Jakarta -
Seorang Bunda berhasil melalui persalinan yang rumit dan melahirkan bayi kembar identik dengan kondisi langka, yakni monoamniotik. Meski bisa melewati proses tersebut, satu anaknya mesti dikorbankan untuk menyelamatkan satu anak lainnya.
Bunda yang berprofesi sebagai perawat ini didiagnosis dengan kehamilan kembar monoamniotik pada usia kehamilan 21 minggu. Dilansir Hindustan Times, kembar monoamniotik adalah kembar identik yang berbagi kantung ketuban dan plasenta dan merupakan jenis kehamilan kembar yang langka.
Bayi kembar monoamniotik ini memiliki hubungan vaskular (pembuluh darah) yang disebut anastomosis, di mana darah mengalir dari satu bayi ke bayi lainnya karena berbagi plasenta. Kondisi tersebut menempatkan kedua bayinya pada risiko kematian.
Menurut salah satu dokter yang menangani, Dr. Shweta Gugale, kondisi satu bayi kembar di India ini cukup mengkhawatirkan. Hal tersebut dapat menyebabkan perkembangan kedua bayi kembar terganggu hingga menyebabkan keguguran.
"Satu bayi sangat kecil, sementara bayi lainnya berkembang secara normal. Bayi yang kecil memiliki suplai darah yang menipis yang akhirnya akan berhenti diproduksi. Namun, karena adanya hubungan pembuluh darah, bayi yang berkembang secara normal akan mulai memberikan darahnya kepada bayi lainnya. Hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan keguguran total," ungkap Gugale.
Ya, menurut para dokter, bayi yang berkembang secara normal juga dapat berisiko tinggi. Bila tidak dilakukan prosedur oklusi tali pusat bipolar (bipolar cord occlusion) pada bayi yang kecil, maka peluang hidup bayi yang normal menjadi sangat rendah.
Tindakan medis untuk menyelamatkan bayi kembar
Untuk menyelamatkan kedua bayi kembar, dokter melakukan dua tahap prosedur medis. Pada langkah pertama, dokter menggunakan forcep bipolar untuk membekukan tali pusar bayi yang kecil, sehingga suplai darahnya berhenti.
Kemudian, dokter menggunakan teknologi laser yang dipandu fetoskopi untuk memotong tali pusar guna mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti kemungkinan terlilit tali pusar. Prosedur tersebut mengakibatkan bayi yang kecil mesti 'dikorbankan' untuk menyelamatkan saudara kembarnya.
Penanganan klinis kehamilan ini terbilang menantang, dengan risiko tinggi kematian janin yang tidak terduga (hingga 15 sampai 20 persen) dan/ risiko tinggi cedera otak pada bayi kembar yang selamat.
"24 jam pertama sangat penting bagi bayi kembar. Hasil tes Doppler setelah pengamatan 24 jam menunjukkan hasil normal, dan hasil pemindaian lanjutan ibu menunjukkan kehamilan yang sehat," ujar Gugale.
Ilustrasi bayi kembar/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Apa itu kembar monoamniotik?
Melansir dari laman Columbia University Department of Obstetrics and Gynecology, kembar monoamniotik terjadi ketika satu sel telur yang dibuahi menghasilkan kembar identik yang berbagi plasenta dan kantung ketuban yang sama. Kembar monoamniotik sangat jarang terjadi atau sekitar satu persen dari kembar identik dan kurang dari 0,1 persen dari semua kehamilan.
Bayi kembar monoamniotik sering mengalami masalah pada lilitan tali pusarnya, Bunda. Dalam beberapa kasus, lilitan tersebut bisa cukup parah hingga mengganggu suplai darah ke bayi kembar, di mana dapat mengakibatkan kematian salah satu atau kedua bayi.
Dikutip dari Texas Children's, diagnosis dini pada bayi kembar monoamniotik menjadi sangat penting untuk mengenali risiko terkait kehamilan. Diagnosis biasanya dilakukan selama USG prenatal rutin di trimester pertama, di mana kantung ketuban biasanya terlihat berisi dua janin atau memiliki plasenta yang sama.
Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus kehamilan kembar monoamniotik:
- Kelahiran prematur
- Selective fetal growth restriction (sFGR) atau pembatasan pertumbuhan janin selektif (salah satu janin tidak berkembang dengan baik)
- Twin-twin transfusion syndrome (TTTS)
- Twin reversed arterial perfusion (TRAP) abnormal atau pola aliran darah abnormal
- Kelainan cairan ketuban
- Kelainan bawaan, termasuk kelainan jantung, cacat tabung saraf, dan kelainan otak
- Keterlambatan perkembangan
- Kematian intrauterin pada salah satu atau kedua bayi kembar
- Kembar siam
- Preeklamsia atau tekanan darah tinggi ibu hamil ditandai kerusakan organ
- Perdarahan pasca persalinan
Persalinan kembar monoamniotik harus dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus untuk menangani. Tempat bersalin mesti memiliki unit perawatan intensif neonatal (NICU) dengan fasilitas terbaik untuk menangani bayi batu lahir prematur dan kritis.
Persalinan prematur umum terjadi pada kehamilan monoamniotik ini, Bunda. Sementara itu, persalinan sesar mungkin diperlukan bila terjadi komplikasi tali pusat.
Demikian kisah Bunda hamil bayi kembar monoamniotik dan penjelasan mengenai komplikasi dari kondisi langka ini. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)