Studi Terbaru Temukan Perubahan Fungsi Otak Saat Hamil yang Sebabkan Pregnancy Brain

1 month ago 22

Jakarta -

Bunda pernah dengar pregnancy brain? Pregnancy brain sering dikaitkan dengan perubahan 'perilaku' ibu hamil yang membuatnya menjadi mudah lupa atau kehilangan fokus.

Psikolog Dr. Timothy Legg mengatakan bahwa pregnancy brain dimulai sejak trimester pertama kehamilan atau ketika terjadi lonjakan hormon. Pregnancy brain lalu dapat diperburuk dengan gangguan tidur yang umum terjadi di awal kehamilan.

"Calon ibu akan mengalami beberapa perubahan fisik dan mental yang dapat menyebabkan pregnancy brain. Namun, meskipun bukti anekdotal tentang pregnancy brain ini ditemukan, tetapi hasil penelitiannya beragam," ujar Legg, dikutip dari Healthline.

Baru-baru ini, penelitian mengungkap perubahan fungsi otak yang terjadi, sehingga menyebabkan pregnancy brain. Studi yang diterbitkan di Nature Neuroscience ini memberikan pandangan terperinci pertama tentang transformasi otak manusia selama kehamilan, yang dapat memengaruhi kesehatan jangka pendek dan panjang.

Dalam studi, peneliti melakukan total 26 pemindaian dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pemindaian dilakukan pada perempuan sebelum pembuahan, setiap beberapa minggu selama kehamilan, dan dua tahun setelah melahirkan. Melalui MRI ini, peneliti mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang transformasi otak selama dan setelah kehamilan, Bunda.

"Pendekatan ini menangkap variasi saraf halus (subtle neural) yang mungkin tidak diperhatikan. Ini juga meningkatkan pemahaman kita tentang adaptasi otak selama periode kritis tersebut," kata kepala FemiLab di Lausanne University Hospital di Swiss, Ann-Marie de Lange, dilansir The Japan Times.

Hasil studi perubahan fungsi otak saat hamil

Hasil studi menemukan bahwa beberapa perubahan otak karena faktor hormonal kembali ke tahap awal saat melahirkan dan lainnya bertahan selama bertahun-tahun setelahnya. Hasil paling mencolok terlihat pada pengurangan materi abu-abu (gray matter), yakni jaringan yang bertanggung jawab untuk memproses dan menafsirkan informasi, serta mengendalikan gerakan dan ingatan.

Terjadinya perubahan tersebut tak melulu pertanda negatif. Menurut salah satu penulis studi, Emily Jacobs, neuroplastisitas tersebut dapat bukan mewakili hilangnya fungsi otak, melainkan peningkatan efisiensi untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua. Hal tersebut bisa jadi merupakan latihan penyempurnaan yang dilakukan perempuan pada beberapa tahap kehidupannya, termasuk saat masa remaja dan menopause.

Hasil penelitian juga menemukan perubahan pada materi putih (white matter). Studi menunjukkan adanya peningkatan sementara dalam koneksi di white matter, yang mencapai puncaknya pada trimester kedua dan ketiga, sebelum akhirnya kembali lagi ke tahap awal saat melahirkan. Menurut ulasan di laman Spinal Cord, tugas utama materi putih adalah menghantarkan, memproses, dan mengirim sinyal saraf ke atas dan ke bawah sumsum tulang belakang.

Studi lanjutan rencananya akan dilakukan oleh tim peneliti. Mereka berharap temuan studi nantinya dapat menjelaskan perubahan pada otak selama kehamilan dan memahami mekanisme yang mendasari perubahan tersebut pada risiko komplikasi, seperti preeklamsia, migrain, dan depresi pasca persalinan.

"Untuk mendapatkan jawaban, para peneliti tidak hanya perlu melihat perubahan anatomi pada otak, tetapi juga mempelajari perubahan vaskular dan fungsional," ujar ahli neuroimaging yang memimpin Maternal Brian Project di Oxford, Joana Pinto.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Pregnancy Brain/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tran Van Quyet

Faktor penyebab pregnancy brain

Pregnancy brain mengacu pada kesulitan kognitif dan brain fog yang dialami selama kehamilan atau setelah melahirkan. Gejalanya dapat meliputi masalah memori, sering lupa, konsentrasi yang buruk, sering linlung, disorientasi, kesulitan membaca, hingga kesulitan mengingat kata-kata.

Beberapa studi memang telah meneliti penyebab pregnancy brain, Bunda. Melansir Baby Center, sebuah analisis tahun 2018 terhadap 20 penelitian tentang otak menemukan bahwa ibu hamil memiliki hasil yang lebih buruk pada tes yang melibatkan memori dan fungsi eksekutif, yaitu, fungsi kognitif yang terkait dengan pengorganisasian tugas, mengingat detail, mengatur waktu, dan memecahkan masalah. Hasil tersebut dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil.

Menurut banyak pakar, penyebab pasti pregnancy brain tidak diketahui pasti. Namun, ada beberapa teori yang menyebutkan beberapa faktor penyebabnya, seperti:

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon menjadi faktor utama dalam berbagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan. Tubuh Bunda akan mengalami lonjakan besar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan. Beberapa dokter dan ilmuwan percaya bahwa lonjakan yang hormon progesteron dan esterogen dramatis, dapat memengaruhi kemampuan ibu hamil untuk berpikir jernih, mengingat dengan mudah, dan fokus dengan penuh perhatian.

2. Kurang tidur

Kemungkinan penyebab lain dari pregnancy brain adalah kurang tidur saat hamil. Perubahan tubuh yang dialami selama hamil bisa membuat seorang Bunda sulit tidur atau bahkan mengalami insomnia.

"Ketika seseorang tidak cukup tidur dan mengerjakan banyak tugas, ingatannya tidak akan baik. Seseorang tidak tajam secara kognitif ketika ia tidak tidur dengan baik," kata Direktur Neuropsychological Testing and Evaluation Center di Mount Sinai Medical Center New York, Jane Martin, MD.

3. Stres dan gangguan kecemasan

Beban pikiran tersebut dapat memenuhi ruang mental, hingga menimbulkan rasa cemas hingga stres. Ibu hamil yang mengalami kondisi tersebut pasti akan sulit untuk fokus atau berkonsentrasi.

"Bisa dikatakan bahwa ibu hamil memiliki banyak beban pikiran. Ia akan melahirkan bayi, yang menyenangkan sekaligus sangat membebani. Selain itu, ia mungkin menghadapi ketakutan yang nyata akan persalinan. Semua itu akan memenuhi ruang mental, sehingga tidak mengherankan bila ia mengalami kesulitan untuk fokus," ujar Legg.

Demikian penjelasan terkait studi yang mengungkap terjadinya pregnancy brain, serta beberapa faktor penyebabnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online