Mengenal Metode Shichida, Cara Belajar dari Jepang untuk Optimalkan Otak Kanan Anak Sejak Dini

1 month ago 7

Ada banyak metode belajar yang dapat Bunda terapkan untuk memaksimalkan potensi anak. Salah satunya adalah metode Shichida, Bunda.

Metode Shichida pertama kali dikenalkan oleh profesor Makoto Shichida dari Jepang. Shicida merupakan metode pembelajaran yang dapat memunculkan potensi dan bakat luar biasa anak yang tertanam secara alami di otak kanannya.

Menurut Wakil Direktur Shichida Educational Institute, Mayumi Shichida, masa terbaik untuk stimulasi otak kanan anak adalah saat masa prenatal, yakni ketika anak masih di dalam kandungan ibunya. Lalu ketika anak lahir, kemampuan otak kirinya untuk bekerja semakin sempurna sampai usia 6 tahun. Di usia 6 tahun, otak kirinya mulai mengambil alih untuk memproses informasi yang masuk.

"Otak kiri berfungsi memproses informasi satu per satu. Jadi kemampuannya terhadap informasi itu terbatas. Sementara, otak kanan itu karakteristiknya menerima informasi secara instan atau langsung tanpa diproses. Kemampuannya tidak terbatas," kata Mayumi dalam Seminar Pengenalan Metode Shichida di Jakarta Selatan, Senin (14/10/24).

"Kemampuan jenius dari seseorang itu ada di dalam otak kanan. Anak kecil yang baru lahir otak kanannya itu dominan, otak kiri masih kurang berfungsi. Oleh karena itu, stimulasi otak kanan sangat penting di usia dini," sambungnya.

Metode Shichida memang menekankan pada kerja optimal otak kanan, Bunda. Tetapi, bukan berarti metode ini mengesampingkan fungsi otak kiri ya.

Metode Shichida mempromosikan pendidikan pada seluruh bagian otak dengan mengembangkan otak kanan dan kemudian menghubungkannya ke otak kiri, sehingga memungkinkan kedua sisi otak bekerja sama secara seimbang.

"Otak kanan punya kemampuan menyerap informasi sebanyak-banyaknya. Tapi yang penting bukan hanya kemampuan anak dalam mendapatkan informasi saja, tapi bagaimana mereka mampu mengekspresikan apa yg sudah masuk otak kanan, dan tugas mengekspresikan itu merupakan fungsi dari otak kiri," ujar Mayumi.

Aktivitas dalam metode Shichida

Anak belajar

Ilustrasi Anak Belajar/ Foto: iStock

Dalam metode Shichida, aktivitas mengasah memori menjadi yang paling penting. Memori yang tersimpan sejak dini di otak kanan diharapkan dapat 'dikeluarkan' kembali saat anak membutuhkannya kelak, terutama ketika masuk sekolah.

Salah satu aktivitas dalam metode Shichida adalah mengenalkan objek atau hal baru ke anak melalui media flashcard. Nah, agar otak kanan mampu menerima memori dengan baik, satu demi satu flashcard berisi objek dapat dikenalkan ke anak dengan cepat.

"Memori adalah sesuatu yang sangat penting. Metode ini bisa dilakukan dengan cara memberikan informasi yang cepat dan dengan jumlah informasi yang banyak untuk stimulasi otak kanan. Misalnya, menggunakan dan mengganti flashcard dengan cepat untuk mengenalkan informasi beberapa objek," ungkap Mayumi.

"Bagi orang dewasa, kecepatan yang digunakan untuk mengganti flashcard bisa sangat menyulitkan, tetapi bagi anak, hal itu akan terlihat seperti pelan, dan informasinya justru bisa masuk ke otak kanan anak. Sebaliknya, kalau kasih informasinya pelan-pelan, itu masuknya akan ke otak kiri yang kerjanya memproses satu per satu informasi, sementara otak janin jadi tidak bekerja."

Otak kanan yang distimulasi sejak dini dapat memberikan manfaat luar biasa pada anak. Selain membantu mengembangkan kemampuan berpikirnya, anak juga bisa menjadi lebih percaya diri ketika masuk ke dunia sekolah.

Banner 9 Tanda Anak Kurang kasih sayang orang tua

Jenis aktivitas dalam metode Shichida

Metode Shichida dapat dimulai sejak anak berusia 6 bulan hingga 6 tahun. Ada beberapa jenis aktivitas dan kemampuan yang dikembangkan oleh metode Shichida, seperti:

  • Metode pernapasan
  • Pelatihan gambar (image training)
  • Penggunaan flashcard
  • Permainan Which one?
  • Resitasi
  • Berpikir kritis
  • Seni bahasa
  • Angka
  • Lembar kerja pembelajaran
  • Membaca buku bergambar
  • Keinginan untuk belajar
  • Konsentrasi
  • Daya ingat yang luar biasa
  • Ekspresif
  • Kemampuan membaca
  • Kemampuan berkompetisi
  • Kemampuan menghitung
  • Pemahaman bacaan
  • Keterampilan kepemimpinan (leadership)

Dalam metode Shichida, repetisi atau pengulangan perlu dilakukan pada setiap pembelajaran. Untuk itu, peran orang tua menjadi sangat penting untuk melakukan pengulangan ini ke anak saat berada di rumah.

Pada akhirnya, interaksi antara orang tua dan anak juga akan terbangun. Inilah yang dikenal dengan pendidikan menggunakan 'hati' yang termasuk dalam metode Shichida.

"Selain edukasi mengembangkan otak kanan, dikenal juga edukasi mengembangkan 'hati' anak. Di otak kanan, ada semacam koneksi yang berhubungan ke hati anak. Jadi, saat menerima informasi, ia merasakan kenyamanan. Ia juga memiliki perasaan aman dan dicintai oleh orang tuanya. Itu salah satu hal yang juga penting untuk perkembangan otak kanan," kaya Mayumi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Kenali juga usia anak mulai belajar membaca dan berhitung, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/ank)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online