Jakarta -
Penggunaan proteksi tambahan saat berhubungan intim menjadi sarana efektif mencegah kehamilan. Tetapi, tak jarang para ibu merasa khawatir hamil setelah hubungan intim meski menggunakan kondom.
Alat kontrasepsi seperti halnya kondom memang memiliki kelebihan dan kekurangan saat digunakan. Salah satu manfaatnya yang terbaik selain sebagai alat kontrasepsi yakni mencegah adanya penyakit menular seksual (PMS).
Mengenal alat kontrasepsi kondom
Kondom merupakan tabung tipis dan berukuran pas yang dikenakan di atas penis saat berhubungan intim (kondom eksternal) atau dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks (kondom internal). Kondom menciptakan penghalang yang mencegah air mani dan cairan tubuh lainnya masuk ke dalam vagina, rektum, atau mulut. Kondom eksternal dulunya dikenal sebagai kondom pria, dan kondom internal disebut kondom wanita.
Apa pun sebutannya, kondom memiliki tujuan yang sama ya, Bunda. Kondom mencegah penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan. Serta, kondom juga merupakan pilihan alat kontrasepsi yang baik karena murah, mudah didapat, dan Bunda tidak perlu merencanakannya terlebih dahulu untuk menggunakannya.
Seberapa efektifkah kondom?
Seberapa baik kondom bekerja sangat bergantung pada apakah menggunakannya dengan benar. Jika digunakan dengan benar, kondom pria sekitar 98% efektif dalam mencegah kehamilan. Kondom perempuan memiliki sekitar 95 persen efektivitas jika digunakan dengan benar. Sementara itu, kondom hanya berfungsi 79 persen jika penggunanya tidak menggunakannya dengan benar.
Kondom juga sangat menurunkan kemungkinan seseorang menularkan PMS ke orang lain, terutama jika memakainya setiap kali berhubungan seks. Namun, tidak berhubungan seks adalah satu-satunya cara untuk 100 persen yakin seseorang tidak akan tertular penyakit.
Namun, kondom sangat efektif dalam mencegah penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, herpes, dan HIV. Risiko pastinya bervariasi menurut jenis penyakit. Misalnya, kondom sekitar 90 persen efektif dalam melindungi terhadap HIV. Namun, HPV, penyakit menular seksual yang paling umum, dapat menginfeksi area yang tidak tercakup kondom pria, seperti skrotum. Kondom menurunkan risiko infeksi HPV, tetapi tidak menghilangkannya seperti dikutip dari laman Webmd.
Bagaimana cara menggunakan kondom yang efektif?
Jika aktif secara seksual, bawalah beberapa kondom sehingga kapan pun diperlukan, baik Bunda dan pasangan selalu memilikinya saat membutuhkannya. Gunakan kondom baru setiap kali berhubungan seks untuk proteksi yang maksimal.
Selalu kenakan kondom selama berhubungan seks dan jangan pernah melepaskannya. Jika kondom robek, hentikan dan segera ganti. Jangan gunakan kondom pria dan wanita secara bersamaan. Salah satu kondom dapat menempel pada kondom lainnya dan menariknya keluar dari tempatnya atau merobeknya.
Cara menggunakan kondom pria:
1. Pastikan kondom dalam kondisi baik dan tidak robek atau kedaluwarsa (periksa tanggal pada kemasannya).
2. Buka bungkusnya dengan hati-hati dan keluarkan kondom.
3. Letakkan di ujung penis yang ereksi sepenuhnya. Sisi yang digulung harus menghadap ke luar. Jika tidak disunat, tarik kulupnya terlebih dahulu.
4. Sisakan ruang sekitar setengah inci di ujung kondom tempat sperma dapat terkumpul saat ejakulasi. Ini membantu mencegah kondom robek. Beberapa kondom memiliki ujung penampung yang menyisakan ruang untuk hal tersebut.
5. Jepit udara dari ujung kondom.
6. Buka gulungannya hingga ke ujung penis.
7. Gunakan pelumas yang cukup agar kondom tidak robek
8. Saat hubungan seks selesai tetapi sebelum penis melunak, pegang tepi kondom untuk menahannya di tempatnya saat menariknya keluar. Tarik perlahan dari pasangan. Geser kondom dari penis dan pastikan tidak menumpahkan sperma.
9. Bungkus kondom dengan tisu dan buang di tempat yang tidak akan disentuh orang lain.
Cara menggunakan kondom wanita:
- Buka pembungkus dengan hati-hati dan keluarkan kondom.
- Berdirilah dengan nyaman, seperti berdiri dengan satu kaki di atas kursi atau jongkok.
- Remas sisi-sisi cincin bagian dalam pada ujung kondom yang tertutup.
- Masukkan kondom ke dalam vagina seperti memasukkan tampon.
- Gunakan pelumas berbahan dasar air untuk membantu mencegah kondom terlepas dan robek.
- Dorong kondom sejauh mungkin, hingga menempel pada serviks.
- Cincin bagian luar akan sedikit menggantung di luar tubuh.
- Gunakan tangan untuk mengarahkan penis pasangan ke dalam kondom. Jika Bunda merasa penis tergelincir di antara kondom dan vagina, hentikan hubungan seks.
- Setelah hubungan seks selesai, putar cincin bagian luar dan tarik keluar. Buang ke tempat sampah. Jangan buang kondom ke tempat pembuangan sampah atau gunakan kembali.
Efektifkah menggunakan kontrasepsi selain kondom?
Jika menggunakan kondom serta bentuk kontrasepsi lain, peluang Bunda atau pasangan untuk hamil lebih rendah. Ingatlah bahwa setiap bentuk kontrasepsi memiliki tingkat efektivitasnya sendiri, dan beberapa lebih efektif daripada yang lain.
Seperti halnya kondom, bentuk kontrasepsi lain harus digunakan dengan benar agar seefektif mungkin. Jika Bunda atau pasangan tidak ingin hamil, sebaiknya gunakan kondom dan alat kontrasepsi lain seperti kontrasepsi oral atau IUD untuk mengurangi risiko kehamilan.
Bagaimana mengetahui penggunaan kondom sudah tepat?
Seperti yang disebutkan, menggunakan kondom dengan benar mengurangi risiko kehamilan. Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui tentang penggunaan kondom dengan benar:
1. Ukuran
Menggunakan ukuran yang tepat itu penting. Namun, bagaimana cara tahu ukuran kondom yang harus digunakan?
Produsen kondom eksternal sering menggunakan istilah yang tidak jelas seperti "XXL". Berdasarkan hal itu saja, sulit untuk menentukan ukuran yang dibutuhkan.
Sebagian besar kondom eksternal berukuran standar akan pas untuk sebagian besar penis. Kondom sangat melar, dan kondom eksternal biasanya jauh lebih panjang daripada penis rata-rata. Sangat tidak mungkin kondom eksternal standar tidak pas untuk penis besar.
Namun, sebagian pria lebih suka yang lebih ketat, sementara yang lain merasa tidak nyaman dengan kekencangan tersebut. Sebaiknya periksa situs web merek untuk mengetahui ukurannya. Dengan begitu, Bunda atau pasangan dapat mengukurnya secara pribadi dan mencocokkannya dengan ukuran di situs web.
2. Penyimpanan
Meskipun tampaknya nyaman untuk menyimpan kondom di dompet, menyimpannya di sana untuk sementara waktu bukanlah ide yang baik. Panas tubuh dan gesekan (karena sering menggunakan dompet) dapat merusaknya.
Demikian pula, bukanlah ide yang baik untuk menyimpannya di mobil, kamar mandi, atau saku untuk waktu yang lama. Sebaliknya, simpanlah di tempat yang sejuk, seperti laci atau lemari seperti dikutip dari laman Healthline.
Jika berhubungan seks di tempat lain dan perlu membawa kondom, simpanlah di tas perlengkapan mandi, dompet koin, saku di sisi tas, atau dompet kosong dan bukan tempat yang tidak akan digosok atau dipanaskan. Agar aman, simpan kondom di tas atau dompet hanya beberapa jam sebelum berniat menggunakannya.
3. Kedaluwarsa
Ya, kondom memiliki tanggal kedaluwarsa. Jika menggunakan kondom yang sudah kedaluwarsa, kondom tersebut kemungkinan besar akan robek. Jadi, pastikan mengecek tanggal kedaluwarsa di kemasan sebelum menggunakannya.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)