Jakarta -
Dalam beberapa kesempatan, Bunda mungkin melihat bahwa mata bayi mengarah ke sisi yang berbeda dan saling tidak sejajar. Kondisi ini kerap disebut dengan trabismus atau mata juling.
Mata juling adalah kondisi yang kerap terjadi di masyarakat. Bahkan, sekitar tiga persen anak-anak mengalami hal ini.
Menurut Ahli Oftalmologi Anak, Leila M. Khazaeni, MD, strabismus paling sering berkembang pada anak usia dini. Selain itu, penyebabnya pun bisa beragam, termasuk riwayat keluarga.
"Strabismus paling sering berkembang pada anak usia dini. Penyebabnya pun bervariasi," ujarnya menilik dari laman MSD Manual.
"Seringkali tergantung pada usia dan termasuk riwayat keluarga dengan kondisi tersebut, kelainan genetik, atau cedera traumatis pada wajah atau kepala. Pada beberapa anak, rabun jauh yang berlebihan sering menjadi penyebabnya dan menyakit sistemik seperti kondisi tiroid merupakan penyebab yang paling umum pada orang dewasa," sambung dr. Leila.
Penyebab mata juling pada anak
Dikutip dari laman NHS, penyebab pasti mata juling pada bayi tidak selalu diketahui. Beberapa orang memang dilahirkan dengan mata juling dan yang lain mulai mengalami kondisi ini di kemudian hari.
Pada anak-anak, mata juling seringkali disebabkan oleh upaya mata mengatasi gangguan penglihatan. Misalnya saja seperti berikut ini:
- Rabun dekat, yakni ketika anak kesulitan melihat benda yang dekat
- Rabun jauh, yakni saat anak sulit melihat objek yang jauh
- Astigmatisme, yakni bagian depan mata melengkung tidak rata sehingga menyebabkan penglihatan kabur
Sementara itu, beberapa penyebab lain dari mata juling yang jarang terjadi adalah sebagai berikut:
- Infeksi seperti campak
- Kondisi atau sindrom genetik seperti down syndrome
- Keterlambatan perkembangan
- Kelumpuhan serebral
- Masalah lain dengan otak atau saraf
Selain itu, terkadang mata juling juga bisa menjadi gejala dari jenis kanker mata langka pada anak atau retinoblastoma. Karena itu, bawalah anak menemui dokter jika ia memiliki mata juling ya, Bunda.
Gejala mata juling
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua kasus mata juling mudah dilihat dengan mata telanjang ya, Bunda. Oleh karena itu, segeralah hubungi dokter untuk memeriksa kondisi anak.
Meski begitu, melansir dari laman Stanford Medicine, ada beberapa gejala mata juling yang penting untuk diperhatikan. Berikut ini deretannya:
- Mata tidak melihat ke arah yang sama pada waktu yang sama
- Mata tidak bergerak bersama-sama
- Menyipitkan atau menutup satu mata di bawah sinar matahari yang terang
- Memiringkan atau memutar kepala untuk melihat suatu objek
Cara mencegah mata juling
Menurut laman Healthline, mata juling tidak bisa dicegah, Bunda. Meski begitu, kondisi ini bisa dideteksi dini dan diobati.
Selain masalah penglihatan yang berkepanjangan, bayi dengan mata juling yang tidak diobati juga bisa mengalami keterlambatan mencapai milestone seperti menggenggam benda, berjalan, dan berdiri.
Bayi yang didiagnosis dan diobati sejak dini memiliki peluang terbaik untuk memiliki penglihatan yang baik serta berkembang dengan sehat.
Cara mengobati mata juling pada anak
Perawatan mata juling pada anak diberikan tergantung pada tingkat keparahannya. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan. Mengutip dari laman Healthline, berikut ini deretannya:
1. Gunakan kacamata
Kacamata berguna untuk mengoreksi penglihatan pada mata yang lemah atau mengaburkan penglihatan mata yang baik. Dengan begitu, mata yang lebih akan dipaksa untuk kuat.
2. Penutup mata
Penutup mata bisa digunakan pada mata juling bayi yang tidak mengembara atau bergerak. Hal ini karena ketika Si Kecil memiliki mata yang juling, mereka akan menggunakan mata yang lemah untuk melihat.
Penggunaan penutup mata ini bertujuan untuk memperkuat otot mata yang lemah dan memperbaiki penglihatan.
3. Obat tetes
Pemberian obat tetes pada mata yang juling berfungsi seperti penutup mata. Obat ini akan mengaburkan penglihatan anak yang masih sehat, sehingga mereka harus menggunakan mata yang lemah untuk melihat.
Obat tetes adalah pilihan yang tepat jika bayi tidak mau atau merasa tidak nyaman memakai penutup mata.
4. Operasi
Bayi yang matanya selalu juling lebih mungkin untuk menjalani operasi dibandingkan bayi yang hanya juling sesekali. Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan jahitan yang bisa disesuaikan sehingga mereka bisa mengubah kesejajaran mata setelah operasi.
Demikian informasi tentang mata juling pada bayi, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)