20 Puisi Hari Ayah Nasional 12 November 2024 Menyentuh Hati

1 week ago 16

Menulis puisi untuk Hari Ayah merupakan salah satu cara anak untuk berterima kasih dan menghargai peran sang pemimpin keluarga. Tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional, menjadikannya momen istimewa bagi para ayah di Indonesia.

Selain untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap ayah, puisi untuk Hari Ayah juga dapat bermanfaat untuk mengembangkan bakat menulis Si Kecil lho, Bunda. Ada berbagai contoh puisi tentang ayah mulai dari yang singkat hingga panjang, yang bisa dijadikan referensi menulis puisi.

Berikut sudah Bubun rangkum kumpulan puisi untuk Hari Ayah yang menyentuh hati dan penuh makna.

10 Puisi untuk Hari Ayah Nasional yang menyentuh hati dan penuh makna

Berikut ini merupakan kumpulan puisi untuk Hari Ayah Nasional yang menyentuh hati dan penuh makna, yang Bubun ambil dari berbagai sumber buku.

1. Ayah Hebat

(Karya Hendrik Eko Prasetiyo, Dono Setiawan, & Mamuk S. Marwanto dalam buku Puisi Anak-Anak)

Setiap hari bekerja untuk keluarga

Tak pernah lelah mencari usaha

Keringat kering sudah tidak dirasa

Enggan berbagi yang diderita

Pagi sudah pergi

Siang tak peduli

Sore belum kembali

Bahkan malam sangat dinanti

Kapan Ayah istirahat

Ayah tidak penat

Ayah sangat kuat

Raga Ayah hebat

Hujan tak Ayah hiraukan

Panas tidak Ayah pedulikan

Sakit tidak Ayah keluhkan

Lelah tidak Ayah pedulikan

Ajari kita seperti Ayah

Tidak merasa gundah

Hilangkan resah dan gelisah

Selalu menutupi masalah

Terima kasih Ayah

Yang bergelar Ayah

Sedang menjadi Ayah

Untuk keluarga Ayah

2. Ayah Pahlawanku

(Karya Fitri Yanisa dalam buku Kumpulan Puisi Santri: Mata Pena Air Sabut)

Ayah adalah pahlawanku

Di mana aku yang selalu kagum dengan dirinya

Bekerja keras membesarkanku

Engkaulah seorang ayah

Yang selalu ada buat anaknya

Engkaulah penyemangatku

Engkaulah pahlawanku

Engkaulah penerang hidupku

Betapa mulianya engkau ayah

Yang selalu memberikan cahaya hidup

Engkaulah yang selalu berjuang untuk diriku

Dari siang sampai malam hingga gelapnya tidurku

Tak pernah ayah mengeluh

Tak pernah ayah menyerah

Demi kebahagiaanku

Beruntungnya aku mendapat ayah sepertimu ...

Ayah engkau bagai bintang

Yang terangi hidupku

Dalam suka dan duka

Selalu ada buatku

Tak pernah ku lupa

Pengorbanan dirimu

Untuk diriku ayah

Setiap malam aku berdoa ...

Ayah ...

Ayah ...

Sehat selalu dan panjang umur ya ...

Terima kasihku untukmu ayah ...

3. Ayah

(Karya Jenita dalam buku Kumpulan Puisi Aksara Jiwa)

Engkau imam keluargaku

Mencari nafkah tanpa mengenal lelah

Dari pagi hari hingga malam hari

Ayah ...

Maafkan anakmu ini

Yang selalu membuatmu marah dan kesal

Karena kenakalannya

Ayah ...

Terima kasih untuk segalanya

Aku sayang padamu

4. Ayah dan Ibu

(Karya Alya dalam buku Puisi Anak Negeri)

Oh ibu ...

Engkau yang telah melahirkanku

Dan engkau ibu yang membesarkanku

Dan mendidikku sampai aku pintar

Oh ibuku ...

Terima kasih ibuku karena kau telah memberiku kasih sayang

Dan kau telah menjadikanku anak yang baik

Dan engkau ayah juga telah memberiku kasih sayang

Oh ayahku ...

Engkau telah mencari nafkah

Untuk memenuhi kebutuhan keluargaku

Aku bangga kepada ayah dan ibu

5. Untuk Ayah dan Ibu

(Karya Sri Damayanti dalam buku Kumpulan Puisi)

Ayah Ibu...

Terima kasih atas kasih sayangmu

Ayah Ibu...

Kau orang pertama yang tidak pernah menyakiti putrimu

Kau rawat putrimu dengan lembut

Kau rawat putrimu dengan setulus jiwa

Kau perlakukan putrimu lebih dari sebuah mutiara

Ayah Ibu...

Hari ini putrimu rindu semua perilakumu

Di saat putrimu ini menemukan pengganti kalian yang tepat dalam hidup

Dan berharap bisa menemani seumur hidup

Ternyata ini sebuah perjuangan yang penuh dengan tantangan

Dan ternyata putrimu tak bisa melakukan itu semua

Tanpa bantuanmu Ayah Ibu...

Di saat putrimu kesulitan kalian hadir memberikan bantuan

Mencoba menguatkan hati yang sedang kacau

Dan kau terus memberikan semangat dan mengatakan

Kalau semua akan baik-baik saja

Semua, pengorbanan apa pun rela kau lakukan

Demi melihat putrimu bahagia bersamanya

Terima kasih Ayah Ibu...

Doakanlah kebaikan selalu menyertai

Dalam setiap langkah yang putrimu lalui...

6. Ayah

(Karya Sri Damayanti dalam buku Kumpulan Puisi)

Kau adalah sosok yang bijaksana

Kau adalah sosok yang tegas

Kau adalah sosok yang tegar

Kau adalah sosok yang tangguh

Dan kini…

Rembutmu telah memutih

Tulang pipimu telah menonjol

Bahumu telah membungkuk

Keningmu telah berkerut

Langkah kakimu semakin gontai

Tapi kami anak-anakmu tak peduli usiamu yang kau sandang sekarang

Kami anak-anakmu selalu mengenang setiap tetes peluhmu

Kan kami pahat tiap-tiap letih langkahmu

Di dalam bingkai lukisan terindah, jalan hidupmu

Ayah…

Ijinkan aku bersandar di bahumu

Meski aku sudah tak kecil lagi

Untuk merasakan damai

Untuk merasakan teduh

Untuk merasakan terang

Yang selalu kau sajikan untuk anak-anakmu

Dan aku mohon, aku selalu kecil agar kau tak menua

Desah nafasmu agar tak terdengar berat

Detak jantungmu agar selalu penuh semangat

Aku mohon kau selalu ada bersama kami

Tak tertolakkan kau adalah idol kami anak-anakmu

Ayah…

Aku mencintaimu

Tapi aku tak tahu bagaimana mengucapkannya

Ayah…

Aku menyayangimu

Tapi aku tidak tahu bagaimana menunjukkannya

Di dalam diamku, aku hanya bisa berdoa

Semoga ayah selalu sehat dan bahagia…

7. Ayah

(Karya Osa dalam buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati)

Ayah, belum sempat ku cuci bekas lukamu

Belum sempat ku seka peluh di keningmu

Juga belum sempat aku tau bagaimana kerasnya engkau menghidupi kami pada saat itu

Yang ku tahu hanya aku gadis kecilmu yang selalu mengharapkan hadiah saat engkau pulang

Waktu ayah sedang sakit-sakitnya

Sungguh aku tidak tau bagaimana rasanya

Saat ayah sudah terbaring di bawah tabir hijau

Ku pikir ayah hanya istirahat sebentar

Ketika ayah dibawa ke liang lahat

Ku pikir ayah akan kembali esok atau lusa

Lambat laun

Setelah bertahun-tahun

Aku sadar bahwa ayah tidak akan pernah kembali

Seiring bertambahnya usiaku semakin aku mengerti

Bahwa pergimu untuk alam yang lebih berarti

Semoga Allah mempertemukan kita di syurga-Nya nanti

8. Ayah

(Karya Supiani dalam buku Kumpulan Puisi Cinta)

Ayah…

Tadi pagi

Ketika aku, anakmu melangkah ke sekolah

Aku berpamitan,

Bersalaman,

Kulihat betapa bahagianya hatimu

Ayah…

Kau antar aku sampai ke pintu

Lambaian tanganmu tiada henti

Hingga aku benar-benar jauh

Ayah…

Setelah itu engkau turun

Pergi mengais rezeki

Tak peduli panas mau pun hujan

Ayah…

Dari tangan kekarmu

Engkau beri kami sesuap nasi

Dengan cucuran peluhmu

Kaupenuhi tanggung jawabmu

Ayah…

Tanggung jawabmu amat berat

Ayah…

Maafkan aku jika aku salah

Ayah ...

Engkau memang tegar

Dalam menjalankan hidup 

9. Ayah, Pahlawan Hidupku

(Karya Amelia Zelianti dalam buku Harga Rasa: Antologi Puisi)

Ayah

Menguras keringat demi mencari nafkah

Untuk diriku yang masih kecil ini ayah

Menjagaku dan mengajariku arti kehidupan

Sang pahlawan hidupku

Melindungiku dari terpaan badai apapun

Rela menyembunyikan luka di hatinya

Ayah selalu memberi kebahagiaan

Ayah rela melakukan segalanya demi diriku

Ayah sanggup berkorban untuk langkah hidupku

Selalu menemani dan memberiku kekuatan

Ayah selalu ada di sampingku selamanya

Ayah jasamu akan kukekang di hati dan jiwaku

Ayahlah pahlawan hidupku

yang selalu berkorban dan menjaga setiap detik

10. Ayah dan Ibu

(Karya Rani dalam buku Puisi Anak Negeri)

Oh ayah ...

Kau telah bekerja keras untukku

Dan untuk memenuhi kebutuhanku

Dan kau telah membesarkanku dengan kasih sayangmu

Wahai ibu, kau telah melahirkanku

Dan kau telah memberikan kasih sayangmu untukku

Dan kau telah menyayangiku

Dengan sepenuh hatimu

Oh ayah dan ibuku

Engkau telah memberikan kasih sayangmu padaku

Terima kasih ayah dan ibuku

10 Puisi untuk Hari Ayah singkat tentang ayah yang tak kenal lelah hingga ayah yang telah tiada

Kumpulan puisi untuk Hari Ayah berikut ini dirangkum dari buku Kumpulan Puisi Siswa/I Bertema Ibu Ayah Hujan oleh Pelajar SMP Islam Cendekia yang diterbitkan pada tahun 2019.

1. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Afifah Dara)

Ayah ...

Dirimu sangat berjasa untukku

Hadirku membuatmu banting tulang

Dari pagi hingga sore

Tak ku dengar keluh kesah darimu

Kau tak tunjukkan wajahmu yang capek di depanku

Kau selalu menyemangatiku untuk terus giat belajar

Agar bisa menjadi orang hebat lebih darimu ...

2. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Aldisa Naylafaza)

Ayah ...

Engkau pahlawanku ...

Kau yang selalu melindungiku dari semua marabahaya

Terima kasih sudah manafkahiku

Terima kasih telah menjadi sosok yang baik

Dan bertanggung jawab

Oh ayah ...

Kau bagaikan tameng yang melindungiku

Terima kasih untuk semuanya

Aku selalu mencintaimu

Oh ayah ...

Aku selalu berdoa untukmu

Agar kau selamat di dunia dan juga akhirat

Sekali lagi terima kasih ayah

3. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Anca Priksa Tarapti)

Ayah ...

Kau pahlawanku

Pahlawan keluargaku

Yang selalu bekerja keras untukku

Terima kasih ayah ...

Yang telah berjasa kepadaku

Yang telah melindungiku

Yang selalu mencukupi semua kebutuhanku

Ayah ...

Apa jadinya bila tanpa dirimu

Itu pasti akan sulit menghadapinya

Menghadapi hidup tanpa jasa seorang ayah

Maafkanlah

Aku tak bisa membalas jasamu

Yang selalu mengecewakanmu

Tapi aku akan berusaha mewujudkan impianmu 

4. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Zihana Zen Mustofa)

Ayah terima kasih ...

Engkaulah yang telah mencintaiku

Engkaulah yang merawatku dari kecil hingga dewasa

Engkaulah yang telah mengajariku

Apa artinya kasih sayang

Kasih sayang yang telah kau berikan kepadaku

Itu sangat berarti

5. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Shafiqa Ramadhani)

Ayah ...

Kaulah pahlawanku

Rela membanting tulang mencari nafkah

Untuk keluarganya

Ayah ...

Tak kenal lelah bekerja

Untuk mencukupi

Kebutuhan istri dan anak-anaknya

Ayah ...

Kaulah pemimpinku

Yang selalu setia

Menjaga dan memimpin keluarganya

6. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Shafira Ratu A.)

Ayahku sayang sayangilah aku

Ayahku cinta cintailah aku

Aku rindu ayah rinduilah aku

Pada saat kau jauh dariku

Ayahku sayang sayangilah aku

Ayahku cinta cintailah aku

Ayah terima kasih

Mengajarkan aku hidup

Ayah terima kasih

Kau beriku kasih sayang

7. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Khadafi Fadilla Fasya)

Ku berdoa pada Allah Ta’ala

Semoga engkau baik-baik saja

Ku menangis bila ingat wajahmu

Ayah selamanya kau kurindu

Ayah kusalamkan rindu

Untuk engkauh yang kini jauh dariku

Ayah kan kuingat selalu

Pengorbanan dan semua jasa-jasamu

Ayah tak bisa aku pungkiri

Tanpa engkau hidupku terasa sepi

Keringatmu adalah kasih sayang ...

Rasa cinta yang tak pernah kurang

Aku rindu air mata berlinang

Ayah ...

Selamanya kau kukenang

8. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Zhafirah A. Z.)

Kau tak pernah mengenal lelah

Tak peduli seberapa lelahnya kau

Bagimu tak penting yang namanya lelah

Tetesan keringat membasahi dirimu

Berangkat pagi pulang malam

Kerja malam pulang pagi

Itulah dirimu ...

Tak mengenal seberapa lelahnya dirimu

Yang kau kenal hanyalah hasil ke depannya

Yang kau kenal juga siapa yang menunggumu di rumah

Tak peduli seberapa banyak waktu

Kau habiskan untuk bekerja

Kau datang dengan senyuman

Kau pulang pun dengan senyuman

Hanya senyuman yang menghiasi dirimu

Walau keringat membasahi dirimu

9. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Andrea Gina F.)

Ayah ...

Sungguh menumpuk kasih sayangmu

Pada keluarga terutama aku

Yang tak sanggup membalas budimu

Bila saja aku bisa menonton masa lalu

Melihat perjuangan kerasmu bersama ibu

Mendidik aku hingga menjadi remaja

Dengan banyak kerja keras dan sabar

Di saat kau sudah menua

Aku berjanji untuk menjagamu

Hingga ajal memanggilmu

Aku telah siap apa pun itu

Maafkan aku, ayah ...

Akan ku antar kau ke tanah suci bersama kekasih

Akan ku jaga kau seperti orang yang paling mulia

Karena aku akan selalu mencintaimu

10. Ayah

(Puisi untuk hari ayah karya Nazwa Repalina Aulia)

Kau sudah memperjuangkan hidupmu

Memperjuangkan keringatmu

Hanya untuk kebahagiaanku

Terima kasih ayah

Aku harus bersyukur

Tanpa dirimu

Aku tidak bisa merasakan kebahagiaan ini

Semoga aku bisa memberikan kebahagiaan itu kepadamu

Aku tidak bisa berkata-kata

Seribu kata tidak bisa aku jelaskan

Seribu kata terima kasih tidak cukup aku ucapkan

Semuanya tidak bisa aku jelaskan

Terima kasih ayah

Kau sudah membahagiakanku

Semoga aku bisa membahagiakanmu

Terima kasih ayah ...

Itu dia kumpulan puisi untuk hari ayah yang menyentuh hati mulai dari singkat hingga panjang. Semoga bermanfaat! Selamat Hari Ayah!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online