Setelah menikah, biasanya Bunda dan Ayah tidak akan mempermasalahkan tentang siapa yang harus membayar pengeluaran karena seluruh pemasukan telah digabungkan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk pasangan suami istri asal Malaysia.
Belum lama ini, seorang perempuan membagikan kisahnya di media sosial karena harus split bill atau membagi segala biaya dengan sang suami usai menikah selama delapan tahun.
"Kami membagi tagihan dalam segala hal, termasuk biaya untuk anak-anak," katanya menilik dari laman World of Buzz.
Ketika perempuan itu mengatakan 'segalanya', hal ini memang berarti segalanya, Bunda. Sang suami sangat teliti dalam membagi tagihan bahkan untuk pisang goreng yang dibawa ke rumah orang tuanya.
"Kudapan seharga RM6 (Rp21 ribu). Dia membayarnya terlebih dahulu tetapi ketika saya mendapatkan gaji, dia akan memberi saya daftar barang yang telah ia bayar sebelumnya," ujarnya.
Penghasilan sang suami lebih besar
Dengan cara pembagian keuangan dalam rumah tangga perempuan ini, banyak yang mempertanyakan apakah penghasilan sang suami lebih kecil darinya. Nyatanya, penghasilan sang suami lebih besar RP2.000 atau setara dengan Rp7,2 juta.
Meski begitu, sang perempuan tidak menjelaskan secara rinci apa pekerjaan sang suami.
Perempuan itu kemudian memberikan alasan mengapa sang suami melakukan hal ini. Menurutnya, hal ini karena ia telah mendapatkan uang bulanan dari sang suami. Namun, uang itu sebagian besar digunakan untuk kebutuhan anak-anaknya.
"Dia bilang dia telah memberi saya uang setiap bulan, yaitu RM400 (Rp1,4 juta). Tapi saya menggunakannya sebagian besar untuk (kebutuhan) anak-anak," tutur perempuan itu.
Kisah perempuan ini lantas mendatangkan berbagai komentar dari netizen, Bunda. Selain tidak menyetujui perilaku tersebut, ada pula yang membeberkan cerita serupa.
Netizen ikut geram
Ilustrasi Suami Istri Split Bill/Foto: iStock
Mendengar cerita ini, banyak netizen yang merasa bahwa hal yang dilakukan oleh pasangan tersebut adalah hal yang lucu. Bahkan, tidak sedikit yang menyarankan agar perempuan tersebut mulai melacak keuangan sang suami.
"Pertama-tama, maaf mendengar hal ini. Ini sudah terjadi selama 8 tahun jadi saya ragu bisa diubah. Saran saya, kamu juga harus merinci tagihan darimu. Periksa daftar masing-masing dan bagi selisihnya. Agar lebih hemat, mulailah mengenakan biaya untuk layanan seperti memasak dan membersihkan sesuatu. Semoga berhasil," ujar seorang netizen.
"Wah, ini bukan suami istri, ini teman serumah. Teman serumah pun biasanya jarang berbagi masalah pisang goreng."
"Tidak percaya dia bertahan selama 8 tahun," kata netizen lainnya.
Ada pula netizen yang menceritakan temannya yang memiliki kasus serupa, Bunda. Ia menyebut istri harus membayar liburan 100 persen ketika ia yang mengajaknya.
"Hal ini memang terjadi. Saya punya teman yang suaminya hanya membelikan dia kebutuhan. Dalam hal pengeluaran mewah lainnya, dia harus membayarnya sendiri. Jika dia merencanakan liburan, dia harus membayar 100 persen. Alasannya karena istrinya yang mengajaknya," cerita netizen yang lain.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa saksikan juga video tips mendiskusikan finansial bersama pasangan berikut ini:
(mua/som)
Loading...