Jakarta -
Timbulnya benjolan payudara membuat sebagian perempuan khawatir dengan kondisi kesehatannya. Pasalnya, benjolan di payudara dapat mengindikasikan gejala penyakit tertentu, salah satunya kanker payudara.
Sebelum membahas benjolan kanker payudara seperti apa, perlu diketahui bahwa ada kondisi kesehatan lain yang menyebabkan benjolan payudara, misalnya benjolan payudara karena hormon.
Mengutip laman National Breast Cancer, terdapat beberapa penyakit yang gejalanya berupa benjolan di payudara yakni fibroadenoma, payudara fibrokistik, kista payudara, dan nekrosis lemak.
Apa itu benjolan kanker payudara?
Benjolan kanker payudara adalah benjolan payudara yang bersifat kanker sering disebut sebagai tumor ganas. Benjolan kanker payudara bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan rasa.
Sebagian mungkin terasa lunak dan dapat digerakkan. Namun, umumnya benjolan kanker payudara terasa keras dan tidak bergerak saat disentuh. Benjolan ini juga mungkin terasa lebih bergerigi daripada halus.
Letak benjolan kanker payudara
Benjolan kanker payudara letaknya dimana? Melansir laman Stony Brook Cancer Center, letak benjolan kanker payudara biasanya berkembang dari kelenjar atau saluran susu. Benjolan ganas tersebut umumnya muncul di kuadran atas luar payudara, lalu memanjang hingga ketiak.
Jadi, apabila Bunda bertanya-tanya letak benjolan kanker payudara di dalam atau di luar? Sebagian besar terletak di luar payudara, tetapi benjolan kanker payudara juga dapat muncul di area lain.
Benjolan kanker payudara stadium awal hanya terletak di payudara. Lalu, memasuki kanker payudara stadium lanjutan, tumor yang telah menyebar dari payudara kini merambah hingga kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau dada.
Benjolan kanker payudara seperti apa? Kenali 10 ciri-ciri benjolan kanker payudara
Untuk mengetahui benjolan kanker payudara seperti apa, berikut ini ciri-ciri benjolan kanker payudara yang mudah dikenali.
1. Benjolan payudara timbul tanpa disadari
Benjolan, pembengkakan, atau penebalan pada jaringan payudara dapat timbul tanpa disadari sebelumnya. Bunda perlu cermat dalam memprediksi apakah benjolan terjadi karena kanker payudara atau kondisi kesehatan lain.
Berkonsultasi dengan pihak medis menjadi pilihan terbaik untuk mengetahui penyebab munculnya benjolan payudara tersebut.
2. Benjolan keras saat disentuh
Benjolan kanker payudara biasanya keras ketika disentuh. Benjolan keras ini dapat sangat kentara bedanya, apabila Bunda menyentuh jaringan atau area payudara yang lainnya. Benjolan payudara ini dapat berbentuk yang bulat, halus dan keras
3. Perubahan tekstur kulit payudara
Dikutip laman WebMD, salah satu ciri-ciri kanker payudara yaitu perubahan tekstur kulit payudara. Hal ini dapat berupa berubahnya tekstur kulit seperti tekstur kulit jeruk, terjadi ruam, atau kemerahan pada kulit payudara.
4. Benjolan menimbulkan rasa tidak nyaman
Adanya benjolan kanker payudara dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan rasa sakit pada penderitanya.
Sebagian benjolan payudara bisa saja tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi benjolan payudara dapat menimbulkan sensasi sakit seperti ditusuk-tusuk.
5. Benjolan terjadi area ketiak atau dekat selangka
Pembengkakan atau benjolan di area ketiak atau dekat selangka dapat terjadi, apabila kanker payudara telah menyebar sampai kelenjar getah bening. Ini terjadi pada kanker payudara stadium lanjutan, Bunda.
6. Benjolan tidak hilang setelah menstruasi
Benjolan payudara dapat dialami saat fase PMS atau sindrom pramenstruasi. Benjolan payudara ini terjadi karena perubahan hormon. Benjolan payudara ini biasanya akan hilang setelah menstruasi.
Namun, apabila benjolan payudara tidak hilang setelah menstruasi, Bunda harus waspada, karena ini bisa jadi gejala kondisi kesehatan lainnya, salah satunya kanker payudara.
7. Perubahan puting susu
Perubahan puting susu dapat menjadi indikasi kanker payudara. Perubahan puting susu ini meliputi puting susu menarik ke dalam, timbul luka seperti luka bakar, dan gatal.
8. Puting susu mengeluarkan cairan
Bunda perlu berhati-hati apabila puting susu mengeluarkan cairan yang tidak biasa. Bukan ASI, cairan yang keluar ini dapat berwarna bening, berdarah, atau cairan tidak biasa lainnya.
9. Perubahan bentuk payudara
Bunda perlu waspada apabila benjolan payudara muncul, apalagi jika terjadi perubahan bentuk payudara ukuran, bentuk, tekstur, atau suhu pada payudara.
10. Warna kulit payudara berubah
Ciri benjolan kanker payudara lainnya adalah kulit payudara yang berubah warna. Melansir laman Verywellhealth, warna kulit payudara dapat berubah menjadi kemerahan, keunguan, atau kehitaman. Perubahan warna kulit tersebut akan berbeda sesuai warna kulit seseorang.
Bagaimana ciri-ciri benjolan payudara nonkanker?
Mengutip laman National Breast Cancer, ciri-ciri benjolan di payudara yang bukan kanker dapat diketahui berdasarkan kondisi kesehatan tertentu.
Misalnya, pada penyakit fibroadenoma, ciri-ciri benjolan yang dirasakan yakni benjolan payudara terasa kenyal saat disentuh, bergerak bebas, tidak menimbulkan rasa sakit, ukurannya bervariasi, serta dapat terbentuk di mana saja di jaringan payudara.
Kemudian, payudara fibrokistik juga menyebabkan benjolan payudara bagi penderitanya. Payudara fibrokistik terjadi akibat adanya fluktuasi hormon. Namun, benjolan payudara ini akan hilang tepat sebelum menstruasi.
Lalu, ada nekrosis lemak yang merupakan benjolan payudara nonkanker. Benjolan ini terbentuk jika payudara mengalami cedera. Serta, terletak di jaringan lemak payudara pada area yang cedera.
5 Perbedaan tumor dan kanker payudara
Bunda, tidak semua benjolan payudara adalah ciri-ciri kanker payudara. Dikutip laman detikHealth, tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh peradangan, metabolik, atau sel-sel baru.
Namun, tidak semua tumor bersifat kanker, ya. Melansir laman Stony Brook Cancer Center, sebagian besar benjolan payudara, 80 persen dari benjolan yang dibiopsi, bersifat jinak atau nonkanker. Berikut ini perbedaan tumor dan kanker payudara.
1. Cepat lambatnya pertumbuhan
Jika ditilik dari cepat lambatnya pertumbuhan, tumor payudara biasanya tidak berkembang secara cepat dan ukurannya relatif tidak berubah dari waktu ke waktu.
Sedangkan, benjolan kanker payudara bermula dari benjolan berukuran kecil. Namun, dapat membesar dan merambah ke area sekitar payudara seperti tulang selangka dan ketiak.
2. Bentuk tepi benjolan
Benjolan payudara akibat tumor jinak umumnya akan terlihat jelas bentuk dan tepiannya saat dipegang. Sementara itu, kanker payudara tepinya tidak jelas ketika diraba, serta permukaan benjolannya tidak halus atau rata.
3. Kemunculan benjolan
Benjolan payudara akibat tumor atau penyakit nonkanker lainnya, bisa saja terjadi pada siklus tertentu kemudian hilang. Misalnya pada payudara fibrokistik, benjolan akan hilang setelah menstruasi.
Akan tetapi, benjolan kanker payudara tidak terpengaruh pada siklus apapun, ia akan tetap ada, bahkan setelah menstruasi sekalipun.
4. Gerak benjolan
Melansir laman Medical News Today, benjolan nonkanker biasanya dapat bergerak di area bawah kulit. Sedangkan, benjolan kanker payudara tidak bergerak alias diam di tempat ketika disentuh.
5. Nyeri benjolan
Benjolan akibat tumor payudara biasanya tidak terasa nyeri. Sebaliknya, benjolan kanker payudara dapat menimbulkan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Cara mendeteksi kanker payudara
Melansir laman Kemenkes, untuk mendeteksi kanker payudara, ada metode SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Cara ini dapat Bunda lakukan tujuh sampai sepuluh hari setelah menstruasi. SADARI dapat dilakukan ketika Bunda di kamar mandi, bercermin, atau saat berbaring.
Selain itu, untuk memastikan benjolan yang dialami merupakan ciri kanker payudara atau bukan, Bunda bisa meminta bantuan tenaga kesehatan.
Dokter mungkin melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara, misalnya dengan cara mammogram diagnostik.
Mengutip laman Mayo Clinic, mammogram diagnostik adalah pemanfaatan sinar X untuk memindai gambar payudara. Hasil scan tersebut akan dicek oleh ahli radiologi untuk melihat ada atau tidaknya indikasi kanker payudara.
Selain mammogram diagnostik, ada rangkaian pemeriksaan kanker payudara lain seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan ultrasonografi terfokus.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan benjolan di payudara?
Benjolan payudara dapat terjadi karena berbagai kondisi kesehatan, serta ada jenis benjolan payudara yang hilang setelah siklus tertentu. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Bunda tidak langsung panik.
Namun, terdapat beberapa kondisi payudara yang mengharuskan Bunda untuk segera periksa ke dokter. Beberapa di antaranya yaitu apabila benjolan tak kunjung hilang setelah menstruasi, benjolan disertai rasa sakit, atau benjolan payudara terus tumbuh dan merambah ke area lain.
Demikian informasi tentang benjolan kanker payudara. Benjolan di payudara tidak selalu menjadi tanda kanker payudara. Bunda dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan menerapkan metode SADARI. Jika Bunda mengalami benjolan yang mengarah pada ciri-ciri benjolan kanker payudara, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang optimal.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)