Jakarta -
Bayi melakukan hal-hal menggemaskan pada awal-awal kehidupannya, Bunda. Namun, Bunda juga sering dibuat bingung saat bayi sering mengalami cegukan.
Dilansir dari laman WebMD, umumnya bayi juga melakukan cegukan ketika mereka berada di dalam kandungan. Meski begitu, ini adalah hal normal yang tidak perlu dikhawatirkan.
Cegukan pada bayi menjadi salah satu tanda bahwa bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Meski begitu, cegukan mungkin akan sedikit mengganggu.
Mengutip laman Betterhealth Channel, cegukan adalah suara yang tidak sengaja terbentuk akibat kejang diafragma. Saat cegukan terjadi, otot-otot kejang ini menyedot udara ke paru-paru, sehingga penghirupan yang cepat membuat struktur dalam tenggorokan tertutup.
Penyebab bayi cegukan
Anak-anak dan orang dewasa tidak memiliki kendali atas cegukan yang terjadi. Cegukan merupakan refleks yang terjadi saat diafragma menyebabkan pita suara terbuka dan tertutup dengan cepat. Cegukan biasanya terjadi saat anak makan, minum, atau menghadapi kejadian yang membuatnya stres.
Menurut dokter anak dr.Kylie Liermann, DO, cegukan kemungkinan besar disebabkan oleh iritasi pada diafragma, otot di dasar paru-paru. Terkadang, otot itu mulai kejang atau kram. Itu menyebabkan pita suara menutup, menciptakan "hik!".
Tidak hanya itu, dr. Kylie juga menyebut bahwa cegukan bisa terjadi karena adanya peningkatan gas di perut.
"Kami tidak tahu persis mengapa, tetapi cegukan mungkin disebabkan oleh peningkatan gas di perut," kata dr.Liermann, dikutip Health Essentials.
"Jika bayi makan berlebihan atau menelan udara saat makan, itu bisa menyebabkan perut mengembang dan bergesekan dengan diafragma, menghasilkan cegukan itu," lanjutnya.
Manfaat cegukan pada bayi
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasi di Clinical Neurophysiology, mengungkap beberapa manfaat yang bisa didapatkan bayi ketika mereka cegukan, Bunda. Berikut ini deretannya:
1. Mengembangkan koneksi otak
Para peneliti menemukan bahwa kontraksi otot diafragma dari cegukan bisa membangkitkan respons di korteks otak, termasuk dua gelombang otak besar diikuti oleh yang ketiga.
Karena gelombang otak ketiga mirip dengan yang ditimbulkan oleh suara, otak bayi yang baru lahir mungkin bisa berhubungan dengan suara cegukan dengan rasa kontraksi otot diafragma. Para peneliti mengatakan bahwa pemrosesan input multi-indera pascakelahiran penting untuk mengembangkan koneksi otak.
2. Tonggak perkembangan penting bagi bayi
Bayi yang cegukan juga bisa menjadi tonggak perkembangan penting. Hal ini karena aktivitas yang dihasilkan dari cegukan dapat membantu otak untuk belajar memonitor otot-otot pernapasan anak.
"Sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikontrol secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah," kata penulis senior studi tersebut, dr.Lorenzo Fabrizi dari UCL Neuroscience.
"Saat kita lahir, sirkuit yang memproses sensasi tubuh belum sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam itu merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir," sambungnya.
9 cara mengatasi bayi cegukan yang aman
Ketika bayi tidak memiliki gejala GERD, sebaiknya cegukan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika dirasa mengganggu dan kasihan melihat bayi, Bunda bisa mencoba beberapa hal berikut:
1. Ubah posisi menyusui
Cobalah susui Si Kecil dalam posisi yang lebih tegak. Sangga bayi di atas bantal sehingga mereka tidak berbaring rata, yang dapat membantu mereka tidak menghirup udara terlalu banyak pada saat menyusu.
2. Berikan anak empeng
Melihat dari Healthline, cegukan bayi tidak selalu dimulai dari menyusu. Ketika bayi mulai cegukan sendiri, cobalah membiarkan mereka mengisap empeng, karena ini akan membantu mengendurkan diafragma dan dapat membantu menghentikan serangan cegukan.
3. Usap punggung bayi
Mengusap punggung dan mengayunkan bayi ke depan, ke belakang dapat membantu mereka rileks. Ini dapat menghentikan cegukan.
4. Bersendawa lebih sering
Ilustrasi cara membuat bayi sendawa/Foto: iStockphoto
Sendawakan bayi selama menyusui untuk mencegah cegukan menyerang. Cobalah istirahat bersendawa setelah beberapa menit menyusui. Manfaatkan waktu ketika akan memindah dari payudara satu ke yang lainnya.
"Sendawa biasanya membantu mengatasi cegukan," kata dr. Liermann.
5. Teknik menyusui dari botol harus tepat
Jika bayi menyusu melalui botol, beri jeda minum antara 5-10 menit ya, Bunda. Atur ulang posisi botol susu sehingga udara tidak berada di dekat puting, melainkan di bagian bawah botol. Namun, jika tak kunjung berhenti segera hubungi dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
6. Pelekatan menyusui harus benar
Jika menelan udara menjadi pemicu utamanya, ada baiknya mengevaluasi lagi pelekatan menyusui. Pastikan bibir bayi tertutup rapat di sekitar areola payudara dan bukan hanya putingnya.
7. Gendong bayi dengan posisi tegak
Mengutip dari laman WebMD, Bunda bisa menggendong bayi dengan posisi tegak setelah mereka disusui, Hal ini akan membantu memastikan pencernaan bayi berjalan dengan lancar.
8. Pilih ukuran dot yang tepat
Kalau Bunda memberikan Si Kecil susu melalui botol, pastikan dot yang dipilih tepat untuk mereka, ya. Pastikan aliran dari dot tidak terlalu cepat atau terlalu terlambat untuk bayi.
Aliran yang tepat bergantung pada usia bayi. Jadi, Bunda mungkin harus mengganti dot botol setiap beberapa bulan.
9. Biarkan cegukan berhenti dengan sendirinya
Melansir dari laman Healthline, bayi di bawah usia 1 tahun akan sering mengalami cegukan. Jadi, membiarkan cegukan mereka mungkin adalah pilihan terbaik.
Bayi cegukan bolehkah disusui?
Melihat dari laman WebMD, bayi biasanya tidak terganggu dengan cegukannya. Mereka bahkan bisa makan dan tidur selama cegukan, Bunda.
Umumnya, cegukan akan hilang dengan sendirinya selama lima sampai 10 menit. Oleh karena itu, mereka tidak memerlukan pengobatan lebih jauh.
Hal yang perlu Bunda hindari saat bayi cegukan
Dikutip dari laman The Bump, ada beberapa hal yang perlu dihindari ketika bayi mengalami cegukan. Berikut ini deretannya:
- Jangan mengejutkan bayi
- Jangan menakut-nakuti bayi untuk mengatasi cegukan
- Jangan tahan napas bayi
- Jangan tarik lidah bayi
- Jangan tekan dahi atau ubun-ubun bayi
Tanda bahaya bayi cegukan dan perlu dibawa ke dokter
Cegukan pada bayi atau bayi baru lahir jarang menjadi penyebab kekhawatiran. Namun, bisa saja cegukan tidak hilang dengan sendirinya.
Cegukan menjadi tanda bahaya ketika cegukan tidak kunjung berhenti dalam jangka waktu yang lama, misalnya saja selama beberapa jam. Cegukan juga perlu dikhawatirkan ketika bayi merasa tidak nyaman.
Jika hal ini terjadi, jangan ragu untuk menghubungi dokter ya, Bunda. Bisa saja bayi mengalami masalah makan atau pernapasan.
Demikian informasi tentang cara mengatasi cegukan pada bayi, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)