen penderita PCOS mengalami obesitas dan kesulitan menjaga berat badan yang sehat bagi mereka.
6. Kista ovarium: PCOS sering kali menyebabkan terbentuknya kista kecil di ovarium yang dapat dilihat melalui USG.
7. Kesulitan hamil: Gangguan ovulasi akibat ketidakseimbangan hormon sering menyebabkan infertilitas.

Cara diagnosis PCOS pada perempuan

Diagnosis PCOS biasanya dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes tambahan. Langkah-langkah diagnosis meliputi:

  • Pemeriksaan gejala klinis: Dokter akan mengevaluasi tanda-tanda seperti hirsutisme, jerawat, dan pola menstruasi.
  • Tes darah: Untuk mengukur kadar hormon seperti androgen, estrogen, dan hormon lainnya yang berkaitan.
  • USG transvaginal: Dilakukan untuk memeriksa keberadaan kista pada ovarium.
  • Tes resistensi insulin: Untuk mengetahui apakah tubuh mengalami resistensi insulin, yang sering terkait dengan PCOS.

Cara mengobati PCOS pada perempuan

Penanganan PCOS bergantung pada gejala dan tujuan pasien, seperti memperbaiki siklus menstruasi, mengatasi infertilitas, atau mencegah komplikasi. Beberapa opsi pengobatan meliputi:

1. Perubahan gaya hidup: Menjaga berat badan ideal melalui diet sehat dan olahraga rutin adalah langkah penting dalam mengontrol gejala PCOS.
2. Obat hormonal: Pil kontrasepsi sering diresepkan untuk mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala seperti jerawat atau pertumbuhan rambut berlebih.
3. Pengobatan insulin: Metformin adalah obat yang membantu mengelola resistensi insulin dan mencegah diabetes.
4. Induksi ovulasi: Untuk perempuan yang ingin hamil, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti clomiphene atau letrozole untuk merangsang ovulasi.

Cara mencegah PCOS pada perempuan

Berikut cara mencegah PCOS pada perempuan.

  • Diet sehat: Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat sederhana dan tinggi serat membantu mengelola kadar insulin.
  • Olahraga rutin: Aktivitas fisik tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga meningkatkan sensitivitas insulin.
  • Pemantauan kesehatan: perempuan dengan riwayat keluarga PCOS atau diabetes disarankan untuk rutin memeriksakan kadar hormon dan gula darah.
  • Mengelola stres: Stres kronis dapat memengaruhi kadar hormon, sehingga penting untuk menjaga kesehatan mental.

Mengenali gejala dan penyebab PCOS sejak dini kemudian menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu Bunda mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan mencegah komplikasi jangka panjang. Jika Bunda khawatir menderita PCOS sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online