Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang angka kelahirannya menurun. Untuk menumbuhkan minat warganya memiliki anak, pemerintah Korea Selatan melakukan beberapa gebrakan. Terbaru kebijakan yang dibuat khusus untuk ibu hamil.
Kebijakan baru ini dibuat oleh pemerintah Seoul pada hari Rabu (9/10/2024) menjelang perayaan tahunan untuk ibu hamil di negara ini yang jatuh pada hari Kamis. Setelah memberikan tunjangan finansial pada ibu hamil dan melahirkan, pemerintah Korsel kembali mengumumkan kebijakan baru untuk perempuan hamil.
Negara yang terkenal dengan K-Pop ini membebaskan para bumil masuk ke event-event besar tanpa mengantri. Tak hanya itu, mereka bahkan akan menerima diskon di fasilitas budaya dan olahraga kota.
Dikutip dari laman Koreajoongangdaily.joins, mulai bulan Oktober tahun ini, seluruh ibu hamil di ibu Seoul berhak mendapatkan pengecualian atau diskon di fasilitas olahraga.
Biaya kelas dan penggunaan fasilitas, seperti di Gocheok Sky Dome di Distrik Guro, Seoul utara dan Kolam Renang Indoor Jamsil di Distrik Songpa, Seoul Selatan, akan didiskon sebesar 50 persen.
Kemudian diskon juga akan tersedia untuk pameran khusus di Museum Seni Seoul di Distrik Nowon, di Seoul Utara. Selain itu, perempuan hamil akan dibebaskan dari biaya masuk tur di Stadion Piala Dunia Seoul di Distrik Mapo di Seoul Barat. Spesialnya lagi, ibu hamil juga akan ditawari akses cepat ke acara budaya besar yang diselenggarakan oleh kota tersebut, sehingga mereka tidak perlu antri panjang.
Menariknya lagi, perempuan hamil tidak perlu membawa kartu kehamilan atau buku bersalin untuk menerima manfaat dari kebijakan baru ini. Sebagai gantinya, mereka cukup menggunakan kartu verifikasi, yang dapat diunduh dari aplikasi Seoul Wallet.
Menurut pemerintah kota, Seoul adalah wilayah pertama di Korea yang memperkenalkan sistem kartu berbasis aplikasi ini. Kartu tersebut dapat digunakan hingga enam bulan setelah tanggal kelahiran bayi. Selain itu, pemerintah kota juga akan mendirikan konter-konter pengaduan khusus untuk perempuan hamil di balai kota secara menyeluruh sebanyak seluruh 25 kantor distrik.
Kebijakan baru untuk ibu hamil ini dibuat lantaran angka kelahiran di Korea Selatan terus menurun. Dikutip lama detikcom, selama 16 tahun terakhir, pemerintah Korea Selatan telah menggelontorkan sekitar 280 triliun won untuk menaikkan angka kelahiran. Bahkan, pemerintah Korea Selatan langsung memberikan bantuan uang tunai sebesar 23 juta rupiah atau 2 juta KRW untuk ibu hamil. Hanya saja langkah ini, belum efektif untuk meningkatkan angka kelahiran di Korea Selatan setiap tahunnya.
Oleh karena itu, Korea Selatan menerapkan berbagai langkah untuk mendukung perempuan hamil ketika negara tersebut terus berjuang menghadapi angka kelahiran yang rendah setiap tahunnya.
Sebelum kebijakan ini dibuat, tepatnya sejak Juli 2022, kota ini telah memberikan subsidi transportasi sebesar 700.000 won ($520) kepada wanita hamil. Bahkan tahun lalu, Seoul mulai menawarkan 1 juta won kepada rumah tangga untuk perawatan pasca melahirkan. Selain itu, sejak bulan Juli, kota ini telah mensubsidi biaya pemeriksaan kesehatan hingga 500.000 won untuk wanita hamil berusia 35 tahun ke atas.
Berbicara mengenai turunnya angka kelahiran di Korea Selatan, tak hanya pemerintah saja yang mengubah regulasi untuk ibu hamil dan melahirkan. Beberapa waktu lalu, perusahaan konstruksi yang berbasis di Seoul, Booyoung Group, juga mengumumkan rencana mereka untuk membayar karyawannya sebesar 100 juta won atau sekitar Rp1,2 miliar saat melahirkan.
Ketua Booyoung Group Lee Joong-keun menyebut, perusahaannya menawarkan 'dukungan finansial langsung' kepada karyawan sebagai upaya untuk meringankan beban keuangan dalam membesarkan anak. Karyawan dengan tiga bayi akan diberikan pilihan antara menerima 300 juta won (Rp3,5 miliar) dalam bentuk tunai atau perumahan sewa. Perumahan sewa ini berlaku bila pemerintah menyediakan lahan untuk konstruksi.
Dilansir CNN, perusahaan ini juga akan membayar total 7 miliar won atau Rp82,8 miliar kepada karyawan yang telah memiliki 70 bayi sejak tahun 2021. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa benefit ini tidak hanya diperuntukkan bagi perempuan. Ayah yang juga bisa mengklaim keuntungan dari kebijakan ini.
"Saya berharap kami akan diakui sebagai perusahaan yang berkontribusi dalam mendorong kelahiran, dan mengkhawatirkan masa depan negara ini," kata Lee Joong-keun.
Wah banyak fasilitas menarik yang ditawarkan pemerintah Korea Selatan untuk ibu hamil. Mulai dari bantuan tunai ketika hamil, tunjangan setelah melahirkan, hingga berbagai kemudahan mengakses diskon dan fasilitas umum. Apakah Bunda berminat?
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)