TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan akan memberikan skrining kesehatan gratis kepada setiap warga yang berulang tahun mulai 2025. Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan skrining ini bukan seperti medical check up jutaan rupiah yang biasanya ada di rumah sakit.
“Ini bukan skrining rumah sakit ya, (tapi) skrining di puskesmas. Jadi jangan bayangkan kayak medical check up,” kata Budi saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa, 12 November 2024.
Skrining gratis ini, kata Budi, akan difokuskan untuk pendeteksian penyakit sesuai kelompok umur. Di luar cek kesehatan dasar seperti gula darah, kolestorel, dan tekanan darah, akan ada pendeteksian penyakit seperti kanker untuk lansia dan congenital hypothyroid untuk bayi.
Saat ini, Budi mengatakan kementeriannya sedang mempersiapkan fasilitas puskesmas untuk menunjang pelaksanaan program skrining kesehatan gratis. “Kita (sedang) melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat lab darah,” kata Budi.
Budi juga mengatakan Kementerian Kesehatan telah mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 13 triliun. Dari tambahan anggaran tersebut, sebanyak Rp 1,7 triliun akan dialokasikan untuk mendukung skrining gratis. Sementara itu, sekitar Rp 8 triliun akan dialokasikan untuk penanganan tuberkulosis dan sekitar Rp 3 triliun akan dialokasikan untuk pembanguna rumah sakit.
Adapun tiket skrining kesehatan gratis bisa didapatkan melalui aplikasi Satu Sehat. Sehingga, Budi mengimbau agar warga segera mengunduh aplikasi itu.