Bolehkah Bayi Baru Lahir Tidur dengan Menyalakan AC? Ketahui 5 Tips Aman Pemakaiannya

1 month ago 11

Jakarta -

Cuaca panas di Indonesia membuat kamar bayi akan terasa lebih nyaman jika dilengkapi dengan AC atau pendingin ruangan. Ruangan yang dingin dan sejuk dapat membuat bayi baru lahir lebih tenang dan bisa tidur dengan nyenyak.

Namun, apakah ruangan berpendingin seperti ini aman untuk kesehatan bayi baru lahir? Apalagi jika pemakaian AC berlangsung sepanjang hari agar bayi tidak merasa gerah.

Kondisi bayi baru lahir berbeda dengan anak yang berusia lebih besar. Cuaca panas dapat menyebabkan anak mengalami biang keringat. Namun, terus-terusan berada di ruangan yang dilengkapi AC juga kerap mendatangkan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua.

Bagaimana menghadapi pilihan seperti ini? Kita bahas selengkapnya di bawah ini.

Keamanan penggunaan AC untuk bayi baru lahir

Bayi yang baru lahir memiliki ketebalan kulit dan lemak yang berbeda dengan bayi-bayi berusia di atas satu bulan. Bayi baru lahir memiliki kulit yang sangat tipis sehingga suhu di lingkungannya harus disesuaikan.

Transfer suhu dari lingkungan luar maupun dari benda/barang yang tertempel di sebelahnya (konveksi dan konduksi) sangat perlu diperhatikan, Bunda.

Ketika bayi berada di ruang bersalin, mereka akan dipakaikan topi atau baju yang sangat tebal. Hal ini karena bayi baru lahir berisiko terkena hipotermia maupun hipertermia.

Meski begitu, Bunda juga perlu menjaga agar suhu ruangan tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Pengaturan suhu AC di kamar bayi, dapat diatur antara 24-26 derajat Celcius.

Dengan paparan suhu dan angin yang tidak secara langsung menghadap Si Kecil, AC boleh digunakan, Bunda. Suhu tersebut juga boleh digunakan jika AC dinyalakan semalaman.

Benarkah AC dapat menyebabkan masalah pernapasan pada bayi?

AC berisiko menyebabkan masalah pernapasan pada bayi. Biasanya, AC yang terlalu dingin membuat napas anak grok-grok atau bersin-bersin.

Kondisi ini disebabkan embusan angin dari AC memiliki suhu dingin dan kering. Sementara, bayi membutuhkan suhu yang lebih lembap untuk membantu membuang kotoran dengan baik serta meregulasi suhu yang masuk ke dalam pernapasan dalam keadaan hangat.

Ketika hidung bayi dalam keadaan kering dan dingin, maka sangat berisiko terjadi iritasi. Jika kondisi ini berlangsung lama, bayi akan pilek atau bahkan mimisan. Tidak hanya itu, bayi juga dapat mengalami hidung mampet karena ada pembengkakan akibat iritasi tersebut.

Bunda juga perlu menjaga kebersihan AC. Kondisi AC yang tidak terawat umumnya menimbun banyak kotoran, debu, bahkan jamur. Hal ini dapat menjadi faktor penyebab bayi dan anak mengalami masalah pernapasan.

Kotoran yang tersimpan ini dapat menjadi alergen yang menyebabkan Si Kecil mengidap alergi. Kombinasi dari udara dingin, kering, serta kuman yang terdapat di dalam AC ini yang memicu Si Kecil mengalami masalah kesehatan.

Amankah membiasakan anak tidur di suhu ruangan yang dingin?

Bayi yang berusia di bawah satu bulan perlu dijaga kehangatannya, baik dengan bedong atau selimut. Namun, bayi-bayi yang lebih besar mungkin tidak suka tidur dengan menggunakan selimut ya, Bunda.

Jika hal ini terjadi, Bunda dapat membiarkan mereka tidur tanpa selimut atau bedong. Namun, pastikan bahwa suhu ruangannya terjaga dengan baik, sehingga anak tidak kedinginan atau kepanasan.

Ketika suhu ruangan bertambah dingin di malam hari dan anak tidak memakai selimut, maka dapat menjadi faktor risiko terjadinya masalah pernapasan. Bayi berusia di bawah satu tahun memiliki kulit dan lemak yang tipis sehingga belum mampu menahan suhu terlalu dingin. Bahkan, udara yang terlalu dingin juga berisiko menyebabkan bayi alami hipotermia hingga kematian.

Bayi tidur di ruangan dingin akan terhindar dari risiko SIDS

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak, merupakan kondisi ketika bayi yang tampak sehat meninggal secara mendadak dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Ketika anak tidur di ruangan yang dingin, mereka dapat terhindar dari risiko SIDS karena umumnya SIDS terjadi pada ruangan yang lebih hangat.

Namun, tetap pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin karena dapat menyebabkan kondisi kesehatan lainnya.

Bayi yang tidur di ruangan AC harus sering dijemur?

Menjemur bayi tidak berhubungan secara langsung dengan penggunaan AC, Bunda. Menjemur bayi diperlukan karena bayi harus memenuhi kebutuhan vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari. Namun perlu diingat bahwa hal ini sebaiknya tidak dilakukan saat matahari terlalu terik. Menjemur bayi dapat dilakukan di jam 8 pagi. Jika matahari sudah terlalu terik, Bunda tetap dapat menjemur Si Kecil dari dalam ruangan asalkan ia tetap mendapatkan paparan sinar matahari.

Jadi, Si Kecil boleh berada di ruangan ber-AC juga di luar ruangan yang mendapatkan cahaya matahari langsung. Hal ini karena bayi perlu mendapatkan manfaat dari gelombang cahaya UV.

Manfaat AC untuk bayi

Ada beberapa manfaat dari penggunaan AC untuk bayi, berikut di antaranya:

1. Terhindar dari SIDS

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan AC dapat membuat ruangan menjadi lebih sejuk. Hal ini pun dapat membantu bayi terhindar dari SIDS yang umumnya dipengaruhi oleh ruangan yang panas.

2. Bayi tidur lebih nyaman

AC juga dapat membuat bayi tidur lebih nyaman dan nyenyak. Jika hal ini terjadi, maka tumbuh kembang Si Kecil akan lebih baik.

3. Hormon pertumbuhan diproduksi dengan baik

Ketika anak tidur dengan nyenyak, hormon-hormon pertumbuhan dapat diproduksi dengan lebih baik. Dengan begitu, anak dapat makan dan minum dengan baik, tidak rewel, serta membuat orang tua mendapatkan istirahat yang lebih berkualitas juga.

Mana yang lebih baik antara AC atau kipas angin?

Pada dasarnya, keduanya baik digunakan untuk bayi, Bunda. Namun, akan lebih bermanfaat jika Bunda menggunakan AC, ya.

Bukan tanpa alasan, jika menggunakan AC, Bunda dapat mengatur suhunya dengan leluasa dan anak tidak terpapar secara langsung. Kelebihan inilah yang tidak bisa didapatkan jika Bunda menggunakan kipas angin.

Tips merawat kulit bayi yang terkena AC

Ada beberapa tips merawat kulit bayi jika terus terpapar AC, Bunda. Berikut ini deretannya:

1. Gunakan pelembap

Ketika bayi sering terpapar AC, kulitnya mungkin akan kering dan teriritasi, Bunda. Untuk merawat kulit Si Kecil ini, Bunda dapat menggunakan pelembap yang sesuai dengan kondisi kulit Si Kecil.

Beberapa bayi mungkin memang memiliki kulit yang normal, sehingga dapat dengan mudah memilih produk pelembap. Namun, tidak sedikit bayi yang memiliki kulit sensitif sehingga produk yang digunakan tidak boleh sembarangan.

2. Minyak telon tidak direkomendasikan

Bayi yang berusia di bawah satu bulan masih memiliki kulit yang sensitif. Karena itu, penggunaan minyak telon sangat tidak disarankan, kecuali minyak kelapa atau pelembap berbahan dasar minyak tertentu. Hal ini karena minyak telon memberikan suhu panas, yang justru dapat menyebabkan kulit Si Kecil teriritasi.

3. Gunakan humidifier

Jika ruangan yang menggunakan AC terasa terlalu kering, Bunda dapat menjaga kelembapannya dengan menggunakan humidifier.

Tips pemakaian AC yang aman bagi kesehatan bayi

Ada beberapa tips pemakaian AC yang aman bagi kesehatan bayi, Bunda. Berikut ini ulasannya:

1. Perhatikan suhunya

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah suhu AC di ruangan yang akan ditempati bayi. Suhu yang direkomendasikan adalah sekitar 24-26 derajat Celcius.

2. Tidak terpapar secara langsung

Pastikan bayi tidak terpapar dengan angin AC secara langsung. Bunda dapat mengarahkan angin AC ke bagian atas.

3. Jaga kebersihan AC

AC yang digunakan di kamar bayi perlu selalu dijaga kebersihannya. Pastikan jamur, debu, serta kuman yang berada di dalam AC tidak tersebar dan terhirup oleh Si Kecil.

Bersihkan AC secara rutin ya, Bunda. Jika sebelumnya pembersihan dilakukan tiga bulan sekali, ketika memiliki bayi, pembersihannya perlu dilakukan lebih rutin, yakni sebulan sekali.

4. Jaga kelembapan kulit anak

Pastikan kulit anak tetap terjaga kelembapannya selama mereka berada di ruangan ber-AC. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan pelembap setelah mandi.

5. Pastikan ruangan tidak berdebu

Tidak hanya AC, Bunda juga perlu memastikan ruangan yang ditempati bayi tidak memiliki banyak debu. Ruangan dengan AC akan terus memutar udara yang ada di dalamnya, termasuk debu.

Rapikan tumpukan barang serta buku yang ada di dalam kamar. Penting untuk menjaga kamar tetap bersih karena bayi akan menghabiskan waktu yang lama di dalam kamar tidur.

Demikian informasi seputar keamanan penggunaan AC untuk bayi, manfaat AC untuk Si Kecil, hingga tips merawat kulit bayi jika sering berada di ruangan ber-AC, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online