Ingin Jadi Orang Tua Milenial yang Sukses Besarkan Anak Generasi Alpha? Simak Kata Psikolog

1 month ago 10

Jakarta -

Bunda tentunya sudah pernah mendengar istilah pembagian generasi dengan pengelompokan usia seseorang. Mungkin yang paling banyak didengar adalah generasi Milenial dan Gen Z karena memang itu merupakan rentang usia para Bunda dan Ayah masa kini.

Nah, bagaimana dengan Si Kecil? Ternyata sebagian besar anak-anak yang tengah tumbuh besar hingga usia sekolah dasar dan menengah pertama termasuk dalam kelompok Generasi Alpha.

Dilansir dari detikcom, peneliti sosial asal Australia Mark Mcrindle menyebut Generasi Milenial atau Gen Y adalah mereka yang lahir pada tahun 1980 - 1994. Adapun Gen Z lahir pada 1995 - 2009 dan Gen Alpha lahir pada 2010 - 2024.

Banner Gondongan pada Anak

Seperti Gen Z, Gen Alpha juga memiliki kemampuan teknologi yang luar biasa dan lebih terampil secara digital daripada generasi sebelumnya. Karena masih anak-anak, karakteristik umum Gen Alpha masih belum terlalu jelas. Namun, McCrindle memprediksi bahwa mereka akan menjadi kelompok yang sangat besar dengan identitas dan hak mereka sendiri.

Ini tentunya perlu menjadi perhatian bagi orang tua untuk mendidik Si Kecil yang mahir teknologi tetapi juga tetap memegang nilai-nilai kekeluargaan. Apalagi dengan perbedaan usia dan generasi, tentu cara pandang dan metode pola asuh orang tua perlu menyesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di Gen Alpha.

Hal itu yang mendasari Komite SMPIT Citra Az Zahra menggelar seminar parenting perdana dengan tema Jadi Orang Tua Milenial untuk Gen Alpha, Siapa Takut? pada 5 Oktober 2024.

Seminar ini bertujuan memberikan wawasan praktis kepada para orang tua dalam membimbing dan mendidik anak-anak yang termasuk Gen Alpha, di tengah perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang begitu cepat.

"Anak-anak ini berinteraksi dengan dunia melalui perangkat digital, yang tentu saja membawa peluang dan tantangan baru bagi pola asuh," tutur Firesta Farizal MPsi., psikolog klinis anak dan remaja serta Direktur Klinik Mentari Anakku.

Pola asuh untuk Gen Alpha

Psikolog yang akrab disapa Bu Eta ini menuturkan untuk bisa mengasuh anak-anak Generasi Alpha dengan efektif, orang tua perlu lebih dulu memahami sifat-sifat unik anak-anak ini serta mengenali diri mereka sendiri sebagai orang tua Milenial. Peran orang tua dalam membentuk lingkungan yang seimbang antara teknologi dan perkembangan emosional menjadi semakin penting.

"Anak-anak ini berinteraksi dengan dunia melalui perangkat digital, yang tentu saja membawa peluang dan tantangan baru bagi pola asuh," jelas Bu Eta.
Menurutnya, untuk bisa mengasuh anak-anak Generasi Alpha dengan efektif, orang tua perlu lebih dulu memahami sifat-sifat unik anak-anak ini serta mengenali diri mereka sendiri sebagai orang tua Milenial. Peran orang tua dalam membentuk lingkungan yang seimbang antara teknologi dan perkembangan emosional menjadi semakin penting.

Lalu apa saja tantangan yang mungkin dihadapi orang tua Generasi Milenial dalam membesarkan anak-anak Gen Alpha? Apalagi remaja Gen Alpha cenderung mengalami perkembangan emosional dan sosial yang intens, sering kali menunjukkan sifat impulsif yang sering sulit dipahami oleh orang tua. Namun, fase ini, menurut penelitian, adalah momen penting bagi perkembangan otak, terutama dalam hal fungsi eksekutif seperti pengambilan keputusan dan perencanaan.

7 Tanda Bahwa Bunda Suka Mengontrol Anak dan Begini Efeknya pada Si KecilFoto: Getty Images/Erdark

"Orang tua harus mampu menjadi role model yang baik," ujar Bu Eta. Ia menekankan pentingnya menekankan proses belajar anak daripada hanya berfokus pada hasil akhir. Orang tua perlu menerapkan aturan yang tegas namun penuh kasih, menciptakan rasa aman bagi anak dan membangun kepercayaan diri mereka. Mendengarkan anak tanpa menghakimi dan mendukung mereka untuk belajar dari kesalahan menjadi kunci dalam membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.

Bu Eta juga membahas pentingnya keseimbangan dalam penggunaan gadget dan teknologi. "Teknologi dapat mendukung perkembangan anak, namun harus ada batasan yang jelas," kata Bu Eta.

Ia memperingatkan bahwa jika tidak diawasi dengan baik, anak-anak dapat terpapar risiko seperti kecanduan atau konten yang tidak sesuai. Ia mengajak orang tua untuk secara aktif mendampingi anak dalam penggunaan teknologi untuk tujuan yang positif, seperti pembelajaran dan kreativitas.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online