Jakarta -
Sindrom kaki gelisah ternyata banyak ditemui pada perempuan yang sedang hamil. Yuk, mengenal sindrom kaki gelisah saat hamil lebih lanjut dari penyebab, gejala, dan pengobatannya ya, Bunda.
Setiap ibu hamil memang memiliki pengalaman masing-masing dalam kehamilannya. Selain mengalami perubahan secara fisik, para ibu hamil juga kerap mengalami kondisi restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah.
Apa itu sindrom kaki gelisah?
Sindrom kaki gelisah biasanya dirasakan seperti sensasi gatal, tertarik, ataupun seperti burning sehingga membuat mereka sangat ingin menggerakkan kakinya. Begitu mereka menggerakkan kaki, sensasi itu sering kali mereda.
Penyebab dari sindrom kaki gelisah memang tak banyak diketahui penyebabnya ya, Bunda. Ilmuwan sendiri tidak tahu persis apa yang menyebabkan para ibu hamil mengalami sensasi tersebut di malam hari. Namun, beberapa orang percaya bahwa hal itu mungkin berasal dari ketidakseimbangan zat kimia otak dopamin. Zat kimia itu biasanya membantu menjaga gerakan otot tetap halus dan merata.
Sindrom kaki gelisah pada kehamilan dapat dipicu oleh kurangnya asam folat atau zat besi. Ada juga beberapa bukti bahwa peningkatan kadar estrogen selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom kaki gelisah.
Mencoba menenangkan sindrom kaki gelisah sepanjang malam dapat membuat Bunda mengantuk dan mudah tersinggung atau sensitif di siang hari, seperti dikutip dari laman WebMd.
Selain itu, mengalami sindrom kaki gelisah juga dapat membuat seseorang lebih mungkin mengalami persalinan yang lebih lama dan memerlukan operasi caesar.
Gejala sindrom kaki gelisah
Gejala utama dari sindrom kaki gelisah ialah keinginan yang kuat untuk menggerakkan kaki. Hal ini juga dapat menyebabkan sensasi merangkak atau merayap yang tidak menyenangkan di kaki, betis, dan paha seperti dikutip dari laman NHS.
Sensasi ini sering kali lebih buruk di sore atau malam hari. Kadang-kadang, lengan juga terpengaruh. Sindrom kaki gelisah juga dikaitkan dengan gerakan kaki dan lengan yang tidak disengaja, yang dikenal sebagai gerakan tungkai periodik atau periodic limb movements (PLM).
Beberapa orang mengalami gejala sindrom kaki gelisah sesekali, sementara yang lain mengalaminya setiap hari. Gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Dalam kasus yang parah, sindrom kaki gelisah dapat sangat menyusahkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang.
Mengobati sindrom kaki gelisah saat hamil
Jika gejala sindrom kaki gelisah yang Bunda alami cukup parah hingga mengganggu tidur di malam hari, Bunda mungkin perlu menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Sebab, hal itu bisa menjadi tantangan selama kehamilan.
Sebagian besar obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sindrom kaki gelisah, seperti Requip (ropinirole) dan Mirapex (pramipexole), belum diteliti secara ekstensif pada perempuan hamil. Jadi, tidak ada cukup data untuk menentukan semua risiko potensial bagi perkembangan janin.
Sebelum Bunda mengonsumsi obat apa pun untuk sindrom kaki gelisah, dokter Bunda harus memeriksa kadar zat besi Bunda. Jika kadarnya rendah, Bunda dapat mengonsumsi suplemen zat besi. Dalam banyak kasus, ketika pasokan zat besi dalam tubuh rendah, suplemen akan cukup untuk memperbaiki sindrom kaki gelisah.
Jika gejala sindrom kaki gelisah masih belum hilang setelah kekurangan zat besi ditemukan dan diobati, beberapa dokter meresepkan obat opioid (narkotika). Karena risiko gejala putus zat pada bayi baru lahir, opioid biasanya diberikan untuk jangka waktu yang singkat.
Perubahan gaya hidup
Jika sindrom kaki gelisah yang Bunda rasakan tidak terlalu parah, cobalah membuat beberapa perubahan sederhana pada rutinitas Bunda. Perubahan gaya hidup ini telah terbukti tidak hanya mengurangi gejala sindrom kaki gelisah, tetapi juga baik untuk kehamilan Bunda secara umum. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Hindari minum kopi, soda, dan minuman berkafein lainnya.
2. Berolahragalah setiap hari, tetapi berhentilah dalam beberapa jam sebelum tidur agar Bunda tidak terlalu lelah untuk tidur.
3. Lakukan rutinitas tidur yang teratur. Tidur dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari, jika memungkinkan. Sebelum tidur, rileks dengan mandi air hangat atau meringkuk di tempat tidur sambil membaca buku yang bagus.
4. Gunakan bantal pemanas.
5. Setiap kali Bunda bangun dengan sindrom kaki gelisah, cobalah kiat-kiat berikut untuk menghilangkan rasa nyeri sehingga Bunda dapat kembali tidur seperti memijat kaki, kompres otot kaki dengan air hangat, dan bangun serta berjalan atau sekadar regangkan kaki.
Pada dasarnya, sindrom kaki gelisah dapat hilang setelah melahirkan. Dalam beberapa hari setelah bayi Bunda lahir, dalam banyak kasus sindrom ini akan hilang. Itu merupakan kabar baik ya, Bunda, karena sebagai ibu baru tentunya akan banyak agenda mengurus bayi yang lebih mendesak untuk dilakukan di tengah malam.
Jika gejalanya terus berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)