Perempuan yang menikah dengan pria pelit sulit sekali merasakan kedamaian. Jika memiliki suami pelit dan perhitungan, tetapi royal ke orang lain, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menghadapinya.
Beberapa Bunda mungkin saja selalu bertengkar dengan suami ketika tiba saatnya membeli bahan makanan atau pakaian untuk anak-anak dan diri sendiri. Belum lagi ketika harus memberi uang kepada kerabatnya yang membutuhkan.
Jika mendengar beberapa hal yang dialami banyak perempuan untuk menagih uang dari suaminya, Bunda akan merasa iba. Beberapa dari mereka terpaksa berbohong hanya untuk meminta uang dari suaminya yang pelit.
Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara menghadapi masalah tersebut yang bisa dilakukan.
Ciri-ciri suami pelit dan perhitungan
Melansir dari laman Times of India, berikut adalah beberapa ciri-ciri suami pelit dan perhitungan yang perlu Bunda ketahui:
1. Hampir tidak ada kejutan untuk acara spesial
Setiap perempuan menantikan acara-acara khusus tersebut, ulang tahun pernikahan, ulang tahun, Tahun Baru, dan sebagainya. Sayangnya, pria yang pelit tidak ingin repot-repot membelikan istrinya hadiah atau sesuatu yang istimewa.
2. Menjalani hidup dengan anggaran terbatas
Menikah dengan pria yang mencintai uangnya lebih dari apa pun bukan hal yang mudah. Ini seperti menjalani hidup dengan anggaran terbatas. Bisa sangat menyesakkan ketika Bunda perlu membatasi setiap keinginan dan harapan sesuai dengan kapasitas pengeluarannya.
3. Tidak pernah membiarkan Bunda memanjakan diri
Jika pernah memanjakan diri melampaui anggaran, dia tidak akan pernah membiarkan Bunda melupakannya. Bunda akan dianggap sebagai istri yang berani menghabiskan uang secara berlebihan.
4. Belanja hanya selama musim diskon
Satu-satunya waktu Bunda bisa berbelanja tanpa menyinggung perasaannya adalah ketika ada diskon musiman yang sedang berlangsung.
Tidak masalah jika tidak mendapatkan pakaian dengan ukuran atau gaya yang tepat, Bunda akan dibujuk untuk membeli pakaian atau kebutuhan pokok lainnya hanya ketika ada diskon besar.
5. Bunda akan selalu merasa cemburu
Bunda tidak dapat menahan rasa cemburu ketika melihat teman-teman menjalani kehidupan yang mewah, menjelajahi tempat-tempat baru, dan mencicipi masakan baru. Segala sesuatu yang baik datang dengan harga yang tidak akan pernah mau dibayar oleh suami yang pelit.
Cara menghadapi suami pelit dan perhitungan
Melansir dari laman Punch, menghadapi pasangan yang pelit bisa sangat membuat frustrasi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi situasi tersebut:
1. Pahami penyebabnya
Beberapa orang pada dasarnya pelit dan apa pun yang dilakukan tidak akan mengubah mereka. Namun, mereka adalah kelompok minoritas kecil. Bunda perlu mencoba memahami mengapa mereka bersikap demikian.
Cobalah dan pahami penyebab kebiasaan hubungan yang suka berhemat. Bicaralah padanya untuk memahami alasan di balik perilakunya yang pelit daripada mengeluh.
2. Kompromi dalam pengeluaran
Sebagai pasangan, penting bagi Bunda dan pasangan untuk berbagi kehidupan finansial. Bunda perlu mencapai kompromi yang sesuai untuk menjalani keuangan rumah tangga.
Saat mendiskusikan tujuan finansial, rencanakan berapa banyak yang akan disisihkan untuk tujuan tabungan tertentu.
3. Menyusun strategi alternatif
Belanjakan uang untuk hal-hal yang disukai dan manjakan diri Bunda. Semoga cara dan gaya hidup Bunda akan menular pada pasangan dan dia mungkin akan menyadari sedikit tentang pengeluaran yang sedikit lebih banyak dari yang direncanakan.
4. Berkompromi tanpa mengorbankan kebahagiaan
Jika merasa terlalu banyak berkompromi dengan mengubah gaya hidup, manjakan diri dengan kencan mewah sesekali. Setelah berfoya-foya dengan liburan akhir pekan yang menyenangkan, kurangi pengeluaran pada minggu-minggu berikutnya untuk mengganti uang tambahan.
5. Hindari menggunakan ancaman
Ketahuilah cara menyampaikan permintaan di hadapan pasangan. Hindari menggunakan ancaman sebagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan darinya. Itu mungkin akan membuatnya semakin keras hati.
Hukum suami pelit dan perhitungan terhadap istri dalam Islam
Cara Menghadapi Suami Pelit dan Perhitungan ke Istri tapi Royal ke Orang Lain/Foto: Getty Images/ProfessionalStudioImages
Penjelasan terkait nafkah suami terhadap istri tercantum dalam surat Al-Thalaq ayat 7 dan Al-Baqarah ayat 286.
لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ ۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُۥ فَلْيُنفِقْ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا ۚ سَيَجْعَلُ ٱللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Artinya:
"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." (At-Thalaq ayat 7)
Selain itu, dalam surat Al-Baqarah ayat 286 Allah SWT turut berfirman:
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al-Baqarah ayat 286)
Melansir dari laman detikcom, jika suami tidak memberikan nafkah yang memadai, istri diizinkan untuk mengambilnya tanpa izin suami. Meski demikian, istri diharapkan tetap bersikap jujur dan terbuka terhadap suami mengenai hal ini.
Insiden istri mengambil uang suami tanpa izin pernah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
"Aisyah RA menceritakan bahwa Hindun pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad. 'Ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan, suami saya, sangat pelit. Nafkah yang diberikannya kepada saya dan anak kami tidak mencukupi, sehingga saya terpaksa mengambil uang tanpa sepengetahuannya,' ujar Hindun. Nabi pun menjawab, 'Ambil secukupnya untuk kebutuhanmu dan anakmu.'" (HR. Al-Bukhari, Ibnu Majah, dan sumber lainnya)
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
Saksikan video di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/fir)
Loading...