Menulis puisi untuk Hari Ayah merupakan salah satu cara anak untuk berterima kasih dan menghargai peran sang pemimpin keluarga. Tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional, menjadikannya momen istimewa bagi para ayah di Indonesia.
Selain untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap ayah, puisi untuk Hari Ayah juga dapat bermanfaat untuk mengembangkan bakat menulis Si Kecil lho, Bunda. Ada berbagai contoh puisi tentang ayah mulai dari yang singkat hingga panjang, yang bisa dijadikan referensi menulis puisi.
Berikut sudah Bubun rangkum kumpulan puisi untuk Hari Ayah yang menyentuh hati dan penuh makna.
10 Puisi untuk Hari Ayah Nasional yang menyentuh hati dan penuh makna
Berikut ini merupakan kumpulan puisi untuk Hari Ayah Nasional yang menyentuh hati dan penuh makna, yang Bubun ambil dari berbagai sumber buku.
1. Ayah Hebat
(Karya Hendrik Eko Prasetiyo, Dono Setiawan, & Mamuk S. Marwanto dalam buku Puisi Anak-Anak)
Setiap hari bekerja untuk keluarga
Tak pernah lelah mencari usaha
Keringat kering sudah tidak dirasa
Enggan berbagi yang diderita
Pagi sudah pergi
Siang tak peduli
Sore belum kembali
Bahkan malam sangat dinanti
Kapan Ayah istirahat
Ayah tidak penat
Ayah sangat kuat
Raga Ayah hebat
Hujan tak Ayah hiraukan
Panas tidak Ayah pedulikan
Sakit tidak Ayah keluhkan
Lelah tidak Ayah pedulikan
Ajari kita seperti Ayah
Tidak merasa gundah
Hilangkan resah dan gelisah
Selalu menutupi masalah
Terima kasih Ayah
Yang bergelar Ayah
Sedang menjadi Ayah
Untuk keluarga Ayah
2. Ayah Pahlawanku
(Karya Fitri Yanisa dalam buku Kumpulan Puisi Santri: Mata Pena Air Sabut)
Ayah adalah pahlawanku
Di mana aku yang selalu kagum dengan dirinya
Bekerja keras membesarkanku
Engkaulah seorang ayah
Yang selalu ada buat anaknya
Engkaulah penyemangatku
Engkaulah pahlawanku
Engkaulah penerang hidupku
Betapa mulianya engkau ayah
Yang selalu memberikan cahaya hidup
Engkaulah yang selalu berjuang untuk diriku
Dari siang sampai malam hingga gelapnya tidurku
Tak pernah ayah mengeluh
Tak pernah ayah menyerah
Demi kebahagiaanku
Beruntungnya aku mendapat ayah sepertimu ...
Ayah engkau bagai bintang
Yang terangi hidupku
Dalam suka dan duka
Selalu ada buatku
Tak pernah ku lupa
Pengorbanan dirimu
Untuk diriku ayah
Setiap malam aku berdoa ...
Ayah ...
Ayah ...
Sehat selalu dan panjang umur ya ...
Terima kasihku untukmu ayah ...
3. Ayah
(Karya Jenita dalam buku Kumpulan Puisi Aksara Jiwa)
Engkau imam keluargaku
Mencari nafkah tanpa mengenal lelah
Dari pagi hari hingga malam hari
Ayah ...
Maafkan anakmu ini
Yang selalu membuatmu marah dan kesal
Karena kenakalannya
Ayah ...
Terima kasih untuk segalanya
Aku sayang padamu
4. Ayah dan Ibu
(Karya Alya dalam buku Puisi Anak Negeri)
Oh ibu ...
Engkau yang telah melahirkanku
Dan engkau ibu yang membesarkanku
Dan mendidikku sampai aku pintar
Oh ibuku ...
Terima kasih ibuku karena kau telah memberiku kasih sayang
Dan kau telah menjadikanku anak yang baik
Dan engkau ayah juga telah memberiku kasih sayang
Oh ayahku ...
Engkau telah mencari nafkah
Untuk memenuhi kebutuhan keluargaku
Aku bangga kepada ayah dan ibu
5. Untuk Ayah dan Ibu
(Karya Sri Damayanti dalam buku Kumpulan Puisi)
Ayah Ibu...
Terima kasih atas kasih sayangmu
Ayah Ibu...
Kau orang pertama yang tidak pernah menyakiti putrimu
Kau rawat putrimu dengan lembut
Kau rawat putrimu dengan setulus jiwa
Kau perlakukan putrimu lebih dari sebuah mutiara
Ayah Ibu...
Hari ini putrimu rindu semua perilakumu
Di saat putrimu ini menemukan pengganti kalian yang tepat dalam hidup
Dan berharap bisa menemani seumur hidup
Ternyata ini sebuah perjuangan yang penuh dengan tantangan
Dan ternyata putrimu tak bisa melakukan itu semua
Tanpa bantuanmu Ayah Ibu...
Di saat putrimu kesulitan kalian hadir memberikan bantuan
Mencoba menguatkan hati yang sedang kacau
Dan kau terus memberikan semangat dan mengatakan
Kalau semua akan baik-baik saja
Semua, pengorbanan apa pun rela kau lakukan
Demi melihat putrimu bahagia bersamanya
Terima kasih Ayah Ibu...
Doakanlah kebaikan selalu menyertai
Dalam setiap langkah yang putrimu lalui...
6. Ayah
(Karya Sri Damayanti dalam buku Kumpulan Puisi)
Kau adalah sosok yang bijaksana
Kau adalah sosok yang tegas
Kau adalah sosok yang tegar
Kau adalah sosok yang tangguh
Dan kini…
Rembutmu telah memutih
Tulang pipimu telah menonjol
Bahumu telah membungkuk
Keningmu telah berkerut
Langkah kakimu semakin gontai
Tapi kami anak-anakmu tak peduli usiamu yang kau sandang sekarang
Kami anak-anakmu selalu mengenang setiap tetes peluhmu
Kan kami pahat tiap-tiap letih langkahmu
Di dalam bingkai lukisan terindah, jalan hidupmu
Ayah…
Ijinkan aku bersandar di bahumu
Meski aku sudah tak kecil lagi
Untuk merasakan damai
Untuk merasakan teduh
Untuk merasakan terang
Yang selalu kau sajikan untuk anak-anakmu
Dan aku mohon, aku selalu kecil agar kau tak menua
Desah nafasmu agar tak terdengar berat
Detak jantungmu agar selalu penuh semangat
Aku mohon kau selalu ada bersama kami
Tak tertolakkan kau adalah idol kami anak-anakmu
Ayah…
Aku mencintaimu
Tapi aku tak tahu bagaimana mengucapkannya
Ayah…
Aku menyayangimu
Tapi aku tidak tahu bagaimana menunjukkannya
Di dalam diamku, aku hanya bisa berdoa
Semoga ayah selalu sehat dan bahagia…
7. Ayah
(Karya Osa dalam buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati)
Ayah, belum sempat ku cuci bekas lukamu
Belum sempat ku seka peluh di keningmu
Juga belum sempat aku tau bagaimana kerasnya engkau menghidupi kami pada saat itu
Yang ku tahu hanya aku gadis kecilmu yang selalu mengharapkan hadiah saat engkau pulang
Waktu ayah sedang sakit-sakitnya
Sungguh aku tidak tau bagaimana rasanya
Saat ayah sudah terbaring di bawah tabir hijau
Ku pikir ayah hanya istirahat sebentar
Ketika ayah dibawa ke liang lahat
Ku pikir ayah akan kembali esok atau lusa
Lambat laun
Setelah bertahun-tahun
Aku sadar bahwa ayah tidak akan pernah kembali
Seiring bertambahnya usiaku semakin aku mengerti
Bahwa pergimu untuk alam yang lebih berarti
Semoga Allah mempertemukan kita di syurga-Nya nanti
8. Ayah
(Karya Supiani dalam buku Kumpulan Puisi Cinta)
Ayah…
Tadi pagi
Ketika aku, anakmu melangkah ke sekolah
Aku berpamitan,
Bersalaman,
Kulihat betapa bahagianya hatimu
Ayah…
Kau antar aku sampai ke pintu
Lambaian tanganmu tiada henti
Hingga aku benar-benar jauh
Ayah…
Setelah itu engkau turun
Pergi mengais rezeki
Tak peduli panas mau pun hujan
Ayah…
Dari tangan kekarmu
Engkau beri kami sesuap nasi
Dengan cucuran peluhmu
Kaupenuhi tanggung jawabmu
Ayah…
Tanggung jawabmu amat berat
Ayah…
Maafkan aku jika aku salah
Ayah ...
Engkau memang tegar
Dalam menjalankan hidup
9. Ayah, Pahlawan Hidupku
(Karya Amelia Zelianti dalam buku Harga Rasa: Antologi Puisi)
Ayah
Menguras keringat demi mencari nafkah
Untuk diriku yang masih kecil ini ayah
Menjagaku dan mengajariku arti kehidupan
Sang pahlawan hidupku
Melindungiku dari terpaan badai apapun
Rela menyembunyikan luka di hatinya
Ayah selalu memberi kebahagiaan
Ayah rela melakukan segalanya demi diriku
Ayah sanggup berkorban untuk langkah hidupku
Selalu menemani dan memberiku kekuatan
Ayah selalu ada di sampingku selamanya
Ayah jasamu akan kukekang di hati dan jiwaku
Ayahlah pahlawan hidupku
yang selalu berkorban dan menjaga setiap detik
10. Ayah dan Ibu
(Karya Rani dalam buku Puisi Anak Negeri)
Oh ayah ...
Kau telah bekerja keras untukku
Dan untuk memenuhi kebutuhanku
Dan kau telah membesarkanku dengan kasih sayangmu
Wahai ibu, kau telah melahirkanku
Dan kau telah memberikan kasih sayangmu untukku
Dan kau telah menyayangiku
Dengan sepenuh hatimu
Oh ayah dan ibuku
Engkau telah memberikan kasih sayangmu padaku
Terima kasih ayah dan ibuku
10 Puisi untuk Hari Ayah singkat tentang ayah yang tak kenal lelah hingga ayah yang telah tiada
Kumpulan puisi untuk Hari Ayah berikut ini dirangkum dari buku Kumpulan Puisi Siswa/I Bertema Ibu Ayah Hujan oleh Pelajar SMP Islam Cendekia yang diterbitkan pada tahun 2019.
1. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Afifah Dara)
Ayah ...
Dirimu sangat berjasa untukku
Hadirku membuatmu banting tulang
Dari pagi hingga sore
Tak ku dengar keluh kesah darimu
Kau tak tunjukkan wajahmu yang capek di depanku
Kau selalu menyemangatiku untuk terus giat belajar
Agar bisa menjadi orang hebat lebih darimu ...
2. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Aldisa Naylafaza)
Ayah ...
Engkau pahlawanku ...
Kau yang selalu melindungiku dari semua marabahaya
Terima kasih sudah manafkahiku
Terima kasih telah menjadi sosok yang baik
Dan bertanggung jawab
Oh ayah ...
Kau bagaikan tameng yang melindungiku
Terima kasih untuk semuanya
Aku selalu mencintaimu
Oh ayah ...
Aku selalu berdoa untukmu
Agar kau selamat di dunia dan juga akhirat
Sekali lagi terima kasih ayah
3. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Anca Priksa Tarapti)
Ayah ...
Kau pahlawanku
Pahlawan keluargaku
Yang selalu bekerja keras untukku
Terima kasih ayah ...
Yang telah berjasa kepadaku
Yang telah melindungiku
Yang selalu mencukupi semua kebutuhanku
Ayah ...
Apa jadinya bila tanpa dirimu
Itu pasti akan sulit menghadapinya
Menghadapi hidup tanpa jasa seorang ayah
Maafkanlah
Aku tak bisa membalas jasamu
Yang selalu mengecewakanmu
Tapi aku akan berusaha mewujudkan impianmu
4. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Zihana Zen Mustofa)
Ayah terima kasih ...
Engkaulah yang telah mencintaiku
Engkaulah yang merawatku dari kecil hingga dewasa
Engkaulah yang telah mengajariku
Apa artinya kasih sayang
Kasih sayang yang telah kau berikan kepadaku
Itu sangat berarti
5. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Shafiqa Ramadhani)
Ayah ...
Kaulah pahlawanku
Rela membanting tulang mencari nafkah
Untuk keluarganya
Ayah ...
Tak kenal lelah bekerja
Untuk mencukupi
Kebutuhan istri dan anak-anaknya
Ayah ...
Kaulah pemimpinku
Yang selalu setia
Menjaga dan memimpin keluarganya
6. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Shafira Ratu A.)
Ayahku sayang sayangilah aku
Ayahku cinta cintailah aku
Aku rindu ayah rinduilah aku
Pada saat kau jauh dariku
Ayahku sayang sayangilah aku
Ayahku cinta cintailah aku
Ayah terima kasih
Mengajarkan aku hidup
Ayah terima kasih
Kau beriku kasih sayang
7. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Khadafi Fadilla Fasya)
Ku berdoa pada Allah Ta’ala
Semoga engkau baik-baik saja
Ku menangis bila ingat wajahmu
Ayah selamanya kau kurindu
Ayah kusalamkan rindu
Untuk engkauh yang kini jauh dariku
Ayah kan kuingat selalu
Pengorbanan dan semua jasa-jasamu
Ayah tak bisa aku pungkiri
Tanpa engkau hidupku terasa sepi
Keringatmu adalah kasih sayang ...
Rasa cinta yang tak pernah kurang
Aku rindu air mata berlinang
Ayah ...
Selamanya kau kukenang
8. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Zhafirah A. Z.)
Kau tak pernah mengenal lelah
Tak peduli seberapa lelahnya kau
Bagimu tak penting yang namanya lelah
Tetesan keringat membasahi dirimu
Berangkat pagi pulang malam
Kerja malam pulang pagi
Itulah dirimu ...
Tak mengenal seberapa lelahnya dirimu
Yang kau kenal hanyalah hasil ke depannya
Yang kau kenal juga siapa yang menunggumu di rumah
Tak peduli seberapa banyak waktu
Kau habiskan untuk bekerja
Kau datang dengan senyuman
Kau pulang pun dengan senyuman
Hanya senyuman yang menghiasi dirimu
Walau keringat membasahi dirimu
9. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Andrea Gina F.)
Ayah ...
Sungguh menumpuk kasih sayangmu
Pada keluarga terutama aku
Yang tak sanggup membalas budimu
Bila saja aku bisa menonton masa lalu
Melihat perjuangan kerasmu bersama ibu
Mendidik aku hingga menjadi remaja
Dengan banyak kerja keras dan sabar
Di saat kau sudah menua
Aku berjanji untuk menjagamu
Hingga ajal memanggilmu
Aku telah siap apa pun itu
Maafkan aku, ayah ...
Akan ku antar kau ke tanah suci bersama kekasih
Akan ku jaga kau seperti orang yang paling mulia
Karena aku akan selalu mencintaimu
10. Ayah
(Puisi untuk hari ayah karya Nazwa Repalina Aulia)
Kau sudah memperjuangkan hidupmu
Memperjuangkan keringatmu
Hanya untuk kebahagiaanku
Terima kasih ayah
Aku harus bersyukur
Tanpa dirimu
Aku tidak bisa merasakan kebahagiaan ini
Semoga aku bisa memberikan kebahagiaan itu kepadamu
Aku tidak bisa berkata-kata
Seribu kata tidak bisa aku jelaskan
Seribu kata terima kasih tidak cukup aku ucapkan
Semuanya tidak bisa aku jelaskan
Terima kasih ayah
Kau sudah membahagiakanku
Semoga aku bisa membahagiakanmu
Terima kasih ayah ...
Itu dia kumpulan puisi untuk hari ayah yang menyentuh hati mulai dari singkat hingga panjang. Semoga bermanfaat! Selamat Hari Ayah!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)