Kenali Ciri-ciri Bayi Kuning yang Berbahaya dan Cara Mengatasinya

1 month ago 25

Bayi kuning seringkali menjadi kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Bayi kuning sering terjadi pada beberapa hari kelahirannya, yang membuat wajah hingga bagian leher berwarna kekuningan.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan fasilitas kesehatan untuk memeriksa ciri-ciri bayi kuning sebelum dipulangkan. Seperti apa sebenarnya ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya dan perlu penanganan tepat segera?

Kondisi ini perlu diketahui orang tua agar kondisi bayi bisa segera diperiksa lebih lanjut. Selama di rumah sakit, ada atau tidaknya ciri-ciri bayi kuning masih tetap perlu dilakukan setiap 8 hingga 12 jam sekali.

Bayi juga harus diperiksa untuk penyakit kuning antara hari ketiga dan ketujuh setelah lahir, yakni saat kadar bilirubin mencapai puncaknya.

Apa itu bayi kuning?

Dikutip dari Cleveland Clinic, penyakit kuning atau jaundice pada bayi baru lahir adalah kondisi di mana warna kulitnya tampak berwarna kuning. Ini terjadi ketika bilirubin menumpuk dalam darah bayi.

Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai hiperbilirubinemia. Bilirubin adalah zat kuning yang dihasilkan tubuh ketika sel darah merah rusak. Saat masa kehamilan, hati Bunda mengeluarkan bilirubin untuk bayi. Namun setelah lahir, hati bayi harus mulai mengeluarkan bilirubin sendiri. 

Jika hati bayi belum cukup berkembang, ia mungkin tidak dapat membuang bilirubin. Ketika bilirubin berlebih menumpuk, kulit bayi pun mungkin tampak kuning.

Penyakit kuning pada bayi adalah hal yang umum, biasanya tidak serius dan hilang dalam beberapa minggu. Namun, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa apakah ada ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya.

Penyakit kuning yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak jika tidak diobati.

Penyebab bayi kuning

Penyakit kuning terjadi ketika darah bayi mengandung terlalu banyak bilirubin. Bilirubin diproduksi tubuh saat memecah sel darah merah yang sudah rusak. 

Saat hati bayi belum cukup berkembang untuk membuang bilirubin, bilirubin dapat mulai menumpuk. Penumpukan bilirubin ini menyebabkan kulit bayi tampak kuning. 

Sebagian besar bayi mengalami penyakit kuning dalam beberapa hari pertama kehidupannya. Hal ini karena butuh beberapa hari bagi hati bayi untuk berkembang dan menjadi lebih baik dalam membuang bilirubin.

Penyakit kuning yang parah dapat terjadi jika bayi mengalami:

  • Infeksi darah (sepsis)
  • Golongan darah yang berbeda dengan Bunda
  • Memar akibat proses kelahiran yang sulit
  • Terlalu banyak sel darah merah
  • Tingkat oksigen rendah (hipoksia)
  • Kondisi hati tertentu, seperti atresia bilier

Ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya dan abnormal

Dikutip dari Healthline, ciri-ciri awal penyakit kuning adalah menguningnya kulit dan mata bayi, yang mungkin dimulai di wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. 

Pada tanda bayi kuning yang normal, menguningnya mungkin mulai dan memuncak dalam 2 hingga 5 hari setelah lahir. Pada penyebab lain, menguningnya mungkin mulai mendekati waktu kelahiran.

Cara lain untuk mengetahuinya adalah dengan menekan jari Bunda secara lembut pada kulit bayi. Bercak tersebut akan tampak lebih pucat sebentar. Jika tampak lebih kuning, kemungkinan itu merupakan ciri-ciri penyakit kuning.

Jika Bunda khawatir atau tidak yakin tentang kondisi bayi kuning normal dan tidak normal, hubungi dokter segera, terutama jika bagian putih matanya tampak kuning.

Apabila tidak diobati, penyakit kuning pada bayi yang berbahaya dapat menyebabkan ensefalopati bilirubin akut, yang disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin di otak.

Bayi bisa mengalami demam, lesu, menolak menyusu, serta melengkungkan leher dan tubuhnya ke belakang.

Setelah Bunda tiba di rumah, hubungi dokter segera jika muncul ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya sebagai berikut: 

  • Penyakit kuning menyebar atau menjadi lebih parah
  • Bayi mengalami demam di atas 38°C
  • Warna kuning pada tubuh bayi semakin pekat
  • Bayi tidak menyusu dengan baik, tampak lesu, dan menangis dengan nada tinggi

Komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi kuning

Menurut American Liver Foundation, kuning pada bayi baru lahir bisa menjadi lebih parah jika bayi lahir prematur atau jika ada ketidakcocokan golongan darah dengan ibu. 

Infeksi dan kelainan darah bawaan juga dapat memberi tekanan tambahan pada hati, menyebabkan penyakit kuning parah pada bayi baru lahir. Komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi kuning yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak, suatu kondisi yang dikenal sebagai kernikterus.

Kernikterus adalah kondisi langka yang memengaruhi otak bayi ketika ada terlalu banyak bilirubin dalam darah mereka. Gejala kernikterus berkembang secara bertahap. Kondisi ini sering kali dikenal juga sebagai ensefalopati bilirubin.

Cara mengobati bayi kuning

Pengobatan untuk penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak diperlukan. Penyakit kuning tingkat ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan hati bayi, yang membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu.

Ciri bayi kuning sudah sembuh di antaranya kulit bayi sudah mulai kembali seperti warna kemerahan biasa, serta keinginannya untuk menyusu sudah kembali normal.

Cara menurunkan bayi kuning engan cepat salah satunya dengan menyusui bayi sesering mungkin (10 hingga 12 kali sehari). Ini dapat mendorong buang air besar (BAB), yang kemudian diharapkan dapat membantu bayi membuang kelebihan bilirubin dari tubuhnya.

Jika kadar bilirubin bayi tinggi atau terus meningkat, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan fototerapi. Selama fototerapi, bayi ditempatkan di bawah lampu biru khusus. 

Supaya terapi yang diterapkan bisa lebih optimal, bayi biasanya hanya akan dikenakan popok dan penutup mata. Fototerapi membantu hati bayi membuang kelebihan bilirubin, dengan memakan waktu sekitar 1-2 hari. 

Dalam kasus yang jarang terjadi ketika fototerapi tidak berhasil, dokter mungkin juga akan merekomendasikan transfusi darah. 

Cara mencegah bayi kuning

Kuning pada bayi baru lahir sebenarnya termasuk hal yang normal dan tidak dapat dicegah. Tetapi Bunda dapat mengurangi risiko bayi mengalami penyakit kuning parah dengan menyusuinya lebih sering. 

Hal ini akan merangsang buang air besar secara teratur, yang kemudian membantu bayi untuk membuang bilirubin dalam tubuhnya.

Bayi ASI

Berikan Si Kecil ASI setidaknya 8 hingga 12 kali sehari selama minggu pertama kehidupannya.

Bayi susu formula

Berikan bayi 30 hingga 60 ml susu formula setiap 2-3 jam selama minggu pertama kehidupannya. Pastikan ia mendapatkan asupan setidaknya 8 kali dalam jangka waktu 24 jam.

Demikian ulasan tentang ciri-ciri bayi kuning yang perlu diwaspadai orang tua, serta apa yang harus dilakukan jika bayi kuning. Jangan lupa pastikan juga dokter memeriksa kadar bilirubin bayi sebelum pulang meninggalkan rumah sakit. Jadwalkan kunjungan tindak lanjut selama minggu pertama kehidupan bayi guna memeriksa kembali kadar bilirubinnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online