Gritte Agatha menceritakan pengalaman pertamanya naik pesawat saat hamil untuk liburan ke luar negeri bareng suami dan keluarganya. Sebelum terbang, Gritte mengaku berkonsultasi dulu ke dokter kandungan pribadinya.
Ia ingin memastikan kesehatannya dan calon Si Kecil kuat untuk bisa naik pesawat dan liburan. Bersyukurnya setelah cek, istri Arif Hidayat ini diperbolehkan naik pesawat oleh dokter kandungannya.
"3 hari sebelum berangkat untungnya aku konsul dulu ke dokter. Sebenarnya udah deg-degan sih jangan-jangan ga dibolehin. Lega banget rasanya pas keluar kata boleh dari dokter Azen," kata Gritte Agatha dikutip dari akun Instagramnya @gritteagathaa.
Meski demikian, Gritte meminta untuk para Bunda yang sedang hamil memastikan kondisi kesehatannya dan calon bayinya. Pasalnya kondisi ibu hamil masing-masing berbeda.
"Tapi baliknya lagi ya ke kesehatan masing-masing dan juga harus seizin dokter," tuturnya.
Gritte dan Arif bersama kedua orangtua mereka akhirnya terbang ke Shanghai China. Gritte mengaku awalnya panik lantaran tiket untuk liburan ke Shanghai sudah dia beli sebelum hamil. Beruntungnya dia bisa terbang lantaran kondisi kehamilannya memungkinkan dia naik pesawat, liburan.
Perempuan 28 tahun ini menyarankan Bunda untuk membeli tiket pesawat, hotel sampai tiket di tempat rekreasi selama liburan bisa refundable. "Jadi kalau ada apa-apa paling nggak hilang 100 persen. Daripada pas udah deket kenapa-kenapa jadi bingung sendiri kan," tutur Gritte.
Bersyukurnya lagi, selama liburan mulai dari perjalanan sampai kembali ke Indonesia Gritte dalam keadaan sehat. Begitu juga dengan calon bayi yang ada di kandungannya.
"Bersyukur banget selama perjalanan sampai pulang aku sehat dan nggak ada kejadian apa-apa. Jadi ibu hamil harus happy terus ya supaya bayi kita bahagia juga," kata Gritte.
Lantas berapa sih usia kandungan ibu hamil yang aman saat naik pesawat?
Usia kehamilan yang ideal buat naik pesawat
Foto: (Getty Images/iStockphoto/Liderina)
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dalam kebanyakan kasus, ibu hamil dapat melakukan perjalanan dengan aman mendekati Hari Perkiraan Lahir (HPL). Namun, mudik mungkin tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan.
"Jika berencana melakukan perjalanan saat hamil, bicarakan dengan dokter kandungan dan kebidanan atau ahli perawatan kesehatan lainnya. Tidak peduli bagaimana Anda memilih untuk bepergian, sebaiknya pikirkan dahulu tentang kenyamanan dan keamanan Anda," tulis ACOG dalam resminya.
ACOG menjelaskan, waktu terbaik untuk bepergian adalah pertengahan kehamilan, yakni 14 sampai 28 minggu. Selama minggu-minggu ini, energi Bunda sudah kembali dan morning sickness sudah membaik atau hilang.
Setelah masuk usia 28 minggu, Bunda tidak dianjurkan untuk melakukan perjalanan. Pasalnya di usia kehamilan ini, kemungkinan sulit bagi tubuh untuk bergerak dan duduk dalam waktu lama.
Menurut American Pregnancy Association (APA) waktu ideal untuk melakukan perjalanan adalah di trimester kedua. Ini juga berlaku bagi ibu hamil yang naik pesawat. Sebaliknya, ibu hamil tidak dianjurkan naik pesawat di usia kehamilan yang sudah besar. Kebanyakan maskapai penerbangan memiliki persyaratan khusus untuk ibu hamil yang ingin melakukan perjalanan.
"Sebagian besar maskapai mengizinkan wanita hamil untuk melakukan perjalanan selama bulan kedelapan kehamilan. Bepergian selama bulan kesembilan kehamilan biasanya diperbolehkan bila ada izin dari penyedia layanan kesehatan," ujar APA.
Sementara menurut ACOG, sebagian besar maskapai biasanya mengizinkan ibu hamil untuk melakukan penerbangan domestik hingga usia kehamilan sekitar 36 minggu. Tapi jika Bunda merencanakan penerbangan internasional, batas waktu untuk bepergian mungkin lebih awal lagi.
ACOG menyarankan ibu hamil untuk tidak naik pesawat bila memiliki kondisi medis atau kehamilan dapat memburuk karena terbang atau memerlukan perawatan medis darurat. Perlu diingat bahwa keadaan darurat biasanya terjadi pada trimester pertama dan ketiga.
Kata dokter tentang aturan naik pesawat saat hamil
Menurut Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG., syarat utama mudik bagi ibu hamil adalah usia kehamilan tidak lebih dari 32 minggu untuk yang jalur darat, dan tak lebih 34 minggu untuk jalur udara.
Bunda harus tahu ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan untuk mudik. Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya kontraksi persalinan.
"Kalau jalur darat, bagusnya tidak lebih dari (usia kehamilan) 32 minggu, karena ibu hamil di trimester akhir itu makin cepat lelah," kata Adila kepada HaiBunda.
Selain itu, Adila mengatakan bahwa ibu hamil butuh istirahat lebih banyak karena membawa beban berlabihan. Jadi jika jalanan macet karena mudik dipastikan tidak bisa istirahat, makan dan minum jadi sulit diatur. Telebih jika buang air kecil sulit jadi ditahan dan berisiko ISK (infeksi saluran kemih).
"Itu semua yang dihindari agar tidak terjadi kontraksi," kata Adila.
Tak jauh berbeda dengan jalur darat, ibu hamil juga perlu mempertimbangkan dengan matang bila melakukan perjalanan dengan pesawat. Pastikan usai kehamilan sesuai aturan maskapai dan lama perjalanan tidak lebih dari 4 jam.
"Kalau pesawat itu tidak lebih dari 4 jam dan di usia kehamilan kurang dari 34 minggu. Naik pesawat tidak ada efek ke janin, yang ditakutkan terjadi kontraksi. Ini kan juga sudah ada batasan usia ibu hamil boleh naik pesawat dari maskapai," ujar Adila.
Nah, bagi Bunda yang ingin mudik saat hamil, jangan lupa untuk mempersiapkan dengan matang. Pastikan asupan nutrisi terpenuhi dan nyaman selama perjalanan.
"Jadi saat mudik itu makan dan minum cukup, istirahat cukup, dan jangan menahan buang air kecil," ujar Adila.
Nah begitulah usia kandungan ibu hamil yang aman dan tepat akan tidak membayakan Bunda dan calon Si Kecil. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut ini:
(pri/pri)
Loading...