Jakarta -
Tak terasa kita segera memasuki 10 malam terakhir di bulan Ramadhan ini ya, Bunda. Biasanya di 10 malam terakhir ini, kita mengenal yang namanya malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa yang ada di bulan Ramadhan.
Mari kita simak penjelasan apa itu malam Lailatur Qadar, dalil, hingga amalan yang bisa Bunda kerjakan.
Apa itu malam Lailatul Qadar?
Ustazah Amastasya Dhyaz Pratiwi S., Lc. dari Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP 'Aisyiyah mengungkapkan, Lailatul Qadar merupakan malam keistimewaan yang hanya dimiliki bulan Ramadhan. Istilah lailatul Qadr terdiri dari dua kata, yaitu lail yang berarti malam dan qadr yang berarti ukuran, penentuan, keagungan, dan kemuliaan. Sehingga Lailatul Qadr dapat diartikan sebagai malam penentuan dan malam keagungan.
"Disebut dengan malam kemuliaan karena malam tersebut adalah malam diturunkannya Al-Qur'an dari Lauh Al-Mahfudz ke Langit dunia (dar al-izzah)," ujar Ustazah Amastasya kepada HaiBunda.
Ibnu Qayyim mengungkapkan bahwa Lailatul Qadar selain memiliki makna yang agung, ia juga memiliki makna malam yang sempit. Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang sempit karena bumi pada malam tersebut menjadi penuh sesak disebabkan banyaknya malaikat yang turun untuk menebar keberkahan.
"Kebaikan pada malam Lailatul Qadar 1.000 kali lebih baik dari malam-malam yang lain," ungkap Ustazah Amastasya.
Lailatul Qadar menjadi satu malam yang kedatangannya sangat dinantikan oleh umat Islam pada setiap bulan Ramadhan. Al-Qur'an juga menyebutnya dengan malam penuh berkah dan penuh hikmah. Disebut juga malam yang lebih baik dari seribu bulan, ketika Jibril dan para malaikat lainnya turun ke bumi, dan pada malam itu dipenuhi dengan kedamaian. Keberadaan Lailatul Qadar wajib diimani oleh setiap Muslim, karena adanya berdasarkan pernyataan Al-Qur'an.
Dalil tentang Lailatul Qadar
Menurut Ustazah Amastasya, terdapat sejumlah dalil baik dari Al-Qur'an maupun Hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang keutamaan Lailatul Qadar. Di antara dalil-dalil tersebut adalah sebagai berikut:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ}
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada lailatul qadr (malam kemuliaan)." [QS. al-Qadr (97): 1]
Dalam ayat pertama surat Al-Qadr di atas Allah menjelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada suatu malam yang disebut dengan Lailatul Qadar (malam kemuliaan).
Ayat ini juga sejalan dengan firman Allah lain pada surat Ad-Dukhan ayat ke-3 yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada suatu malam yang diberkahi. Allah SWT berfirman:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِين}
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur'an) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan." [QS. ad-Dukhan (44): 3]
Selain dua ayat di atas, Allah juga menyampaikan penjelasan tentang Lailatul Qadar dalam beberapa ayat lain dalam Al-Qur'an. Namun, semua ayat tersebut tidak ada yang menyebutkan kapan tanggal datangnya Lailatul Qadar. Kepastian waktu tentang Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah. Dalam surat Al-Qadr ayat ke-2 Allah menyampaikan dalam bentuk pertanyaan:
{وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ}
Artinya: "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?" [QS. al-Qadr (97): 2]
"Tentunya yang mengetahui kapan tepatnya Lailatul Qadar hanya Allah SWT. Kerahasiaan akan waktu ini sudah pasti memiliki hikmah yang penting bagi kaum muslimin. Di antaranya ialah agar mereka tidak fokus ibadah hanya di satu malam saja dan mengabaikan malam-malam lainnya. Dengan demikian umat Islam menjadi termotivasi untuk senantiasa giat beribadah dari malam pertama hingga terakhir di bulan Ramadhan," tutur Ustazah Amastasya.
Lebih lanjut ia mengatakan, yang sudah pasti bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa, karena kemuliaannya yang tidak tertandingi oleh malam-malam lainnya, hal ini dijelaskan oleh Allah pada ayat ke-3 surat Al-Qadr:
{لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ}
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". [QS. al-Qadr (97): 3]
Selain dalil-dalil dari ayat Al-Qur'an, terdapat banyak dalil dari Hadis Nabi Muhammad SAW tentang Lailatul Qadar. Diantaranya:
1.
- عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ. [أخرجه البخاري]
Artinya: "Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Carilah lailatul qadr pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan." [ditahrijkan oleh al-Bukhari, I, Kitab al-Tarawih, hal. 225]
2.
- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ. [أخرجه مسلم]
Artinya: "Dari Ibnu Umar ra, bahwa beberapa orang laki-laki diberitahu lailatul qadr dalam mimpi pada tujuh terakhir (Ramadan), lalu Rasulullah saw bersabda: Saya melihat mimpimu sekalian bertepatan dengn malam tujuh terakhir, barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada malam tujuh terakhir". [ditahrijkan oleh Muslim, no. 205/1165]
3.
- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحَيَّنُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ أَوْ قَالَ فِي التِّسْعِ اْلأَوَاخِرِ. [أخرجه مسلم]
Artinya: "Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tunggulah lailatul qadr pada sepuluh akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir." [ditahrijkan oleh Muslim, no. 211/1165]
Kapan malam Lailatul Qadar?
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Lailatul Qadar tidak dapat diketahui secara pasti kapan tanggalnya. Akan tetapi yang pasti ia muncul dalam bulan Ramadhan. Maka hendaknya setiap muslim tidak melewatkan hari demi hari di bulan Ramadhan tanpa ibadah. Semangat tersebut adalah bentuk usaha dari pencarian malam Lailatul Qadar.
Salah satu hikmah mengapa waktu kedatangan Lailatul Qadar tidak dinyatakan secara pasti adalah untuk memotivasi umat Islam agar senantiasa beribadah di setiap hari dan malam di bulan suci Ramadhan. Jika Allah kabarkan tanggal pastinya, bisa saja orang-orang hanya fokus beribadah pada satu malam saja dan mengabaikan malam-malam lainnya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Aisyah Radhiallahu'anha menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.
Artinya: "Carilah lailatul qadr pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan." [HR Bukhari]
Dari hadis tersebut para ulama mengemukakan pendapat yang berbeda-beda terkait kemungkinan datangnya Lailatul Qadar. Ada yang berpendapat pada malam 21, 23, 25, 27, atau bahkan 29. Dalam hadis lain, dari Ibnu Umar Rasulullah SAW juga bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ.
Artinya: "Dari Ibnu Umar ra, bahwa beberapa orang laki-laki diberitahu lailatul qadr dalam mimpi pada tujuh terakhir (Ramadan), lalu Rasulullah saw bersabda: Saya melihat mimpimu sekalian bertepatan dengn malam tujuh terakhir, barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada malam tujuh terakhir". [HR Muslim]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحَيَّنُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ أَوْ قَالَ فِي التِّسْعِ اْلأَوَاخِرِ.
Artinya: "Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tunggulah lailatul qadr pada sepuluh akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir." [HR Muslim].
Ketidakpastian kapan tanggal datangnya Lailatul Qadar hendaknya menjadikan kaum muslimin selalu terdorong untuk mencari dan mengejarnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
"Apa yang disampaikan oleh beliau tentang mencari Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir juga hendaknya bisa menyadarkan perilaku masyarakat yang hanya giat beribadah di awal bulan Ramadhan. Biasanya ditandai dengan penuhnya jemaah di sejumlah masjid dan mushala. Akan tetapi semangat tersebut berkurang di akhir bulan Ramadhan," ujar Ustazah Amastasya.
Doa malam Lailatul Qadar
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:
عن عا ءىشة قا لت قلت يارسول اللّه أرأيت إن علمت أيّ ليلة القد رماأقول فيها قال قولي اللّهمّا انّك عفوّكريمّ تحبّ العفو فاعف عنّي
Diriwayatkan dari 'Aisyah ra ia berkata: Saya bertanya: Wahai Rasulullah, Maukah engkau memberi tahu aku apa malam lailatul qadar itu dan apa yang harus aku baca pada malam itu? Rasulullah berkata: Ucapkanlah do'a, Allahuma Innaka 'afuwwun kariim tubibbul-'afwa fa'fu 'anni, (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku). (HR At-Turmudzi)
Dari hadis tersebut, Rasulullah mengajarkan sebuah doa yang dapat dipanjatkan saat malam Lailatul Qadar. Doa tersebut berbunyi:
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku.
Selain doa tersebut, kaum muslimin juga dianjurkan mengerjakan beberapa amalan lain untuk menggapai keberkahan Lailatul Qadar.
"Amalan tersebut di antaranya adalah beri'tikaf di masjid, memperbanyak tadarus Al-Qur'an, berdzikir, dan mengerjakan sholat sunnah. Selain ibadah-ibadah yang sifatnya personal, ibadah sosial seperti sedekah, infaq, dan membantu kesulitan orang lain juga dapat diperbanyak," kata Ustazah Amastasya.
Waktu yang tepat untuk membaca doa Lailatul Qadar
Kaum muslimin dianjurkan untuk menghidupkan malam-malam di bulan suci Ramadhan guna menggapai Lailatul Qadar. Terutama pada 10 malam terakhir. Hal tersebut didasari pada hadis Nabi SAW dari Aisyah RA, bahwa Nabi SAW memerintahkan untuk mencari malam Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir (Asyrul Awakhir).
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.
Artinya: "Carilah lailatul qadr pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan." [HR Bukhari]
Keutamaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar
Di antara keutamaan malam Lailatul Qadar adalah apa yang Allah SWT sampaikan pada surat Al-Qadr ayat 1-5
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5(
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al Qadr: 1-5)
Keutamaan dan keistimewaan Lailatul Qadar dalam surat Al-Qadr:
- Malam diturunkannya Al-Qur'an
- Malam yang lebih baik dari seribu bulan
- Malaikat-malaikat turun ke bumi membawa ketenangan dan keberkahan bagi orang-orang yang beribadah
- Kedamaian hingga terbit Fajar
Selain itu keutamaan lain dari Lailatul Qadar adalah malam penghapusan dosa dan diterimanya do'a. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري)
Artinya: "Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari).
Demikian informasi tentang malam Lailatur Qadar, dalil, hingga amalan yang bisa Bunda kerjakan. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)