Olivia Sumargo sedang menikmati perannya sebagai busui setelah melahirkan bayi perempuan menggemaskan Gabriella Allan Soemargo atau Baby Biel. Ia pun mulai belajar bagaimana caranya produksi ASI yang buat bayi kenyang hingga stok ASI cukup.
Istri Denny Sumargo ini melakukan berbagai cara, mulai makan makanan mengandung protein, sayur, buah sampai minum ASI booster untuk melancarkan produksi ASI.
"Iya nih aku baru belajar ternyata ada hind milk dan foremik. Kemarin ini aku makan banyak banget protein, sayur dan buah. Plus ASI Booster plus susu almond, nyemil kacang tanah dioseng," tulis Olivia Allan dikutip dari akun instagramnya @oliviasumargo.
Olivia Allan mengaku cara yang dia lakukan cukup berhasil. Menurutnya, ASI-nya lebih banyak mengandung lemak sehingga putrinya menjadi lebih kenyang saat menyusu.
"Beda banget loh ASI ku, kelihatan banget lemak-lemaknya heheh. Senang banget pas lihat dan aku juga merasa Biel lebih cepat kenyang loh," tutur Olivia.
Perempuan kelahiran Jakarta 9 Juni 1986 ini memperlihatkan video hasil produksi ASI yang dia masukan ke dalam kulkas. Meski tidak sebanyak para Bunda di rumah, Olivia sangat bahagia karena bisa nyetok ASI buat putrinya.
Oliviasumargo/ Foto: instagram@oliviasumargo
"Walaupun ga sebanyak ibu-ibu lain tapi happy banget akhirnya bisa nyetok walaupun gak banyak banyak kaya ibu ibu lain," tuturnya.
Olivia tak menyangka cara yang dilakukan agar produksi ASI lancar dan banyak ternyata berhasil. Padahal, awalnya dia hanya bisa memberikan cukup ASI saat putrinya menyusu. Sekarang Olivia bisa stok beberapa kantong ASI untuk Baby Biel.
"Sampai akhirnya aku punya stok ASI walaupun ga sekulkas. Dari yang hanya cukup aja untuk Biel sekarang punya stok ASI! banyak yang tanya pakai ASI booster apaan," kata Olivia Allan.
Mengenal ASI foremilk dan hindmilk buat Si Kecil
Ilustrasi ASI perah/Foto: iStock
Bunda mungkin pernah mendengar istilah foremilk dan hindmilk atau bahkan ada yang belum tahu apa sih manfaat dan perbedaannya.
Menurut Nancy Mohrbacher, IBCLC, FILCA, seorang spesialis laktasi mengatakan foremilk merupakan susu yang tersedia saat bayi mulai menyusu. Sementara itu, hindmilk merupakan susu yang didapat bayi di akhir menyusui.
"ASI yang didapat bayi pada awal sesi menyusui disebut foremilk, bentuknya lebih encer dan bervolume tinggi tetapi rendah lemak. Saat proses menyusui berlangsung, kandungan lemak susu meningkat dengan stabil seiring dengan penurunan volume. Susu menjelang akhir menyusui volumenya rendah tetapi tinggi lemaknya dan disebut hindmilk," ujar Nancy Mohrbacher, IBCLC, FILCA, seorang spesialis laktasi, seperti dikutip dari laman The Bump.
Bunda perlu tahu nih, meskipun ada dua nama berbeda untuk kedua jenis susu tersebut, tidak ada momen ajaib terjadi ketika foremilk menjadi hindmilk ya.
Saat bayi menyusu, peningkatan kandungan lemak terjadi secara bertahap sehingga susu menjadi lebih kental dari waktu ke waktu saat bayi semakin dekat untuk mengosongkan payudara atau sesi akhir menyusui.
ASI dalam bentuk foremilk memiliki kandungan utama gula dan laktosa yang rendah lemak dan kalori. Kemudian, saat bayi menyusu, tekstur ASI perlahan-lahan berubah menjadi kental dan berwarna, bentuk itulah yang disebut hindmilk.
Yang membuat keduanya berbeda yakni ketimbang foremilk, hindmilk lebih tinggi lemak dan kalori. Untuk penampakannya, hindmilk memiliki tekstur lebih kental, lebih keruh, dan berwarna krem. Karena mengandung lemak dan kalori tinggi, hindmilk mampu membuat bayi kenyang lebih lama.
ASI yang berupa hindmilk memang bisa membantu bayi menambah berat badan yang sehat, tapi jangan khawatir tentang seberapa banyak hindmilk yang diperoleh bayi dan tak perlu membujuk bayi menyusu lebih lama.
Selama bayi menyusu dengan efektif, sampai mereka kenyang, dan tidak secara teratur mempersingkat waktu menyusui, mereka akan menerima jumlah lemak susu yang sama sepanjang hari, apa pun pola menyusuinya.
Mengenai perbedaan ASI foremilk dan hindmilk sendiri, perlu Bunda tahu bahwa foremilk tidak selalu rendah lemak. Kandungan lemak dari susu yang dikeluarkan bervariasi sesuai dengan berapa lama ASI telah terkumpul di saluran dan seberapa banyak payudara Bunda terkuras saat itu.
Saat susu dibuat, lemak menempel di sisi sel pembuat susu dan bagian cair dari susu bergerak menuruni saluran menuju puting lalu bercampur dengan susu yang tersisa di sana dari pemberian makan terakhir.
Semakin lama waktu antara menyusui, semakin encer sisa susu. Susu encer itu memiliki kandungan laktosa yang lebih tinggi dan lebih sedikit lemak daripada susu yang disimpan dalam sel-sel pembuat susu yang lebih tinggi di payudara.
Bunda pun juga tidak dapat mengetahui berapa banyak lemak yang diterima bayi dari lamanya menyusu. Sebagian bayi mungkin makan penuh dalam lima menit sementara sebagian bayi lainnya membutuhkan waktu 40 menit untuk mendapatkan jumlah yang sama.
Karena itu, selama bayi menyusu secara efektif, Bunda dapat membiarkan mereka memutuskan berapa lama untuk menyusu dan mereka mendapatkan semua lemak yang dibutuhkannya. Nah, jadi tak perlu khawatir lagi, kan, Bunda? Hal terpenting, jagalah senantiasa durasi menyusui dengan baik agar bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya secara maksimal.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut ini:
(pri/pri)
Loading...