Jakarta -
Cacar air merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak, Bunda. Tidak hanya itu, cacar air termasuk ke dalam penyakit menular yang dapat dengan mudah tersebar dari satu anak ke anak lainnya.
Cacar air sendiri sering disebut Varicella-zoster. Ketika anak terserang penyakit ini, kulitnya akan menghasilkan ruam merah melepuh yang nantinya akan mengering.
Meski sangat menular dan bisa menyebabkan berbagai komplikasi, cacar air bisa dicegah. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksinasi.
Apa itu cacar air?
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, cacar air adalah infeksi yang menyebabkan ruam kulit yang gatal dan melepuh. Saat ini, anak-anak sudah jarang terinfeksi cacar air karena telah mendapatkan perlindungan dari imunisasi.
Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan tertular kondisi ini, Bunda. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa cacar air dapat menginfeksi orang dewasa.
Sebelum vaksin ditemukan pada tahun 1995, hampir seorang orang terkena cacar air saat masih balita. Seiring dengan pemberian vaksin, angka cacar air pun menurun hampir 90 persen.
Penyebab cacar air pada anak
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, cacar air disebabkan oleh adanya virus Varicella zoster. Anak pun mudah tertular karena daya tahan tubuhnya masih lemah.
"Cacar air merupakan penyakit yang terjadi karena virus Varicella zoster. Anak-anak pastinya lebih berisiko terkena cacar air karena daya tahan tubuhnya belum terbentuk," kata dr. Mira saat diwawancara secara eksklusif oleh HaiBunda, beberapa waktu lalu.
7 ciri gejala cacar air pada anak
Menurut dr. Mira, ada beberapa gejala cacar air yang mungkin terlihat pada Si Kecil. Berikut ini deretannya:
1. Demam
Ketika tertular virus cacar air, anak biasanya akan mengalami demam. Karena itu, Bunda perlu waspadai ketika demamnya menjadi tinggi sekitar 38 derajat celcius atau lebih.
"Ketika mengalami cacar air, anak biasanya mengalami demam. Namun, demam yang harus diwaspadai adalah demam yang suhunya menunjuk ke angka 38 derajat celcius atau lebih. Saat ini terjadi pada Si Kecil, Bunda harus mulai berhati-hati," ungkapnya.
2. Anak lemas
Anak yang terkena cacar air biasanya memiliki kondisi tubuh yang lemas kata tidak nafsu makan dan minum. Jika ini terjadi, Bunda perlu cukupi kebutuhan cairan Si Kecil, ya.
"Jika anak menolak makan ketika mengalami cacar air, tetap tenang ya. Anak yang tidak berselera makan saat sakit adalah hal yang wajar. Ketika sembuh, anak akan kembali makan seperti biasa," kata dr. Mira.
3. Sakit kepala
Beberapa kasus cacar air pada anak turut melaporkan kondisi sakit kepala, Bunda. Jadi, pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, ya.
4. Batuk
Selain sakit kepala, gejala lain yang mungkin terlihat adalah batuk.
5. Lesi pada kulit
Lesi merupakan keadaan jaringan yang tidak biasa pada tubuh. Saat cacar air menyerang Si Kecil, lesi akan terlihat berupa bercak-bercak kemerahan.
"Lesi pada kulit memiliki bentuk yang mirip dengan bercak-bercak kemerahan. Ini juga menjadi salah satu gejala khas cacar air," papar dokter yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara ini.
6. Vesical atau lenting
Ketika anak mengalami cacar air, gejala khas lain yang bisa diperhatikan adalah adanya lenting atau vesical. Biasanya kondisi ini pertama kali terlihat pada bagian dada atau punggung dan menyebar ke seluruh tangan dan kaki.
"Lenting yang terjadi pada cacar air selalu terjadi pada kulit. Biasanya pertama kali terlihat di bagian dada dan punggung. Setelahnya, lenting yang berisi air ini akan menyebar ke semua tubuh termasuk tangan dan kaki. Tak hanya itu, ada pula lenting yang terjadi mulut hingga tenggorokan. Bahkan bisa terlihat pula di organ lain jika dilihat lebih dalam," ujar dr. Mira.
7. Sakit perut
Merangkum dari laman Cleveland Clinic, ketika anak mengidap cacar air, mereka mungkin juga akan mengalami sakit perut. Jika ini terjadi, anak pun akan merasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan.
Cara mengobati cacar air pada anak
Ada beberapa cara mengobati cacar air yang perlu Bunda simak. Berikut ini deretannya mengutip dari berbagai sumber:
1. Atasi gejalanya
Dokter Mira mengungkap bahwa prinsip pengobatan cacar air sama seperti penyakit lainnya, yakni pemberian obat sesuai gejalanya.
"Kalau anak mengalami demam, maka berikan obat-obatan demam. Kalau pilek dan batuk, berikan obat-obat pilek dan batuk," ujarnya.
2. Berikan bedak pada lenting
Lenting pada cacar air perlu dilindungi dengan baik sehingga tidak pecah dan membekas. Cara mudahnya, Bunda pun bisa memberikan taburan bedak.
"Yang paling penting adalah menyembuhkan lenting-lenting cacar air dengan cara yang baik. Jangan sampai lentingnya berbekas, sehingga harus tetap dilindungi. Bunda bisa lindungi lenting-lenting cacar air pada tubuh anak dengan bedak," tutur dr. Mira.
"Bedak yang baiknya digunakan sebaiknya tidak mengandung antiseptik agar kulit anak tidak teriritasi dan kulit tidak semakin gatal," lanjutnya.
3. Istirahat yang cukup
Melihat dari laman WebMD, pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup selama mengidap cacar air. Berikan anak banyak cairan untuk membantu tubuhnya melawan virus dengan lebih cepat.
4. Hindari makanan yang memperburuk keadaan anak
Ada baiknya untuk memberikan anak air putih daripada minuman manis atau soda. Selain itu, hindari juga pemberian makanan keras, pedas, atau asin, yang bisa membuat mulutnya sakit.
5. Tenangkan anak
Penting untuk selalu membuat anak merasa tenang dan tidak banyak bergerak. Suasana panas dan keringat bisa membuat lenting di tubuhnya semakin gatal.
Gunakan waslap basah dan dingin di bagian lenting ketika terasa sangat gatal. Hal ini akan membantu untuk menenangkan kulitnya.
5 pilihan obat cacar air yang bisa dibeli di apotek
Ilustrasi cacar air/Foto: Getty Images/StockPlanets
Hingga saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit cacar air, Bunda. Obat yang tersedia di apotek hanya sebatas untuk mengelola gejalanya saja. Namun, sebelum memberikan obat-obatan ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ya.
1. Paracetamol
Pilihan obat yang mengandung paracetamol bisa membantu mengatasi rasa nyeri dan demam yang dialami anak kala mengidap cacar air. Beberapa obat yang bisa dipilih seperti Panadol Anak, Sanmol, hingga Tempra Sirup.
2. Bedak
Untuk menjaga lenting pada cacar air anak, Bunda bisa menaburkan bedak yang bisa mengurangi rasa gatalnya. Salah satunya adalah Bedak Salicyl Kimia Farma yang mengandung bahan asam salisilat.
3. Lotion pereda gatal
Selain bedak tabur, Bunda juga bisa berikan lotion pereda gatal untuk menjaga lenting cacar air. Salah satu losion yang bisa Bunda beli adalah Caladine Lotion yang mengandung calamine, zinc oxide, dan diphenhydramine. Tidak hanya itu, ada pula Calamed Lotion yang mengandung calamine, zinc oxide, glycerin, serta bentoin.
4. Krim penghilang bekas luka
Setelah cacar air sembuh, bekasnya mungkin akan sulit hilang, Bunda. Untuk membantu mempercepat penyembuhannya, Bunda bisa berikan krim penghilang bekas luka.
Untuk anak, krim penghilang bekas luka yang bisa digunakan adalah Maderma For Kids. Krim ini mengandung bahan alami berupa cepallin botanical extract 1 persen dan allantoin 1 persen.
5. Obat pereda gatal atau alergi
Tidak hanya penggunaan obat luar, Bunda juga bisa mengatasi gatal pada kulit anak akibat cacar air dengan memberikan obat pereda gatal atau alergi. Obat yang bisa digunakan misalnya adalah Ozen 19 mg.
Obat ini mengandung cetirizine yang bisa membantu mengobati alergi. Untuk anak usia 2-6 tahun, penggunaannya bisa sekitar 2,5 mg dua kali sehari. Sementara anak usia 6-12 tahun sekitar 5 mg dua kali sehari.
Tanda cacar air pada anak akan sembuh
Cacar air memiliki tiga tahap, Bunda. Tahap pertama adalah saat anak mengalami ruam merah dan lenting selama beberapa hati.
Pada tahap berikutnya, ruam ini akan melepuh dan berisi air. Biasanya, lepuhannya akan pecah sekitar satu hingga dua hari. Di tahap ketiga, lepuhan akan mengering dan berlangsung selama beberapa hari.
Dilansir dari laman WebMD, cacar air umumnya akan berlangsung sekitar empat sampai tujuh hari. Rata-rata gejalanya muncul dalam 10 hingga 21 hari setelah Si Kecil terpapar virus.
Cara mencegah anak terkena cacar air
Cacar air bisa dicegah dengan pemberian vaksin Varicella, Bunda. Vaksin ini bisa diberikan untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, sebanyak 2 dosis, jika mereka belum pernah terkena cacar atau belum pernah divaksinasi.
Pemberian vaksin cacar air pada anak pertama kali dilakukan pada usia 1 tahun. Dosis kedua bisa diberikan 6 minggu atau 3 bulan kemudian.
Jika anak berusia di atas dua tahun dan baru akan diberikan vaksin cacar air, dosis yang diberikan tetap sama. Orang dewasa yang belum divaksin dan ingin mendapatkan vaksin pun tetap mendapatkan dosis yang sama.
Dokter Mira menyebut bahwa cacar air terbukti efektif melindungi anak sekitar 90 persen. Meski begitu, banyak orang tua belum memberikan vaksin ini pada Si Kecil karena tidak masuk ke program pemerintah.
"Meskipun terbukti memberikan sekitar 90 persen perlindungan, masih banyak orang tua yang tidak memberikan vaksin cacar air pada anaknya. Hal ini karena vaksin cacar air belum masuk ke dalam program pemerintah," jelas dr. Mira.
Demikian informasi seputar cacar air pada anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)