Jakarta -
Berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu ke-27, trimester 2 kehamilan sering dianggap sebagai 'fase terbaik' dari kehamilan. Tapi tetap ada beberapa tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang perlu diwaspadai lho, Bunda!
Dikutip dari Cleveland Clinic, bagi sebagian besar wanita, mual di pagi hari dan kelelahan dari trimester pertama biasanya akan hilang pada periode waktu ini.
Janin pun akan terus berkembang dengan pesat selama trimester ini, serta mulai menambah berat badan dan memiliki ciri-ciri seperti bayi baru lahir.
Bunda juga biasanya akan mulai lebih rutin menjalani pemeriksaan ultrasonografi atau USG selama trimester 2 untuk memastikan janin berkembang sebagaimana mestinya.
Perkembangan janin saat hamil trimester 2
Janin trimester 2 mengalami banyak perubahan, yang termasuk dalam proses tumbuh kembangnya. Selama waktu ini, janin mulai terlihat lebih seperti bayi baru lahir karena memiliki fitur wajah yang selaras, dan jari tangan dan kakinya pun sudah tampak lebih jelas.
Pada bulan keempat, Si Kecil akan memiliki kelopak mata, alis, bulu mata, kuku, dan rambut. Ia juga akan dapat meregangkan tubuh, membuat ekspresi wajah, dan bahkan mengisap jempolnya.
Bunda mungkin juga mulai merasakan janin bergerak. Awalnya, gerakan mungkin tidak terasa teratur. Biasanya sekitar 28 minggu, gerakan menjadi lebih konsisten dan dapat diprediksi.
Dalam beberapa minggu terakhir trimester kedua, janin juga dapat mendengar suara Bunda dan suasana di sekitar. Jika diajak bicara, Bunda mungkin memperhatikan akan ada gerakan sebagai respons.
1. Usia kandungan 4 bulan (14–17 minggu)
Dikutip dari Web MD, memasuki usia kehamilan 14 minggu biasanya telinga bayi mulai terbentuk. Lehernya semakin panjang dan dagunya lebih menonjol. Fitur wajah dan sidik jari yang unik pun sudah mulai lebih jelas terbentuk.
Bayi mulai merespons rangsangan dari luar. Jika perut disentuh atau diusap, bayi akan mencoba menggeliat. Ia juga mulai akan menelan cairan ketuban dan mengeluarkannya sebagai urine.
Jika diperhatikan, kulit bayi sudah mulai ditutupi oleh rambut sangat halus (disebut lanugo) yang biasanya rontok saat lahir. Alis dan rambut di bagian atas kepala mulai tumbuh, tulang menjadi lebih keras.
Organ-organ bayi sekarang sudah terbentuk sepenuhnya dan akan terus tumbuh. Bunda bahkan mungkin sudah mulai bisa dapat mengetahui jenis kelamin Si Kecil minggu ini dengan USG resolusi tinggi.
2. Usia kandungan 5 bulan (18–22 minggu)
Pertumbuhan bayi mulai melambat, tetapi refleksnya mulai muncul. Bayi dapat menguap, meregangkan tubuh, dan membuat ekspresi wajah, bahkan mengerutkan kening.
Bagian pengecap di lidahnya mulai berkembang dan ia dapat membedakan rasa manis dari pahit.
Retina matanya juga menjadi sensitif terhadap cahaya. Jadi jika ada cahaya terang menyinari perut Bunda, bayi mungkin akan bergerak untuk melindungi matanya.
Di periode waktu ini, saluran udara utama paru-paru bayi, yang disebut bronkiolus, mulai berkembang.
Pergerakan bayi semakin aktif, termasuk seperti memutar, berputar, menggeliat, meninju, dan menendang. Ia juga sudah mulai tidur dan dapat dibangunkan oleh adanya rangsangan suara dan gerakan.
3. Usia kandungan 6 bulan (23–27 minggu)
Kulit bayi masih berkerut karena berat badannya masih akan terus bertambah. Rambut halus lanugo yang ada di tubuhnya terkadang berubah menjadi lebih gelap di waktu ini.
Dari segi pergerakan, bayi mungkin akan mulai cegukan, yang menyebabkan Bunda merasakan adanya gerakan menyentak.
Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih, yang akan membantunya melawan penyakit dan infeksi.
Yang unik, detak jantung bayi sudah dapat didengar melalui stetoskop. Bahkan bergantung pada posisi bayi, suara ini dapat didengar oleh orang lain yang menempelkan telinga di perut Bunda.
Keluhan yang biasa terjadi saat kehamilan trimester 2
Janin bukanlah satu-satunya yang tumbuh dan berubah selama trimester 2 ini. Bunda akan melihat adanya beberapa perubahan dalam tubuh Bunda sendiri selama masa ini.
Rahim yang menjadi tempat janin tumbuh akan terus meregang. Organ ini mengembang selama kehamilan dan dapat tumbuh hingga seukuran semangka. Setelah kehamilan, rahim pun akan kembali ke ukuran seperti sebelumnya.
Meskipun banyak hal-hal menyenangkan terjadi di trimester 2, Bunda mungkin juga akan merasakan ada gejala atau ketidaknyamanan di waktu ini.
Beberapa keluhan ibu hamil trimester 2 yang umum terjadi di antaranya yakni:
- Nafsu makan meningkat dan mungkin sulit dikontrol
- Gusi berdarah (akibat faktor hormon)
- Mimisan atau hidung tersumbat (juga karena faktor hormon)
- Wasir
- Perubahan kulit seperti munculnya garis (linea nigra) di tengah perut
- Areola (kulit di sekitar puting) menjadi tampak lebih gelap
- Pembengkakan di tangan, kaki, dan pergelangan kaki
- Stretch mark, terutama di sekitar perut, payudara, bokong, dan paha
Perlu diketahui bahwa di periode waktu ini, Bunda mungkin juga berisiko tinggi terkena infeksi seperti ISK (infeksi saluran kemih) dan infeksi jamur.
Waspadai tanda bahaya kehamilan yang mengarah pada infeksi, seperti gatal, perubahan pada keputihan, dan rasa terbakar saat buang air kecil.
Tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang perlu diwaspadai
Lalu apa saja tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang tidak boleh disepelekan oleh ibu hamil? Jika muncul tanda-tanda berikut, jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter, ya!
Dikutip dari Sanford Health, berikut ulasannya:
1. Pendarahan vagina
Pendarahan vagina setelah usia kehamilan 12 minggu perlu diwaspadai karena dapat menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan.
Sebelumnya, jika terjadi flek ringan sebelum usia kehamilan 8 minggu masih dianggap wajar. Alasannya, ini karena embrio menempel dengan sendirinya.
Pendarahan disertai nyeri panggul dapat menandakan kehamilan ektopik. Sementara itu, pendarahan setelah 12 minggu dapat muncul karena serviks memendek atau melebar, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau keguguran.
2. Kram perut
Kontraksi atau kram perut umum terjadi selama kehamilan dan dapat terjadi mulai trimester kedua hingga melahirkan. Kontraksi Braxton Hicks normal dan biasanya tidak mengubah serviks atau mengindikasikan persalinan.
Gejala kontraksi Braxton Hicks:
- Tidak nyeri
- Terasa seperti rahim mengencang atau mengeras
- Terjadi tidak teratur
Hubungi dokter jika kontraksi memicu nyeri luar biasa, teratur, atau disertai perdarahan.
3. Gerakan janin berkurang
Bunda seharusnya merasakan gerakan bayi pada usia kehamilan 18 minggu. Awalnya, gerakannya akan terasa seperti mengepak, tetapi akan semakin kuat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Gerakan janin setelah 28 minggu biasanya lebih teratur dan lebih sering terjadi di malam hari daripada di siang hari. Semua ibu hamil harus memantau gerakan janin.
Di akhir trimester 2, atau sekitar usia kehamilan minggu ke-28, hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan 10 gerakan. Ini harus dilakukan setiap hari di malam hari dari pukul 6 hingga 9 malam.
Hubungi dokter jika Bunda tidak merasakan 10 gerakan dalam waktu dua jam.
4. Pembengkakan dan nyeri pada kaki
Tubuh Bunda akan terus berubah selama kehamilan, yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Kondisi ini dapat berbahaya dan memerlukan perawatan segera.
Hubungi dokter jika Bunda mengalami pembengkakan dan nyeri pada satu kaki, terutama di betis. Ini bisa menjadi tanda bahaya untuk deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru atau pulmonary embolism (PE).
5. Tekanan darah tinggi
Perhatikan keluhan seperti pembengkakan parah, sakit kepala, dan penglihatan kabur.
Selain menandakan kemungkinan adanya bekuan darah, pembengkakan kaki dapat menjadi tanda tekanan darah tinggi selama kehamilan, yang disebut preeklamsia, terutama jika disertai dengan:
- Sakit kepala parah
- Penglihatan kabur
- Bintik-bintik di mata
- Nyeri perut
6. Nyeri panggul
Seiring pertumbuhan bayi, Bunda akan mengalami tekanan panggul dan nyeri akibat peregangan rahim. Bunda juga akan mengalami sedikit keputihan selama kehamilan.
Ini biasanya normal, tapi hubungi dokter jika tekanan yang terjadi berubah menjadi nyeri hebat dan keputihan menjadi berdarah atau jumlahnya bertambah.
7. Nyeri saat buang air kecil
Sering buang air kecil adalah hal yang umum terjadi selama kehamilan, tetapi Bunda seharusnya tidak merasakan nyeri saat buang air kecil atau merasakan nyeri punggung di satu sisi.
Ini bisa jadi merupakan tanda infeksi kandung kemih atau ginjal. Bakteri di kandung kemih atau ginjal dapat menyebabkan infeksi darah serius dan persalinan prematur.
Demikian ulasan tentang berbagai tanda bahaya kehamilan dan keluhan ibu hamil trimester 2. Jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter jika merasakan tanda-tanda ini demi kesehatan Bunda dan juga Si Kecil, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)