Cerita Diet Perempuan Pangkas 63 Kg dalam 15 Bulan, Menunya Mudah Ditiru Bun!

1 month ago 28

Jangan mudah menyerah saat diet turun berat badan. Ini ada inspirasi cerita diet dari seorang perempuan yang mampu turunkan berat badan 63 kg.

Perjalanan menurunkan berat badan memang selalu penuh tantangan. Meski demikian, perjuangan yang konsisten bisa menghasilkan hasil baik. Seperti kisah Jacinta, seorang perempuan 27 tahun yang perjalanan dietnya menjadi inspirasi banyak orang.

Seorang manajer ritel asal Melbourne ini berhasil memangkas berat badannya hingga setengah dari bobot awal hanya dalam waktu 15 bulan, mengandalkan perubahan pola makan dan olahraga rutin. Dari berat badan 128 kilogram, kini ia berada di angka 63 kilogram dengan tubuh ramping ukuran 8.

Jacinta mengakui gaya hidupnya dahulu jauh dari sehat. Ia kerap mengonsumsi porsi besar makanan cepat saji, camilan manis, dan minuman bersoda. Menu sehari-harinya dipenuhi dengan kalori tinggi tanpa aktivitas fisik yang memadai.

"Saya makan siang dan makan malam dalam porsi besar," cerita Jacinta dilansir dari Daily Mail.

Alhasil, berat badannya meningkat drastis hingga menyebabkan nyeri sendi parah di pergelangan kaki yang memengaruhi aktivitas hariannya. Mari simak kisah diet Jacinta, dari pola makan buruk hingga bisa turun berat badan 63 kg dalam waktu kurang lebih satu tahun.

Kisah diet Jacinta: berawal dari kebiasaan buruk ke pola hidup sehat

Rutinitas makan Jacinta sebelumnya memang penuh dengan godaan. Sarapan hanya diisi dengan latte karamel, makan siang nasi goreng porsi besar atau mie teriyaki dengan minuman bersoda, dan makan malam terdiri dari makanan cepat saji seperti burger atau pasta berkeju dengan tambahan minuman bersoda 1,25 liter.

Sebelum tidur, Jacinta sering makan camilan berupa cokelat dan donat. Kebiasaan buruk ini dilakukan setiap hari.

Titik balik terjadi saat ia mulai merasakan nyeri sendi semakin parah, membuatnya sadar akan pentingnya perubahan gaya hidup. Ketika pandemi COVID-19 melanda Melbourne dan kota tersebut mengalami lockdown ketat, Jacinta memanfaatkan waktu di rumah untuk memulai rutinitas sehat, seperti mengubah pola makan sehat dan rutin olahraga.

"Saat itu saya tahu bahwa banyak hal perlu diubah. Jadi, saya memutuskan untuk fokus pada diet dan menghentikan beberapa kebiasaan buruk saya," ujarnya.

Dalam menjalani dietnya, Jacinta beralih ke makanan terkontrol kalori. Menu harian yang ia pilih mudah diikuti, dengan asupan antara 1.200 hingga 1.800 kalori per hari.

Contoh menu sehat ala Jacinta:

Sarapan: Sereal rendah gula dengan susu skim atau roti gandum dengan selai kacang.
Makan siang: Sandwich ham dan keju dengan salad.
Makan malam: Ikan panggang dengan kentang berbumbu.
Camilan: Buah segar atau kacang-kacangan dalam porsi kecil.

Jacinta juga secara bertahap mengganti kebiasaan buruknya. Ia mengurangi konsumsi minuman bersoda hingga akhirnya hanya mengonsumsi air putih. Begitu pula dengan camilan manis yang kini digantikan pilihan lebih sehat seperti buah dan kacang.

"Saya mulai mengurangi asupan minuman ringan dengan beralih ke jenis minuman ringan rendah gula dan kemudian akhirnya menghentikannya sama sekali dan hanya minum air putih. Saya juga mulai menurunkan asupan garam dan gula dengan mengurangi jumlah camilan tinggi garam dan gula," papar Jacinta.

Rutinitas olahraga Jacinta

Jacinta memulai dengan berjalan kaki selama satu jam di pagi dan sore hari. "Saya lebih suka berolahraga di pagi hari sebelum bekerja mulai pukul 05.00 atau 05.30. Saya juga mulai dengan kardio selama 15 sampai 30 menit menggunakan sepeda statis atau treadmill," kata Jacinta.

Setelah terbiasa, ia meningkatkan intensitas latihannya dengan menambahkan variasi olahraga lainnya. Berikut beberapa latihan yang dijalani saat diet turun berat badan:

  • Kardio harian: Latihan intensitas tinggi seperti HIIT menggunakan treadmill, sepeda statis, atau lompat tali selama 30 sampai 45 menit.
  • Latihan beban: Menggunakan dumbbell ringan untuk melatih otot lengan dan bahu.
  • Senam atau pilates: Fokus pada gerakan untuk memperkuat otot inti dan memperbaiki postur tubuh.

Jacinta menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian yang tidak bisa ia lewatkan. "Awalnya berat, tapi tubuhku mulai terbiasa. Sekarang aku merasa lebih kuat dan fit," tambahnya.

Hasil diet yang mengubah hidup

Transformasi Jacinta tidak hanya terlihat dari penurunan berat badan tapi juga dari peningkatan kualitas hidupnya. Nyeri sendi yang dulu mengganggu kini hilang, dan ia merasa lebih energik serta percaya diri.

Selain itu, perubahan ini juga berdampak positif pada kesehatan mentalnya.

"Saya merasa lebih bahagia dan percaya diri. Kini saya bisa menikmati hidup dengan cara yang sebelumnya tidak pernah kubayangkan," ujar Jacinta dengan penuh semangat.

Bagi siapa pun yang sedang berjuang menurunkan berat badan, Jacinta menyarankan untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. "Akan ada hari di mana kamu merasa lelah atau ingin menyerah, tapi ingatlah alasan kamu memulai. Setiap usaha kecil akan membawa kamu lebih dekat pada versi terbaik dari dirimu sendiri," tuturnya.

Kisah Jacinta membuktikan bahwa dengan tekad, konsistensi, pola makan sehat, dan olahraga teratur, diet turun berat badan bisa dicapai. Yuk mulai diet, Bunda. Namun sebelumnya konsultasikan diet yang akan Bunda jalani dengan dokter terlebih dahulu ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online