Mengenal Komplikasi Oropouche, Gigitan Nyamuk yang Sebabkan Janin Terlahir Cacat

1 month ago 8

Jakarta -

Bunda pernah mendengar virus Oropouche? Virus yang disebabkan gigitan nyamuk ini dapat menimbulkan dampak negatif pada kehamilan, termasuk menyebabkan janin terlahir cacat lho.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa virus Oropouche merupakan anggota genus Orthobunyavirus yang telah diketahui keberadaannya sejak tahun 1955. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, Bunda.

Menurut ulasan di jurnal Lancet terbaru, lebih dari 8.000 kasus virus Oropouche ini dilaporkan terjadi di daerah endemik Amazon, Amerika Selatan, pada 1 Januari-1 Agustus 2024.

Gejala infeksi virus Oropouche

virus Oropouche menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk. Beberapa nyamuk dapat menyebarkan virus ini, Bunda. Menurut ACOG, masa inkubasi setelah terpapar virus Oropouche biasanya terjadi selama 3-7 hari.

Gejala virus ini mirip dengan demam berdarah, zika, dan chikungunya. Berikut beberapa gejala umum dari infeksi virus Oropouche:

  • Demam mendadak
  • Sakit kepala
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi

Gejala lain yang tidak cukup umum di antaranya adalah pusing, mual dan muntah, ruam yang dimulai dari badan dan menyebar ke bagian tubuh ekstremitas, seperti tangan dan kaki. Sementara itu, gejala berat dari infeksi ini dapat berupa gangguan neurologis, seperti meningitis dan meningoensefalitis.

Gejala yang umum biasanya berlangsung 2 hingga 7 hari, tetapi sering kali muncul kembali beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Kebanyakan orang yang terkena virus ini akan pulih dalam beberapa hari hingga bulan. Sementara itu, beberapa di antaranya juga bisa mengalami sakit parah akibat Oropouche.

Gejala infeksi virus Oropouche tampak serupa pada perempuan yang sedang hamil dan tidak hamil. Namun, tidak diketahui apakah ibu hamil menunjukkan gejala yang lebih parah.

Komplikasi Oropouche pada ibu hamil

Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus Oropouche dapat ditularkan dari ibu hamil ke janinnya. Infeksi selama kehamilan telah dikaitkan dengan hasil kehamilan yang buruk, seperti stillbirth (lahir mati) dan cacat lahir.

"Informasi tentang Oropouche selama kehamilan masih sangat sedikit. Berdasarkan temuan beberapa kasus, ada kekhawatiran virus ini dapat ditularkan dari ibu hamil ke janinnya," tulis CDC.

Ada beberapa komplikasi Oropouche pada ibu hamil yang perlu Bunda waspadai. Selain stillbirth dan cacat lahir, infeksi virus ini juga dapat menyebabkan keguguran. Efek potensial pada janin terutama bersifat neurologis dan meliputi mikrosefali dan lesi otak kistik.

Berikut beberapa temuan kasus infeksi virus Oropouche pada ibu hamil yang dikaitkan dengan komplikasi pada janin:

  • Pada Juni 2024, analisis retrospektif mendeteksi antibodi IgM virus Oropouche dalam serum dan sampel serebrospinal dari empat bayi baru lahir dengan mikrosefali.
  • Pada Juli 2024, RNA virus Oropouche terdeteksi di beberapa jaringan janin yang meninggal pada usia kehamilan 30 minggu.
  • Pada Agustus 2024, seorang bayi berusia 47 hari dengan mikrosefali dan kelainan lainnya meninggal, dengan RNA virus Oropouche ditemukan di jaringan post mortem.
  • Negara bagian Ceara di Brazil melaporkan empat kasus dugaan infeksi virus pada ibu hamil, termasuk seorang ibu hamil berusia 40 tahun yang dinyatakan positif terinfeksi virus Oropouche pada 7 Agustus. Beberapa hari kemudian, janinnya meninggal pada usia kehamilan 35 minggu.

Ilustrasi NyamukIlustrasi Nyamuk Pembawa Oropouche/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Jonathan Austin Daniels

Penanganan infeksi virus Oropouche selama kehamilan

Sampai saat ini, tidak ada obat atau cara untuk mencegah penyebaran virus Oropouche dengan vaksin, Bunda. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan bila Bunda positif terinfeksi virus ini. Berikut langkah-langkahnya menurut CDC:

  • Gejala dapat diatasi dengan beristirahat, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti asetaminofen untuk mengurangi demam dan nyeri.
  • Perawatan medis tambahan atau rawat inap mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala yang lebih parah.
  • Ibu hamil dilarang mengonsumsi aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi risiko perdarahan.
  • Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan tentang rencana untuk memantau kehamilan dan mengevaluasi bayi saat lahir.

Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari bepergian ke daerah endemik virus ini selama kehamilan. Virus Oropouche telah ditemukan di beberapa negara di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Di tahun ini, beberapa negara lain telah melaporkan temuan kasus, seperti Bolivia, Brazil, Kolombia, Kuba, dan Peru.

"Sebelum bepergian, ibu hamil sebaiknya mendiskusikan rencana perjalanan dan potensi risikonya dengan dokter," demikian rekomendasi dari CDC.

Mencegah gigitan nyamuk selama hamil

Pencegahan lain yang dapat Bunda lakukan agar tidak terkena virus Oropouche adalah melindungi diri dari gigitan nyamuk. Berikut beberapa cara mencegah gigitan nyamuk selama hamil, terutama bila Bunda ingin bepergian jauh:

  • Gunakan obat nyamuk yang telah terdaftar, terbukti aman dan efektif digunakan selama kehamilan dan menyusui.
  • Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang.
  • Tetaplah di tempat ber-AC atau menggunakan kasa jendela dan pintu yang dirancang untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam ruangan.

Bunda juga dapat mencegah nyamuk yang membawa virus dengan menerapkan 3M Plus, yakni:

  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempat-tempat penampungan air
  • Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
  • Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
  • Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
  • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
  • Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

Demikian serba-serbi terkait virus Oropouche yang dapat menimbulkan komplikasi cacat lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online