Mengenal Pemeriksaan Visus Mata untuk Menguji Ketajaman Penglihatan

1 month ago 6

Visus mata adalah pemeriksaan yang bisa dilakukan secara rutin untuk mengetahui ketajaman penglihatan dan perubahan yang terjadi seiring waktu. Pemeriksaan visus mata mungkin sudah tak asing lagi bagi seseorang yang memakai kacamata rabun jauh, rabun dekat, atau silinder.

Melakukan pemeriksaan mata merupakan bagian penting untuk menjaga kesehatan. Seseorang yang memiliki mata sehat pun setidaknya perlu melakukan pemeriksaan satu hingga dua kali dalam 10 tahun.

Tes visus mata juga penting dilakukan apabila seseorang mengalami kesulitan untuk membaca atau melihat objek dengan jelas. Hal ini bisa menandakan kelainan refraksi mata sehingga perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk membantu seseorang melihat dengan jelas.

Apa itu pemeriksaan visus mata?

Pemeriksaan visus mata adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa baik ketajaman penglihatan seseorang. Pemeriksaan visus mata dapat membantu dokter mata untuk menentukan apakah pasien memerlukan koreksi penglihatan (menggunakan kacamata/lensa kontak) atau tidak.

Sementara itu, ketajaman penglihatan adalah istilah medis untuk seberapa baik seseorang dapat melihat. Tes visus mata umumnya menjadi cara tercepat bagi dokter mata untuk mengetahui apakah kualitas penglihatan seseorang telah berubah.

Pemeriksaan visus mata perlu dilakukan apabila seseorang mengalami kesulitan melihat objek dengan jelas karena kondisi tersebut mungkin menandakan adanya kelainan refraksi mata seperti rabun dekat, rabun jauh, dan silinder.

Hingga kini, pemeriksaan visus mata tidak hanya bisa dilakukan oleh dokter mata. Banyak layanan optik yang menyediakan tes visus mata untuk mengukur ketebalan lensa yang dibutuhkan. Bahkan, pemeriksaan visus mata juga tersedia secara daring atau online melalui aplikasi khusus.

Tes visus mata Snellen Chart

Snellen Chart adalah bagan berisi huruf-huruf kapital untuk menguji ketajaman penglihatan. Snellen Chart biasanya memiliki 11 baris huruf kapital, dengan huruf terbesar di baris pertama dan semakin mengecil di baris-baris bawahnya.

Snellen Chart pertama kali dikembangkan oleh dokter mata asal Belanda, Hermann Snellen, pada tahun 1862. Ia bekerja sama dengan Dr. Franciscus Donders yang mendiagnosis masalah penglihatan dengan meminta pasien melihat bagan di dinding untuk memberitahu apa yang bisa dilihat.  

Saat melakukan tes visus mata, pasien harus berdiri sejauh 6 meter atau 20 kaki dari Snellen Chart dan membaca bagan tanpa menggunakan kacamata atau lensa kontak. Pasien kemudian menutup salah satu matanya saat membaca huruf-huruf kecil dan melakukannya kembali pada mata satunya.

Kapan pemeriksaan visus mata harus dilakukan?

Pemeriksaan visus mata secara teratur dapat membantu dokter atau spesialis mata mendeteksi masalah sedini mungkin. Menurut American Academy of Ophthalmology, seseorang perlu menjalani pemeriksaan mata dasar pada usia 40 tahun. Pada usia ini, tanda-tanda awal penyakit atau perubahan penglihatan dapat terjadi.

Pemeriksaan visus mata dilakukan untuk mendiagnosis kelainan refraksi mata seperti rabun jauh (mata minus), rabun dekat (mata plus), dan astigmatisme (mata silinder). Selain itu, tes visus mata juga dapat membantu dokter mendeteksi penyakit mata seperti presbiopi (mata tua) dan buta warna.

Seberapa sering pemeriksaan visus mata biasanya tergantung dengan usia seseorang. Berikut selengkapnya:

  • Anak-anak: Pemeriksaan visus mata anak diperlukan pada setiap kunjungan kesehatan sampai memasuki sekolah, kemudian setiap satu atau dua tahun sekali.
  • Orang dewasa di bawah 40 tahun: Pemeriksaan visus mata dilakukan setiap 5 hingga 10 tahun.
  • Orang dewasa antara usia 40-54 tahun: Tes visus mata dilakukan setiap dua sampai empat tahun sekali.
  • Orang dewasa di atas 55 tahun: Tes visus mata dilakukan setiap satu hingga tiga tahun sekali.

Arti angka pada Snellen Chart

Pengukuran Snellen Chart menggunakan sistem metrik dengan rumus jarak pandang dibagi ukuran huruf. Misalnya, hasil tes visus mata menunjukkan penglihatan 6/6 yang artinya seseorang dapat melihat jelas dalam jarak 6 meter seperti apa yang dapat dilihat orang normal.

Di Indonesia, ketajaman penglihatan yang umum digunakan adalah 6/6, yakni kemampuan seseorang melihat huruf kecil dengan jelas dalam jarak 6 meter. Penglihatan 6/6 adalah hasil tes visus mata normal saat seseorang bisa melihat jelas dalam jarak 6 meter seperti rata-rata orang pada umumnya.

Jika hasil tes visus mata lebih buruk dari penglihatan normal 6/6, artinya seseorang tidak dapat melihat jelas dalam jarak 6 meter. Misalnya, penglihatan 6/12 artinya seseorang hanya bisa melihat jelas dalam jarak 6 meter, sedangkan orang dengan penglihatan normal bisa melihat dalam jarak 12 meter.

Penilaian visus mata

Pemeriksaan visus mata meliputi penilaian untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penglihatan 6/6 atau tidak. Penilaian visus mata biasanya dicatat sebagai berikut:

  • Tanpa koreksi (uncorrected) yang berarti tidak memakai kacamata atau lensa kontak.
  • Dengan koreksi (best corrected) yaitu dengan resep kacamata atau lensa kontak terbaik yang memungkinkan.

Untuk pemeriksaan visus mata tanpa koreksi, pasien akan diminta untuk melepas kacamata atau lensa kontak dan berdiri sejauh 6 meter dari Snellen Chart. Pasien kemudian diminta untuk menutup satu matanya dengan tangan dan menyebutkan huruf pada bagan. Hal ini dilakukan kembali dengan menutup mata satunya. Jika diperlukan, tes visus mata diulang dengan memakai kacamata atau lensa kontak.

Prosedur pemeriksaan visus mata

Prosedur pemeriksaan visus mata biasanya meliputi tahapan-tahapan berikut ini:

  • Pasien diminta berdiri atau duduk dalam jarak 6 meter dari Snellen Chart.
  • Dokter atau spesialis mata meminta pasien untuk menutup salah satu mata dengan telapak tangan atau selembar kertas.
  • Pasien diminta untuk membaca perlahan huruf-huruf pada Snellen Chart dari atas ke bawah.
  • Pasien akan terus membaca huruf ke baris bawah sampai tidak bisa melihat huruf atau simbolnya dengan jelas.
  • Setelah selesai dengan satu mata, pasien melakukan tes lagi dengan menutup mata satunya.

Saat huruf semakin sulit dibaca, tidak apa-apa untuk menebaknya. Tetapi pasien perlu memberitahu dokter saat huruf-huruf mulai kabur atau sulit dibaca. Jangan menyipitkan mata atau memaksa mata melihat karena tujuan pemeriksaan visus mata adalah untuk mendapatkan penilaian ketajaman penglihatan yang akurat.

Cara lain untuk pemeriksaan refraksi mata

Terdapat beberapa pemeriksaan selain visus mata yang dapat dilakukan untuk mengetahui kelainan refraksi mata. Adapun pemeriksaannya sebagai berikut:

1. Retinoskopi

Retinoskopi adalah metode utama yang dilakukan untuk mengetahui kelainan refraksi dan menentukan resep untuk lensa korektif. Retinoskopi berarti pemeriksaan retina untuk mendeteksi tingkatan miopi, hipermetropi, atau emetropia.

2. Autorefraksi

Pemeriksaan refraksi mata ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut autorefraktor. Alat ini adalah instrumen yang menggunakan light rays dan komputer untuk mengukur bagaimana cahaya dibiaskan melalui mata.

3. Pemeriksaan lampu celah (slit lamp)

Untuk memeriksakan kelainan refraksi, pasien duduk dan menempatkan wajahnya di lampu celah. Dokter kemudian akan melihat lapisan mata, lensa, dan kornea untuk mengetahui adanya kondisi abnormal pada mata.

4. Tes tekanan mata (tonometri)

Tes tekanan mata atau tonometri dilakukan untuk mengukur tekanan intraokular (IOP). Tekanan intraokular yang tinggi merupakan salah satu tanda glaukoma.

5. Tes gerakan mata

Tes gerakan mata atau ocular motility bertujuan untuk mengevaluasi gerakan mata. Dokter akan memeriksa apakah mata pasien sejajar dan apakah otot-otot mata bekerja dengan baik.

6. Pemeriksaan pupil

Kelainan refraksi juga dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan pupil. Dokter akan memeriksa bagaimana pupil bereaksi terhadap cahaya dengan menyinari mata menggunakan senter. Mata yang normal pupilnya akan mengecil. Sebaliknya, pupil yang melebar atau tidak bereaksi dapat mengindikasikan adanya masalah.

Demikian penjelasan seputar tes visus mata dengan Snellen Chart hingga prosedurnya. Semoga bermanfaat Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online