Jakarta -
Generatif Artificial Intelligence (genAI) merupakan teknologi terbaru yang dapat memudahkan seseorang dalam melakukan aktivitasnya. Penggunaan genAI sudah bukan hal baru di Indonesia, Bunda.
Baru-baru ini, genAI bahkan diaplikasikan di e-commerce untuk memudahkan konsumen berbelanja. Fitur genAI dianggap bisa memberikan pengalaman belanja yang baru, termasuk mempersingkat waktu dalam mencari produk yang diinginkan.
"Survei terbaru menunjukkan, 8 dari 10 konsumen Indonesia bersedia mengeluarkan uang untuk mendapatkan pengalaman belanja dengan AI karena cepat, fleksibel, dan mudah mencari produk yang relevan," kata Associate Director Kantar, Ummu Hani dalam Media Gathering: Promo 11.11 Diskon Lazada Terbesar Bersama GenAI, di Jakarta Selatan, Kamis (7/10/24).
Riset yang dilakukan oleh Kantar dan Lazada Indonesia ini menyoroti penerimaan masyarakat di enam pasar Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina) pada AI di dalam e-commerce. Hasil riset menunjukkan bahwa 54 persen responden Indonesia memanfaatkan AI untuk mendapatkan rekomendasi belanja yang lebih personal.
Riset juga menunjukkan tingkat adopsi AI yang mencapai 77 persen di Indonesia, di mana hasil tersebut merepresentasikan tingginya kepercayaan dan penerimaan konsumen terhadap teknologi ini. Sementara itu, sebanyak 53 persen pelanggan menilai penggunaan AI di dalam e-commerce mempermudah proses belanja.
"Jadi 77 persen orang Indonesia itu sudah paham dengan AI dan menerima penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan 53 persennya sudah paham dengan tujuan dari AI ada di e-commerce," ujar Ummu Hani.
Dalam kesempatan yang sama, AI Expert dan Co-Founder Feedloop.ai, Ajie Santika mengatakan bahwa penggunaan AI di e-commerce juga menciptakan ruang baru bagi konsumen dalam berbelanja. Mereka seperti memiliki personal assistant yang membantu merekomendasikan produk tertentu yang dibutuhkan.
"Lewat genAI di e-commerce ini, kita jadi punya personal assistant dalam belanja. Kalau dulu barang habis kita enggak bisa ngapa-ngapain, sekarang dengan bantuan AI bisa mendapatkan rekomendasi barang lainnya," ungkap Ajie.
"Jadi, intinya AI itu membantu mengarahkan kita ke better decision di mana menjadikannya efektif dan sesuai keinginan. AI ini tahu apa yang mungkin cocok untuk kita, misalnya saat mencari skincare bisa langsung ada rekomendasinya. Dengan adanya personal shopper assistant ini yang bikin AI menjadi powerful," sambungnya.
Fitur AI paling disukai konsumen
Konsumen belanja online di Indonesia kebanyakan suka menggunakan fitur chatbots, Bunda. Fitur ini sudah dapat ditemukan di e-commerce. Berdasarkan hasil riset yang mensurvei lebih dari 6.000 pengguna e-commerce berusia antara 18 dan 60 tahun pada bulan September 2024, sebanyak 68 persen orang memahami fungsi chatbots dan 54 persen menggunakannya.
Perlu diketahui ya, chatbots adalah bot percakapan efisien melalui teks atau suara yang menggunakan program AI. Chatbots biasanya banyak digunakan di perangkat atau alat komunikasi seperti gadget.
Hadirnya fitur chatbots di e-commerce dapat memudahkan Bunda berbelanja kebutuhan rumah tangga dan anak-anak. Melalui chatbots, Bunda juga dapat mengetahui detail dan ketersediaan produk, mengecek status pengiriman, dan mengetahui rewards dan membership.
"Kalau untuk ibu-ibu itu bisa ke arah chatbots. Ya dengan adanya chatbots ini bisa jadi membantu mereka lebih mudah dalam mencari kebutuhan, misalnya mau beli tas anaknya. Sekarang enggak cuma informasi yang general, tapi informasi spesifik juga bisa didapatkan dari chatbots AI di e-commerce," kata Ummu Hani.
Demikian penjelasan terkait fitur AI di e-commerce yang dapat memudahkan Bunda dalam belanja online. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)