Cerita Persalinan Anak Kedua Nona Willy, Sempat Disarankan Operasi Caesar tapi Berujung Pervaginam

1 month ago 24

Winona Willy atau karib disapa Nona dan suaminya, Galih Baghaskara tengah bersuka cita menyambut kelahiran putri kedua mereka pada Minggu, 1 Desember 2024. Cerita persalinan adik Nikita Willy itu menggugah para Bunda dan juga tampaknya menambah optimisme para ibu hamil yang ingin VBAC (vaginal birth after caesarean), Bunda. Pasalnya, di persalinan pertama, ia menjalani operasi caesar.

Cerita persalinannya itu dibagikan oleh Nona Willy melalui akun Instagramnya. Ia mengunggah beberapa foto lengkap dengan ceritanya. Cerita persalinannya bermula ketika Nona merasakan kontraksi palsu. Ia terus menghitung intensitasnya namun bidan memintanya untuk menunggu di rumah dan istirahat.

Sekitar jam 7 pagi, Nona berharap kontraksi aslinya muncul. Sambil menunggu, ia duduk di gym ball sambil merias diri. Ternyata kontraksi palsu terus berlanjut hingga akhirnya Nona dan suaminya memutuskan untuk pergi ke dokter.

"Sampai sana ternyata ketuban aku sudah 3,5 dan dokter enggak berani ambil risiko, jadi harus segera di operasi caesar besok paginya jam 7," kata Nona Willy dalam keterangan fotonya.

Setelahnya, Nona dan suaminya bersiap kembali untuk menginap di rumah sakit. Namun ternyata, dokter mengatakan Nona sudah masuk bukaan tiga, malam itu pula dokter memperkirakan Nona akan melahirkan.

"Terus kontraksinya semakin intens di jam 12. Langsung di cek bukaan, ternyata udah bukaan 4," ungkap Nona Willy.

Sembari menunggu di kamar, ia istirahat dan main gym ball. Saat istirahat, ketubannya tiba-tiba pecah jam 1 dini hari.

Sebenarnya Nona sempat berpikiran untuk menjalani operasi caesar mengingat di kehamilan pertama yang kondisi ketubannya juga pecah.

"Aku bener-bener throwback pada saat itu dan aku nangis, aku menyalahkan diri sendiri. Kenapa aku memaksakan untuk lahiran normal? Dokter ditelepon dan dokter segera ke rumah sakit,"

Pukul setengah 2 dini hari, Nona sudah bukaan 8. Dokter pun bilang bahwa tidak perlu menunggu lama lagi untuk melahirkan. Tim operasi caesar pun dibatalkan dan Nona bersiap untuk melahirkan secara pervaginam.

Nona kemudian dipindahkan ke ruang bersalin. Ketika di ruang bersalin, Nona mengaku sudah lemas karena tak tidur seharian. Tak lama, pembukaan sudah lengkap dan Nona pun melahirkan.

"Dan finally jam 3 kurang 10. Retania Sybilla Baghaskara muncul, di tengah-tengah ke-hectic-an ruang bersalin. Aku ngerasa bersyukur banget, bisa melahirkan anak aku dengan kondisi yang sehat," ungkap Nona Willy.

Selamat untuk Nona Willy dan suami atas penambahan anggota baru di keluarga kecilnya!

Sebelumnya, Nona Willy diminta untuk jalani operasi caesar karena kondisi ketubannya. Apa saja syarat melahirkan caesar? Baca selengkapnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Syarat operasi caesar

Ilustrasi melahirkan

Foto: Getty Images/AnnaStills

WHO menjelaskan bahwa operasi caesar bisa menjadi operasi yang penting dan menyelamatkan nyawa. Namun, tindakan ini juga dapat menempatkan perempuan dan bayi pada risiko masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.

Menurut Direktur Departemen Penelitian dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi WHO, Dr Ian Askew, operasi caesar sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dalam situasi di mana persalinan pervaginam dapat menimbulkan risiko, sehingga semua sistem kesehatan harus memastikan akses yang tepat waktu bagi semua perempuan ketika diperlukan.

Sebelum menjalani operasi caesar, Bunda perlu ketahui dulu syarat yang dapat dipersiapkan sebelum menjalaninya. Untuk Bunda ketahui, operasi caesar umumnya dilakukan pada keadaan darurat.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Berikut beberapa kondisi operasi caesar sangat dianjurkan untuk dilakukan, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG):

  • Kegagalan proses persalinan, seperti kontraksi mungkin tidak cukup untuk membuka leher rahim.
  • Kekhawatiran terhadap bayi, seperti tali pusat mungkin terjepit atau tertekan, atau terdeteksi detak jantung janin yang tidak normal.
  • Kehamilan lebih dari satu janin, terutama pada bayi yang lahir terlalu dini, posisi rahim tidak bagus, atau ada masalah lain.
  • Ibu hamil memiliki kondisi medis yang membuat persalinan pervaginam berisiko.
  • Masalah dengan plasenta.
  • Ketuban pecah dini.
  • Ukuran bayi yang sangat besar.
  • Bayi sungsang.

Pada kondisi tertentu, persalinan dengan operasi caesar dapat dilakukan secara darurat tanpa harus menunggu kontraksi. Misalnya, Bunda memiliki kondisi kesehatan atau mengalami infeksi yang membahayakan bayi, ukuran bayi besar, atau mengalami masalah plasenta.

Bunda juga biasanya tidak perlu menunggu kontraksi pada persalinan yang direncanakan. Dikutip dari laman Wollongong Obstetrics and Gynaecology, dalam sebagian besar kasus, operasi caesar terencana dapat berarti bayi lahir sebelum Bunda menjalani fase persalinan normal, sehingga tidak akan mengalami kontraksi dan nyeri persalinan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(pri/pri)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online