Jakarta -
Memahami apa itu closure dalam suatu hubungan dapat membantu Bunda dan orang lain untuk melangkah maju. Hal ini meningkatkan kesehatan mental dan mendorong penyembuhan, dan Bunda bisa mengambil langkah-langkah untuk menemukan atau memberikan closure.
Hubungan terkadang berakhir entah menginginkannya atau tidak, dan itu sering kali merupakan pengalaman yang menyakitkan. Bunda mungkin merasa bingung tentang perasaan dan situasi yang rumit, terutama jika belum menemukan penyelesaiannya.
Ketika memperoleh penyelesaian dalam suatu hubungan, Bunda dapat melepaskan emosi negatif dan berfokus pada penyembuhan dan pertumbuhan.
Apa itu closure dalam suatu hubungan?
Melansir dari laman PsychCentral, closure dalam suatu hubungan berarti Bunda memahami situasi dengan lebih baik dan menerima apa yang terjadi, sehingga Bunda merasa damai saat melangkah maju.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memperoleh pemahaman mengalami lebih sedikit gejolak batin selama dan setelah putus cinta.
Closure hubungan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, closure hubungan pada dasarnya adalah pemahaman dan penerimaan bahwa suatu hubungan telah berakhir dan sering kali disertai alasan mengapa hubungan itu berakhir.
5 Manfaat closure dalam suatu hubungan
Melansir dari laman Marriage, berikut adalah beberapa alasan mengapa closure dalam hubungan sangat penting:
- Ini memungkinkan Bunda memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sehingga Bunda dapat memahami mengapa mantan pasangan memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
- Ini membantu Bunda belajar dari kesalahan dan menghindari membuat kesalahan yang sama dalam hubungan berikutnya.
- Menemukan closure memungkinkan Bunda untuk terus maju dan menerima kenyataan bahwa Bunda tidak akan kembali dengan mantan pasangan.
- Bunda dapat melihat kesalahan yang dibuat dan mengakui bahwa Bunda berperan dalam perpisahan itu.
- Bunda dapat mengeluarkan keluh-kesah dan menebus kesalahan dengan meminta maaf kepada mereka.
Cara menerapkan closure dalam hubungan
Berikut adalah beberapa taktik untuk pulih, melepaskan, dan melangkah maju:
1. Terima bahwa mungkin Bunda tidak mendapatkan semua jawaban
Jika orang lain tidak mampu atau tidak mau menjawab pertanyaan secara langsung, Bunda perlu menyelesaikannya di dalam diri sendiri, bukan secara eksternal.
2. Pertimbangkan gambaran yang lebih besar
Melansir dari laman Verywell mind, mencoba memahami perasaan dan keadaan mantan pasangan dapat membantu Bunda memproses mengapa hubungan berakhir seperti itu.
3. Biarkan diri merasa sedih
Wajah jika ingin melupakan mantan dan segera merasa lebih baik. Namun, mengabaikan atau menekan perasan tidak akan membantu Bunda mencapai titik terang. Jadi, biarkan diri merasakan dan memproses emosi, dan luangkan waktu untuk meratapi hubungan.
Biarkan diri menangis sepuasnya untuk melepaskan stres dan rasa sakit emosional. Ingatkan diri bahwa Bunda tidak ada batas waktu untuk penyembuhan. Berikan diri Bunda waktu untuk memproses rasa sakit dan biarkan perasaan Bunda mengalir.
4. Putuskan semua komunikasi
Sulit untuk menemukan penyelesaian ketika Bunda terus-menerus mengirim pesan kepada mantan dan menguntitnya di media sosial. Mungkin Bunda tergoda untuk meneleponnya untuk terakhir kalinya, berharap mereka akan menjawab dan memberi Bunda penyelesaian. Ingatkan diri bahwa satu kali terakhir tidak akan pernah menjadi yang terakhir.
5. Cari bantuan profesional
Jika kesulitan menemukan jalan keluar, ada baiknya berbicara dengan terapis profesional. Berbagi perasaan dengan teman dan keluarga selalu merupakan ide yang bagus. Namun, terkadang, Bunda memerlukan bimbingan profesional untuk mengembangkan keterampilan mengatasi masalah dengan baik.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait closure dalam suatu hubungan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)