Respons Surya Paloh soal Kans Prananda Paloh sebagai Calon Ketum NasDem

1 week ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum (ketum) Partai NasDem Surya Paloh mengaku belum ada nama yang masuk ke dalam daftar calon pengganti dirinya sebagai Ketum NasDem. Ketika ditanya mengenai kesiapan Prananda Paloh, Surya menjawab bahwa putranya itu masih berproses.

“Barangkali dia akan berproses ke depan, kalau dia sudah siapkan dirinya dan dia acceptable (dapat diterima). Suatu ketika nanti, tidak sekarang,” ucap Surya saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta, Senin malam, 11 November 2024.

Terlepas dari itu, Surya mengatakan bahwa syarat untuk menjadi Ketum Partai NasDem ada beberapa hal, termasuk di antaranya memiliki kepribadian yang kokoh, kemampuan, dan keuletan.

“Ini merupakan modal utama,” kata Surya.

Awalnya Surya menyebut dirinya tidak mungkin menjadi ketum partai yang telah berusia 13 tahun itu sepanjang masa karena mengingat kondisinya yang tidak akan senantiasa prima.

“Tidak mungkin seorang Surya Paloh mendirikan partai ini, jadi ketua umum partai ini sampai sepanjang masa. Ada proses yang dia akan lalui, di mana mungkin kapasitas, kapabilitas, kearifan dia belum tentu dia akan bisa pertahankan dalam kondisi yang tetap prima,” ujar Surya.

Menurut Surya, ada proses kehidupan yang niscaya dilalui setiap manusia. Proses itu, kata dia, merupakan hukum alam yang berlaku secara universal kepada siapa saja, baik individu maupun kelompok.

“Bahwasanya hukum alam sudah pasti memastikan ada satu proses yang berkelanjutan: masa belia, remaja, dewasa, matang, mulai menua, tua, dan akhirnya tiada,” ujarnya.

Menurut Surya, hukum alam tidak bisa ditentang. Oleh sebab itu, ia berharap semua pihak dapat memahami dirinya.

“Ini harus benar-benar bisa kita pahami. Kita tidak bisa menentang hukum alam. Boleh saja maksud hati ingin memeluk gunung, tapi apa daya tangan tidak sampai. Jangan nanti nafsu besar, tenaga kurang,” tutur dia.

Mengingat hal tersebut, Surya meyakini bahwa upaya sistematis dan manajerial di tubuh partai perlu ditata sedemikian rupa demi mempersiapkan transformasi dan regenerasi.

Dia bahkan mengaku, ada sosok yang lebih baik dari dirinya untuk menjabat posisi tertinggi Partai NasDem.

“Ketika upaya transformasi tadi memang dipersiapkan, akan ada, bahkan lebih baik, lebih bagus, (dan) lebih hebat daripada sang pendiri partai ini,” ujarnya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online